15. STEVEN

49 5 0
                                    

"Makan lah"

Suara berat dan tegas itu menyapa indra pendengaran Melisa membuat sang gadis langsung tersadar dari lamunan nya.
Melisa menoleh kearah suara itu dan melihat sosok lelaki tampan-ya tampan harus Melisa akui dia memang tampan dan mempesona.

"Sudah cukup memandangi ku manis?"
Steven berucap dengan nada jahilnya.

Wow!
Ini rekor baru untuk Steven yang berbicara panjang saat ini, bagaimana bisa pria yang dijuluki pangeran ice berbicara panjang lebar kepada gadis!

Steven itu anti berdekatan dengan wanita bahkan berbicara pun rasanya mustahil dan tak mungkin!
Namun lihatlah sekarang pria itu malah berbicara dengan nada santai dan juga jahil kepada Melisa!
Kemana perginya Steven si pangeran ice itu?
Waduh ini patut untuk dicurigai bukan?

Melisa membuang wajahnya kesamping, dia malu!
Sungguh malu rasanya wajahnya pun memerah akibat rasa malu itu, dan pasti Steven melihat itu semua oh astagaa!
Kenapa didirinya bisa dengan terang-tetangan memandangi pria dihadapan nya ini!

Cih Melisa bodoh!
Kamu bodoh Melisaaa!
Masa begitu saja sudah terpesona!

"H-hah? "
Melisa gugup, bola mata nya berkeliaran tak menentu mengabaikan tatapan Steven yang saat ini tengah menatapnya dalam.

Membuat dirinya sangat ingin mencolok mata tajam itu agar tak memandang nya seperti itu, apa kah diwajahnya ada yang aneh? atau karna dirinya jelek? TIDAK! itu tidak mungkin karna dia jelek!

Karna dia tu cantik!
Oke dia terlihat narsis sekarang.

"Berhenti memandangi ku seperti itu!"
Melisa menatap tajam Steven yang kini menatap nya datar, wajah Melisa semakin dibuat memerah karna wajah dihadapan nya begitu tampan sekali.

OHH ASTAGAAA!

KENAPA TAMPAN SEKALI?

SIALAN!

Melisa tak kuat Tuhan!
Dia ingin rasanya mencip- astagfirullah stay halal bro jangan seperti itu!

Oke abaikan pemikiran aneh Melisa sekarang kita lanjut ke awal.

"Kau lucu"
Ucap Steven dengan tawa kecil.

iya dia tertawa!

TERTAWA GAYSSS

SEKALI LAGI DIA TERTAWA!

OH ASTAGFIRULLAH NIKMAT MANA YANG ENGKAU DUSTAKAN.

MELIHAT SANG PANGERAN ICE TERTAWA!

Bukan kah Melisa amat sangat beruntung ?

Melisa yang melihat tawa Steven pun menahan nafasnya, oh astagaa dia hampir terkena serangan jantung karna efek terpesona!
Oke dia alai!
Cukup jangan diperjelas kan!

Tapi kalo kalian diposisi Melisa pasti kalian akan seperti dia kok!
Jangan mengelak tapi tentunya kalian tak akan pernah bisa diposisi dia HAHAHAHAHAH

"YA AK- ekhem aku tau aku imut"
Melisa melambaikan tangan didepan wajah, mengipasi wajahnya yang terasa panas entah karna apa. Dia yakin 100% kalo saat ini wajah nya seperti kepiting rebus.

OH ASTAGA KENAPA DIA BERTERIAK BEGITU?

OMGGGG MALU BANGETTT!

CIH, kenapa dia bisa se gugup ini ketika berhadapan dengan pria tampan!
Menyebalkan banget!

"Makan"
Steven menyodorkan sepiring bubur yang telah dia beli di kantin sekolah, bersyukur lah dirinya karna masih ada yang menjual jika tidak, mungkin dia akan membelikan nya di luar aera sekolah, oke digaris bawahi dia juga tidak tau kenapa dia mau repot dengan hal-hal bodoh seperti ini.

THE PAIN IS TOO DEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang