Sad or Happy?

20 5 0
                                    

•Happy Reading•

Mungkin tidak bertukar kabar adalah hal yang buruk untuk pertemanan. Tapi percayalah jika kita tidak bertukar kabar dengan orang 'special' sangat sangat menyenangkan, sebab kita tidak perlu lagi mengabarkan atau memperdulikan dia bukan?

Setelah Bei dan Dio tidak pernah bertukar kabar sejak hari itu, Bei menjadi anak yg pendiem dan tidak playgirl lagi tentunya. Awalnya mama Bei tidak tau apa apa, tetapi dirinya yakin bahwa masa abu-abu anak bungsunya itu sedang tidak baik-baik saja.

"Bei, ikut mama ke salon yuk. Kita perawatan mumpung kamu libur." Ucap mama Bei membalikkan mood anaknya itu.

Netra Bei langsung berbinar kalanya mendengar kata Salon, sudah lama sekali dirinya tidak ke salon untuk perawatan. Yap dia hanya perawatan dirumah seperti kita kita wkwkwk.

"Beneran mah? Ayo sekarang aja!" Seru Bei.

Mama Bei hanya menatap wajah senang anak bungsunya itu, sangat gembira bahkan melupakan mood yg rusak tadi.





Di salon📍

"Mah aku boleh cat rambut ga? Jadi coklat gtu. Ya ya ya ya plissss."

"Yaallah emang boleh disekolah kamu?" Tanya mama Bei khawatir.

"Ish udh tenang aja lagian temen-temen aku pada diwarnain rambutnya. Yuna aja blonde kemarin." Bei memanyun kan bibirnya, berharap mama nya mengabulkan keinginan nya sejak lama itu.

"Oke fine, tapi yg halal buat sholat ya." Final mama Bei.

Bei bersorak riang dalam hati, senang sekali akhirnya rambut warna coklat yg dia ingin kan sejak lama terwujud. Dia sudah membeli banyak aksesoris untuk rambut barunya sejak lama.

"Mamah!" Pannggil Bei dari ruangan pengecatan rambutnya itu.

"Yaampun cantik banget anak mama ini." Puji mama Bei.

"Iya dong siapa dulu Beianna si ratu play girl sejagad raya ahahhahahah." Dengan pedenya Bei berucap demikian didepan sang mama.

Mama Bei memang sudah tau bahwa anaknya itu play girl, tapi biarlah, nanti juga tobat sendiri.

"Terserah mu lah Bei, udh semua kan? Kita shopping abis ini." Ucap mama Bei dengan melangkah untuk membayar bill perawatan mereka.

Tentunya disponsori mama Bei wkwkwk. Walau tidak ada abang dan papa nya mereka tetap santai dan senang.


Entah kebetulan apa yang sedang terjadi hari ini. Bei bertemu mama Dio di parkiran salon sekarang. Dan whatt ada Dio nya dan seorang perempuan yang tengah deket Dio belakangan ini. Pacar maybe?

"Loh tante Mey." Ucap Bei terkejut menyadari siapa yang keluar dari dalam mobil sebelahnya itu.

"Eh Anna, mau pulang ya? Padahal tante baru dateng loh ini." Ucap mama Dio.

"Ehehehe iya tante, lagi nunggu mama bayar bill nya." Jawab Bei sopan.

"Oalah yaudah, eh ini kenalin sepupu nya Dio yang baru pindahan bulan kemarin, namanya Damie. Kalian kenalan dulu gih."

"A-ah iya, kenalin nama gw Beianna panggil sesuka lo aja." Ucap Bei sambil mengulurkan tangan seraya tersenyum kikuk.

Damie hanya tersenyum malu, jadi ini pacar sepupunya itu. Pasti dia salah paham waktu itu.

"Jadi kamu yang nama nya Bei ya? Kenalin nama aku Damie Arriell Marsya Putri, panggil Damie aja ya." Ucap nya dengan senang.

Setelah mungkin 15 menit menunggu mamanya membayar bill, itu lama sekali bukan. Bei ditemani Dio, dan mereka tidak ngapa-ngapain cuma diem-dieman sambil buka sosmed di hp nya masing-masing.

Sampe akhirnya mama Bei muncul lalu pamit dengan Dio untuk pulang karna sudah sore juga.




Hello? Yap aku memutuskan untk membuat s2 dengan alasan menamatkan cerpen ala aku ini. Aku gabisa buat banyak-banyak sorry banget loverrrsss. See you.

HTS?! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang