Kerumah Haechan

212 15 0
                                    

“dan bisa bisanya dulu gue ngira Renjun anak SMP” ucap Mark
"........"
“sekarang kita akan tetap begini, jangan ada yang keluar dari Circle Es campur, apapun masalah yang datang janagn sampai ada salah satu pun dari kita pergi” sambung Markk


“Gue sayang sama kalian......” Renjun menyebutkan kejujurannya.

“meskipun mulut gue gak terkontrol tapi dilubuk hati Gue yang paling dalam, Gue Sayang sama kalian” sambung Renjun
"...."

“Gue juga Sayang lo njun, meskipun lo sering nyusahin Gue, minta jemput ke bar gara-gara mabok padahal gue Gamisan” Ucap Jaemin

“Lu gak Sayang Gue?” Jeno melirik Jaemin disebelahnya
“Ogahhh”
"......"

Malam pun semakin larut, hingga mereka tertidur diluar dengan cahaya bintang yang menghiasi langit diatas mereka.
-
-
-
-




Siang hari tepatnnya dibandung, didalam komplek yang dimana banyak anak-anak bermain dan gadis-gadis baru pulang memetik teh.

“indah banget ya disini, rugi banget Bang Mark ga ikut” ucap Renjun.
“iya, mau bagaimana lagi tu orang lagi ada urusan sama Ayahnya, jadi da pulang ke semarang” Jaemin menyambung.

“Chan, Rumah lo yang mana?”
“bentar lagi sampe kok Jen, deket Rumahnya si Ainun” Haechan melirik Renjun yang terlihat salah tingkah.
“apa sih Chan, Gue dah move on kali, Gue kan Cowok kuat”
-
-
-



Tak lama mereka pun sampai di rumah Haechan, Tampak Ainun baru saja turun dari Rumah Haechan, Renjun yang melihat itupun langsung bersembunyi dibelakang Jisung.

“A’a Haechan rame banget temennya hehee” Ainun tersenyum.
“iya ini lagi bawa rombongan jentik jentik, biar gak jadi nyamuk keluyuran kemana-mana hehee”.
“ooo yaudah Ainun pulang dulu ya kak” Ainun pun berlalu, sedangkan Haechan melihat kebelakang ada Renjun yang mengintip dibalik badan Jisung.

“Cowok kuat apanya Lo, sama aja noh kaya ulet bulu keinjek langsung mati” Kata Jaemin



“ehhh anak Bunda urang imah (anak bunda udah pulang)” Terlihat Wanita 40 tahun tersenyum menyambut kehadiran anak dan teman-temannya.

“Bundaaaaaa” Haechan memeluk Bundanya, Haechan dihujani kecupan Bunda di wajahnya.

“Bunda kangen banget sama A’a”
“engga pokoknya teh A’a yang lebih kangen sama bunda”

“ini teh semuanya temen A’a?
“iya Bunda,Echan pungut kesini kasian mereka nanti kehujanan”
“hehee Bunda, Saya Jaemin” Jaemin menyalim dan mencium Bunda layaknya Ibu sendiri.
“Ohhh ini Jaemin, yang suka nyuruh A’a Sholat ,yang A’a Ceritain kebunda, Kasep pisan atuh”

“ihh bunda, A’a lebih kasep, nah yang tinggi itu Jisung, yang putih kaya tapioka teh Chenle, yang Rambut na mirip tupai tanah Renjun, yang muka na kaya preman teh Jeno” Haechan memperkenalkan sahabatnya.

“Ooo Kasep semua atuh temen A’a, sok atuh masuk, langsung aja kedapur kita makan”

“Ooo Kasep semua atuh temen A’a, sok atuh masuk, langsung aja kedapur kita makan”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bunda Haechan)
Lemah lembut
40th
Cantik kaya masih gadis
Ga pernah marah
-
-
-


Dimeja makan, terlihat ke enam orang lelaki dengan lahap seperti tidak makan 1 abad, mereka menyantap hidangan yang disediakan Bunda.
Bunda sangat senang melihat mereka makan dengan lahap, seperti melihat anaknya sendiri.
“Mark teh ga ikut sama kalian?” Bunda menanyakan Mark

“enggwa bwund, Bwang Mawk Pwulang ke semwarwang, adwa uruswan katanyw” Renjun mengunyah rendang.

“ooo gitu, lain kali teh kalau libur lagi kesini ya, ajak Mark” ucap Bunda
“sok atuh abisin makananya, Bunda mau ke ladang dulu”
“nanti A’a nyusul ya Bund”

Sirkel Es CampurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang