Ramadhan Vibes

18 4 0
                                    

•Happy Reading•

Bulan Ramadhan, bulan yang suci. Para umat muslim menjalankan puasa Ramadhan yang wajib dijalankan sebagai kewajibannya.

Salah satunya Bei dan keluarganya. Sahur pertama, abang Bei pulang kerumah katanya sih dikasih libur gitu wkwk. Sampai minggu pertama puasa dijalankan dengan sangat baik.

Ya walaupun Bei jadi sangat alim banget, rajin solat. Dari solat sunnah sampai yang wajib. Yang awalnya bolong-bolong solatnya jadi rajin banget. Dan Bei sendiri memutuskan untuk mengaji setiap harinya, dengan guru ngaji privat tentunya.

Bei mengubah penampilannya dengan pakaian yang lebih tertutup, tapi dia masih belum bisa berhijab. Tapi gapapa, kan masih belajar, lama-lama juga pasti bisa kok.

____

"Assalamualaikum." Ucap Bei dengan lesu memasuki rumahnya.

Ya walau didalam rumah sudah sejuk tetapi tubuhnya masih terasa panas. Rasa dahaga serta laparnya sampai membuatnya gila, belum lagi dengan tugas kuliahnya yang padat walau bulan puasa.

"Wa'alaikumsalam, lesu amat dek." Jawab sang abang dengan nada mengejek.

"Gimana ga lesu, orang situ tinggal nunggu sidang dan saya masih lama sidangnya. Lagian kenapa abang ga jemput aku sih tadii!!" Kan sabar Bei, bulan puasa harus banyak sabar.

"Hush, puasa! Gaboleh marah-marah, nanti batal loh." Ucap sang mama yang tiba-tiba datang dengan seorang pelayan, membantu Bei membawa barang-barang bawaannya.

"Aish mama sama aja, yang pengertian sama aku cuma papa nih." Jawab Bei lesu.

Entah mengapa hari ini sangat terik, sehingga Bei lesu dibuatnya. Mana matkulnya banyak, dan hampir semuanya Bei tidak paham.

"Udah udah, mending Anna ganti baju, solat ashar. Terus temenin abangmu ngabuburit okay." Ujar sang mama yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Bei mengiyakan saja, toh tugas kuliah saat ramadhan menjadi sedikit, walau ada yang banyak tentunya.

____

16.05 PM

"BANGG!!" Panggil Bei didepan kamar abangnya itu.

Terdengar bunyi pintu dibuka, adiknya ini sangat tidak berperi kemanusiaan. Telinganya sampai berdengung dibuatnya.

"Apasih dek! Orang lagi tidur diteriakin gitu." Dumel Jevan.

"Katanya mau ngabuburit?! Jadi ga? Kalo engga aku mau drakoran sampe maghrib deh." Ucap Bei yang terlampau malas plus kesal.

"Jadi lah dek, bentar yaa. Abang cuci muka sama ganti baju dulu." Ucap sang abang lalu menutup pintu kamarnya.

___

Setelah berkeliling begitu lama, dengan tentengan yang banyak tentunya. Belum lagi abangnya itu yg suka tebar pesona, cihh puasa kok masih ada sifat buayanya.

"Bang, udh deh gausah caper sana sini. Sumpah ya gw malu banget tau!" Lihat, Bei bahkan tidak menggunakan aku-kamu saking kesalnya.

Sepanjang jalan kenangan, eaaa. Gggg. Bei mendumel saja sepanjang jalan kerumahnya. Udh bete dia, untung stok kesabaran nya masih banyak. Ga kyk para readers, canda syngg.







Note's = Hii!! Aku.... Mau namatin book ini sampe 3 chap kedepan yaa. Sorry bgt buat kesalahan kata yg ada didalamnya. Kedepannya aku bakal perbaiki kesalahan aku ini. Sorry all!! See youuu lovv!!

HTS?! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang