Nunggu Piket

20 4 0
                                    

•Happy Reading•


Hari ini, hari yang paling dibenci semua siswa siswi. Apalagi kalo bukan hari senin. Mana ya pagi pagi tadi udh denger bocah main lato-lato lagi. Sudah dibikin kesel dengan bunyinya yg tek tek tek tek BERISIK SUMPAH GA BOONG!

Dan naasnya hari ini Bei piket, DAN ITU SANGAT TIDAK BERPERI KEMANUSIAAN UNTUKNYA. Karena apa? Karena matpel pertama sama guru killer. Jadi kelas hrs bersih sebelum dia masuk.

Waktu sudah menunjukkan pukul 05.45 WIB, Bei sudah sampai dikelasnya dengan cepat. Tak lama lama lagi dirinya langsung membersihkan kelasnya sendiri. Dia tidak ingin piket lagi nanti pulang. Tapi ujung ujungnya ttp aja piket lagi. Aneh memang tapi tidak apa apa.

"Huft... Ternyata nyapu sendiri cape juga. Mana kelas gw luas bgt lagi." Gumam Bei.

Teman-temannya satu per satu sudah datang, karna upacara dimulai pukul 06.30 jadi mereka tidak ingin telat dan dihukum untuk jalan jongkok dilapangan.

Yuna yang memang rutinitas mengapel Bei, canda ngapel. Engga emng udh rutinitas tiap senin buat bantuin Bei piket. Tapi karena hari ini dia kesiangan bangun sampe lupa sholat subuh, akhirnya nyampe jam 06.00, untung rumahnya deket sekolah.

"Beiii!!!! Sorryy.. gw.. telat.. ban.. tuin.. luwh.." Ucapnya dengan nafas tidak beraturan.

"Yaallah Yun, pelan pelan ngomongnya. Lagi pula ngapain lu lari-larian gtu sih?! Tarik nafas buang tarik nafas buang." Ucapnya sambil menarik nafas mencontohkan juga.

Setelah dirasa nafas Yuna sudha membaik, Bei langsung menyerobot jikalau Yuna akan membalas perkataannya tadi.

"Diem. Lu telat ya gpp lagian gw udh biasa disini sendirian kok." Ucapnya dengan santai.

"Ya tapi kan ini udh rutinitas gw bestie an sama lu Bei." Ucap Yuna dengan menunduk.

"Gapapa Yun, lagi pula kelasnya ga kotor banget kok, jadi gw cepet bersihinnya." Balas Bei dengan semangat.

Kriinggg...

Bel menandakan upacara akan dimulai, semua murid langsung berlarian untuk mencari barisan kelasnya.

Bei menghela nafas, dia blm sarapan pagi ini. Dirinya sudah yakin bahwa akan pingsan nanti. Semoga saja imun tubuhnya kuat.

Sudah setengah upacara dan ini lagi amanat. Bei merasakan kepalanya mutar-mutar, pandangannya sedikit buram, dan...

Brukk...

Bei jatuh pingsan ditempatnya itu. Para anggota PMR yang bertugas langsung membopong tubuh Bei untuk dibawa ke uks.

Netra Bei sedikit kesusahan untuk membiasakan cahaya yang menyilaukan, dia ingat bahwa dirinya pingsan tadi. Dilihatnya anggota PMR yang sedang membuatkan teh beserta banyaknya persediaan makan untuk yg blm sarapan dan berujung pingsan saat upacara atau waktu-waktu tertentu.

"Eh Bei, kamu udh bangun. Pelan pelan bangunnya ya. Kamu masih pusing ga? Mau teh? Atau makan dulu yu, kayaknya kamu belum sarapan ya?" Tanyanya beruntun.

Bei tersenyum canggung menatap kakak tingkat yang bername tag 'Seira' wakil ketua PMR itu sudah mengenal Bei saat awal masuk PMR.

"Eum.. aku mau teh aja, biar ngisi energi. Lagian nanti istirahat aku makan dikantin kok." Ucapnya dengan lembut.

"Baiklah kalo gtu." Ucapnya seraya mengambilkan teh untuk Bei.

"Kalo mau apa-apa lagi bilang aku ya." Lanjutnya dengan senyuman hangat.

Kakel nya yg ini memang most wanted karena keramahannya, murah senyum, dan bak dewi lah.

"Siap laksanakan!!" Ucap Bei dengan hormat.

Lalu keduanya tertawa, ucapan Bei sangat lucu tadi.

Setelah Bei beristirahat cukup lama, dan itu membuatnya pegal hanya tiduran di uks.

Bei keluar uks dengan wajah lesu, sepertinya masih tersisa satu jam pelajaran dikelasnya, dia bisa gunakan untuk mencatat hal-hal penting yang akan keluar saat penilaian harian nanti.

Tok tok tok...

"Misi bu,, izin masuk ya bu,,." Ucapnya sambil membungkuk dan menyalimi guru yg sedang mengajar dikelasnya itu.

"Aduh Bei, saya kira kamu pulang. Yasudah silahkan duduk ya, kalau masih tdk enak badan izin pulang saja nanti." Ucapnya dengan lembut.

"A-ah iya bu, alhamdulillah saya udh enakan kok bu,, jadi gaperlu pulang." Jawabnya dengan halus.

Setelahnya gurunya hanya mengangguk dan membiarkan Bei duduk ditempatnya, lalu melanjutkan penjelasan materinya yang tertunda tadi.

Bei hanya diam dengan pikiran kosong ditempatnya, sebab dirinya sedang lapar. Alhasil perutnya berbunyi pelan dan dia sangat mengantuk.

Beberapa menit kemudian, bel istirahat akhirnya berbunyi. Bei tidak ingin ribet untuk mengantri jadi hanya menitip pada Yuna saat dirinya tengah memengang handphone tadi.

Beberapa saat suara nyaring milik sahabatnya menyapa gendang telinganya itu,

"BEI SAYANGKUUUU, NANDA BAWAKAN PESANAN MU INI SAYANGGG!!!" Teriak Yuna sambil menenteng plastik pesanan Bei sambil berlarian, membuat rambutnya tuing-tuing membuat orang-orang sekitarnya gemas.

"Yaampun Yuna kebiasan, jangan teriak-teriak kayak dihutan." Bei seperti menasehati anaknya betul?

Bak perkataan Bei sihir, Yuna langsung diem dan bersikap cool. Membuat seisi kelas tertawa karena melihat drama seperti ibu anak itu.

Bei menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah Yuna yang absurd itu. Sebelum Yuna sampai dimeja nya Dio lebih dulu ada didepan Bei.

"Bei ntar pualng gw yang anterin, gw ga nerima penolakan. Dan gw tungguin lu piket." Ucapnya dengan cengiran khasnya, membuat gigi kelincinya terlihat.

"Iya Yo, lu ga kekantin?" Tanya Bei denngan kekehan singkat.

"Pengennya sih gtu tapi gw udh dulu nitip sama temen gw tadi." Jawabnya.

"Oooh yaudah makan gih, abis itu semangat belajarnya!" Bei memberi semangat dengan senyuman nya membuat lesung pipinya keliatan.

"Ekhm! Masih ada yg jomblo disini tolong jangan bermesraan." Sindir Yuna.

"Yaelah Yun, gw ga pacaran kali. Ya gak Yo?"

"Betul sekali." Jawab Dio.

"Halah awas kepergok gw lu pada lagi bermesraan ditempat umum! Sudah waktunya Bei dan gw mengisi perut harap Dio meninggalkan tempatnya." Usir Yuna.

Dio benar-benar pergi kekelas temannya itu. Dan Bei yang memang sedang lapar melahap semua yang ada didepannya dengan rakus.

Pulang sekolahnya Bei langsung membereskan kelasnya 'lagi' tapi bedanya ini bareng-bareng ya guys. Dan dengan setianya Dio nungguin avv lucukkk.

"Maaf Dio, gw kelamaan piketnya." Ucapnya dengan merasa bersalah.

"Gapapa kok, lagian tadi gw ga sendiri. Jadi lumayan ga bosen-bosen banget." Jawab Dio.

"Ohhh gituu. Yaudah deh ayo pulang! Gw udh cape banget ini." Bei berucap demikian sambil menghela nafas.

Sepertinya hari ini sangat sangat melelahkan. Bei tidak suka itu.




Haiiiii loverrrsss ini aku nyelesaian nya pagi loh wkwkwk, niatnya malem selesai eh gabisa karna ngantuk banget. Oh iya janlup seperti biasa loverrrsss. (Aku bikin beberapa karna bakalan lama up) see youu.

HTS?! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang