AIB 11: ALONE

174 28 3
                                    

ALONE
.
.
.
.
.
[GAME START]

Matahari sudah berada dipuncaknya. Kimi sudah selesai merapikan kamar yang sebenarnya sangat berantakan.

"Aku tidak tau kalau kamar ini begitu berantakan" Ucap Kimi sambil menghapus keringatnya. Kimi berjalan keluar untuk membuang beberapa kantong sampah.

saat sampai di luar, Kimi berhenti sejenak lalu menatap langit. Tanpa sadar Kimi benar benar merasa sendirian sekarang. Kimi menatap sekelilingnya dan teringat akan masa lalunya.

Seketika ia terbayang akan kegiatan orang orang yang berlalu lalang dan keributan di pagi hari. Terkadang dia merindukan suasana itu. "Tak apa selagi mereka aman di sana" Ucap Kimi sambil sedikit terkekeh.

"Apa ini hukuman untuk ku?" Kimi hanya tersenyum dan mendengus lalu berjalan kembali memasuki rumahnya.

Kimi memasukkan beberapa permen dan coklat kedalam saku jaket yang iya kenakan. Gadis itu berjalan menuju garasi dan mengeluarkan sebuah sepeda santai. Kimi memakai masker dan memasang tudung kepala jaketnya.

Kimi mulai mengayuh sepedanya dan pergi entah kemana. Dirinya benar benar hanya ingin menghilangkan rasa penatnya, Bukan fisik tapi mental.

Kimina Yamashita, seorang gadis yang baru saja sembuh dari traumanya 1 tahun belakangan ini. Trauma saat ia melihat kematian orang yang paling dia sayang tepat di depan mata. Tidak mudah baginya untuk bisa menjadi seperti sekarang, terkadang dia masih bisa merasakan trauma itu kembali dan menghantuinya.

Tak terasa Kimi sampai di sekolahnya. Ntah apa yang menariknya tapi dia sangat ingin pergi ke sekolah ini. Dia merasa mungkin saja dia bisa menemukan jawaban kenapa dia bisa ada disini.

Kimi terus berjalan di lorong panjang dan kosong ini. Kimi merasa Déjà vu, dia teringat saat hari pertama dia sampai ke 'dunia ini'. "Kenapa aku malah merasa kesal? Bukan kah aku harusnya merasa senang? Doa ku terkabul" Gumam Kimi sendirian.

Kimi memasuki salah satu kelas dan berdiri menatap kelas yang kosong itu. Kimi menatap bangku yang ada di dekat jendela dan menatap bangku yg ada di barisan belakang secara bergantian. Dia teringat saat dia masih duduk dibangku kelas 11.

***

Laki laki dengan matanya yang indah itu menatap dan tersenyum pada seorang gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Kimi. Murayama Nakagami, teman sekelas Kimi dan salah satu murid brandalan tapi sangat populer dikalangan pada gadis di sekolahnya.

Kimi dan Murayama sudah menjadi perbincangan hangat semenjak 2 minggu lalu. Murayama yang populer memilih Kimi yang hanya gadis biasa sebagai kekasihnya. Memang terdengar konyol tapi ntah kenapa itu benar benar terjadi.

"Jangan dengarkan orang lain, kau hanya milikku" Ucap Murayama sambil mengelus rambut gadis cantik itu. Gadis itu dibully karena memiliki hubungan dengan dirinya.

"Kau pikir aku akan memikirkan apa yang mereka katakan?" Ucap kimi sambil tersenyum mengatakan kalau dia baik baik saja. "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu" Murayama memeluk Kimi tanpa memperdulikan orang lain yang berlalu lalang.

"Berjanji lah"

***

"Hey"

Tiba tiba Kimi disadarkan oleh seorang yang memanggilnya dari arah belakang. Kimi terdiam saat mengetahui siapa yang memanggilnya.

Alice In Borderland X Kimi(You) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang