Nostalgia

17 5 0
                                    

•Happy Reading•

Dio sudah sampai diparkiran cafe 7Dream, ya dia menepati janjinya.ke Bei bukan?

"Hmm kayaknya ini deh cafe nya." Gumamnya.

Dari dalam cafe, Bei mulai gelisah kok Dio belum datang, apa ada sesuatu yang menyebabkan kedatangannya terlambat? Kenapa juga Bei harus memikirkannya? Dia bukan siapa-siapa Dio.

Tringgg....

Bel pintu cafe tersebut berbunyi, tanda ada pelanggan datang. Memang cafe sedang ramai, bahkan Bei menyewa tempat duduknya sekarang sampai malam, ya karena cafenya punya abangnya juga wkwkwk.

Bei menengok siapa yang datang, dan dia mengembangkan senyumannya.

Sambil melambaikan tangan Bei tersenyum melihat Dio yang akhirnya datang juga. Dio juga tak kalah senangnya melihat Bei yang sedang ceria.

"Gw kira lu gabakal dateng." Ucap Bei dengan cemberut.

"Yeuuu gausah nething lo." Jawabnya sambil menyentil pelan kening Bei. Lalu mengusapnya kala Bei meringis sakit.

Lihat siapa yang tidak baper jika diperlakukan seperti itu. Untung Bei sudah membuang jauh-jauh perasaannya itu, walau nanti pasti akan datang lagi seiring waktu.

"Jangan sampe gw ngomong kasar disini ya!"

"Hahahahahha iyyyaaa Beianna."

"Udah ayo pesen gw laperrr." Ucap Dio dengan memelas.

Tidak dia tidak bohong, memang dirinya sedang lapar sekarang.

Bei menanggapi dengan kekehan lalu memanggil teman abangnya yang kebetulan menjadi pelayan cafenya itu, dia kakak kelas Bei by the way.

Dio dan Bei menghabiskan sore mereka dicafe lalu ke danau dekat situ. Lebih tepatnya nostalgia karena dulu mereka sering kesitu, sejak mereka menjauh dan faktor kuliah juga jadi jarang kesitu deh.

"Kangen bangettt sama suasana disiniii." Ucap Bei dengan gembira.

"Kangen gw ga?" Tanya Dio.

"H-hah??" Jawab Bei dengan canggung.

Niat awal nya Dio hanya bercanda dengan pertanyaannya, eh jadi canggung begini suasananya, jadi gaenak.

"Kangen. Kangen banget sama lu yang dulu, tapi gamau Dio yang dulu balik." Jawabnya dengan serius.

Dio tersentak atas jawaban Bei barusan.

"Kenapa lu gamau Dio yang dulu balik?"

"Ya dia udh nyakitin gw hehhehe." Jawabnya dengan sendu.

Mata Bei sudah berkaca-kaca sebab ingin menangis. Dirinya tidak pernah bercanda jika sedang disituasi serius. Bukan karena mereka hanya berdua, tetapi Bei hanya ingin mengingatkan bahwa dirinya tidak ingin menjadi Bei yang dulu dan tidak ingin Dio balik seperti yang dulu.

"Heyyy jangan nangisss cantik." Ucap Dio sambil mengusap manik cantik Bei dengan lembut.

"Pengen pelukkk." Ucap Bei dengan puppy eyes nya.

Lalu Dio terkekeh dan langsung menangkup tubuh Bei dengan hangat. Dia rindu gadisnya sekarang. Rasa itu tidak akan pernah berubah dihati Dio. Hanya Bei yang mampu meluluhkan dan menjatuhkan Dio kedalam cinta Bei.

Bei menangis dengan sesegukan dan berakhir tidur dipelukan Dio, alhasil Dio membawa Bei pulang kerumah Bei. Dan kebetulan dia melihat notifikasi bahwa tante Nay selaku mama Bei sedang pergi dan pulang larut malam. Jadi, Dio akan menunggu dan bisa jadi dia akan menginap jika ketiduran.

Haiiiii. Aku targetin 1 hari 1 chap yuhuuuu seneng gaaa? Wkwkwkwkwkkw janluppp seperti biasaaaaa loverrrsss. Cinta kaliannnnn muahhh see youu and thank youuu.

HTS?! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang