Chapter 09: Struggle for Dreams

918 214 17
                                    

Impian menjadi salah satu alasan manusia untuk bertahan hidup.”
- Just B, YourBie03

IX CHAPTER IX

°°°

Sakura mendumel sepanjang jalan menuju ke arah parkiran sepedanya, mendumel karena perkataan Naruto yang tidak masuk akal.

"Hei, aku bisa mendengar ucapanmu itu," ucap Naruto yang ikut mengambil sepedanya sambil menatap Sakura yang tengah mengambil sepeda dengan ekspresi kesalnya.

"Kau gila," ucap Sakura.

Naruto mengernyitkan dahinya, hendak membalas perkataan Sakura yang mengatainya gila namun Sasuke sudah terlebih dahulu meletakkan jari telunjuknya ke depan bibirnya sendiri, mengisyaratkan agar Naruto diam saja atau Sakura akan semakin kesal.

"Sini sepedanya," ucap Sasuke mengambil alih sepeda perempuan itu lalu menaikinya.

"Eh tunggu dulu," ucap Naruto ketika Sakura duduk di bangku penumpang sepedanya membuat perempuan itu berdecak kesal.

Sakura menatap Naruto dengan wajah kesalnya. "Apa lagi sekarang Naruto?"

"Kau mau ikut kami tidak?" tanya Naruto.

Sakura mengerutkan keningnya. "Memangnya kalian mau kemana?"

"Ke taman, Teme mau mengajari cara bertarung tapi kalau kau tidak mau ikut, kami akan mengantarmu dulu pulang," ucap Naruto.

"Mau," sahut Sakura membuat Naruto menganggukkan kepalanya pelan.

"Ya sudah ayo," ucap Naruto yang sudah pergi terlebih dahulu.

Sasuke meletakkan tasnya di atas paha Sakura lalu memastikan perempuan itu sudah berpegangan sebelum ia mengayuh sepedanya menyusul Naruto yang sudah cukup jauh.

"Dasar Dobe," ucap Sasuke membuat Sakura kali ini tertawa pelan, merasa lucu setiap kali Sasuke merasa kesal dengan tingkah Naruto.

°°°

Bugh. "Akhh!!" Naruto berteriak kesakitan untuk kesekian kalinya saat punggungnya mendarat di atas rerumputan. Sementara Sakura yang berjalan menghampiri mereka meringis melihatnya.

Untuk kesekian kalinya Naruto dibanting dengan telak oleh Sasuke tanpa ampun sampai rasanya tulang laki-laki dengan manik sapphire indah itu patah.

Sasuke mengulurkan tangannya bermaksud membantu sahabat baiknya itu untuk bangkit namun Naruto menggelengkan kepalanya, ia sudah tak sanggup lagi.

Sasuke mengangkat bahunya acuh saat ia tanpa sengaja melihat Sakura berdiri di jalan turunan tak jauh dari tempat mereka. "Aku akan mencuci muka."

"Oh, jangan lama-lama," ucap Sakura saat Naruto berjalan menghampirinya lalu berbaring di jalan turunan yang tak terlalu tinggi itu.

Sakura mendudukkan dirinya di samping Naruto, memberinya sekaleng soda. "Ini, minumlah dulu. Dasar, sok keren melawan Sasuke tau-tau kau dibuatnya babak belur."

"Hei aku tidak babak belur, hanya tulangku yang rasanya remuk," sahut Naruto dengan kesal sembari mendudukkan dirinya, mengambil minuman soda dari tangan Sakura.

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang