11. ATURAN?

46 9 0
                                    

"DIAM!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"DIAM!"

"OMONG KOSONG APA YANG KAU UCAPKAN SIALAN!"

Jihan berteriak marah kepada Aletta yang membual, rasanya dia ingin sekali mencakar wajah so polos Aletta dengan kuku kuku nya, dia sangat ingin memukul lalu menendang gadis itu saat ini, namun tak bisa dia lakukan.

"JIHAN! JAGA UCAPAN MU!"
Sean memberikan peringatan kepada Jihan dengan suara nyaring, membuat Jihan menatap nyalang sepupunya tersebut.

Sean bangsat!
Batin Jihan memaki sang sepupu yang menyebalkan itu.

"DIAM!"
David membentak.

Dia menatap tajam kearah Jihan dan Melisa, dengan langkah cepat dia mendekati kedua orang itu, tangan nya terulur menarik Melisa, melepaskan gadis itu dari pelukan sang sahabat.

"Gua benci banget sama lo sumpah!"

"Gak pernah gua sebenci ini sama orang, tapi lo bener-bener buat gua muak Mel"
David berbicara tajam.

Melisa tersenyum menatap David, pergelangan tangan nya terasa sakit akibat pria didepan nya, namun hati nya lebih sakit mendengar ucapan pria didepan nya ini.

Ini menyesakan!

Menyakitkan!

Dan Melisa benci sama perasaan ini, perasaan dimana dia ingin menangis.

"Jangan murah! Lo tu cwe dasar jalang" maki David kearah Melisa.

PLAKKK!!!

Melisa menampar David kencang, tangan dan bahu nya bergetar hebat, sedangkan yang melihat tindakan Melisa mereka terkejut tak menyangka.

"D-diam Dav!"
Melisa menunjuk David, mata nya menatap penuh kecewa atas ucapan sang lelaki yang sudah bertahun-tahun mengisi hati nya.

Dia tak menyangka, bahwa David memandang rendah dirinya selama ini lelaki itu lah yang tau betul dirinya seperti apa, David tau lebih jauh diri Melisa, mereka sudah kenal lama, harus nya David tau jika Melisa bukan lah gadis seperti itu.

David memegang pipinya yang ditampar Melisa, sedikit sakit namun tak bisa membuat nya mengaduh kesakitan, bagi David ini hanya seperti cubitan kecil saja.  David memandang Melisa datar, menatap mata kelam itu yang menatap dirinya penuh kekecewaan, dia bisa melihat rasa kecewa dan sakit di netra mata Melisa, dia juga bisa melihat bahwa sang gadis sedang menahan tangis akibat ucapan nya.

"Kamu tau betul aku seperti apa, kamu sangat tau itu"
Melisa berucap lirih, dengan nada bergetar.
Jihan yang mendengar nada dari sang sahabat menahan tangisnya, dia ikut merasa sakit, dia ikut merasakan keputusasaan sang sahabat.

David menatap Melisa tak mengerti, tatapan nya menunjukkan bahwa dirinya tak paham apa maksud dari gadis dihadapan nya tersebut. Dia memang tau Melisa, dia tau gadis itu seperti apa namun bisa saja gadis itu berubah kan! karna sekarang pun David tak mengenali gadis itu lagi, Melisa bukan lah gadis nya yang dulu, dia banyak berubah dan menjadi jauh lebih buruk lagi, dan David menyadari itu.

THE PAIN IS TOO DEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang