Chapter 03: Most Beautiful Girls

1.1K 232 11
                                    

“Dari hari kemarin untuk hari ini, kau sudah lebih cantik dari kemarin. Jangan membandingkan cantikmu dengan orang lain karena dirimu punya kecantikan tersendiri.”
- Just B, YourBie03

III CHAPTER III

°°°

Naruto, Sasuke dan Sakura memasuki rumah makan milik keluarga Sakura dengan tenaga yang hanya tersisa dua puluh lima persen hingga akhirnya mereka duduk dengan tidak bertenaga.

"Astaga," ucap Mebuki yang tengah merapihkan meja geleng-geleng kepala melihat tingkah ketiganya.

"Apakah kalian selelah itu?" tanya Mebuki mendekat.

"Rasanya aku langsung ingin lulus saja, mengapa sekolah semelelahkan ini?" tanya Naruto dengan suara seperti orang sekarat.

"Bukankah ini karena kelas tambahan?" celetuk Sakura membuat Naruto menganggukkan kepalanya, ia benar-benar benci kelas tambahan yang membuat ia pulang sore.

Mebuki kembali geleng-geleng kepala sambil berjalan menuju dapur lalu kembali dengan membawa dua buah kotak makan besar yang terbuat dari kayu.

"Naruto berikan ini pada Mamimu, Bunda mengembalikan tempat makan kemarin," ucap Mebuki membuat Naruto menegakkan tubuhnya, menatap kotak makan kayu itu, memperkirakan sudah ada makanan lezat di dalam sana.

"Lalu ini untuk Sasuke," ucap Mebuki menunjuk satu kotak lainnya membuat Sasuke menegakkan tubuhnya.

"Kotak yang kemarin saja belum aku kembalikan Bun," ucap Sasuke tak enak dan ingin menolak.

"Ah itu kembalikan saja besok bersamaan dengan kotak yang ini," ucap Mebuki yang tampaknya tak ingin ditolak membuat Sasuke mau tak mau menerimanya.

"Terimakasih Bun," ucap Sasuke membuat Mebuki menganggukkan kepalanya.

"Oh iya, terimakasih Bun," ucap Naruto yang ikut berterimakasih karena ia lupa berterimakasih tadinya, beruntung Sasuke berterimakasih sehingga ia bisa melakukannya sebelum terlambat.

"Kalian mau makan ramen?" tanya Mebuki membuat Naruto mengangguk paling antuasias.

"Baiklah, kalian tunggu sebentar," ucap Mebuki yang segera pergi untuk menyiapkan ramen untuk ketiganya.

°°°

Naruto menyeruput kuah ramennya, menimbulkan suara yang cukup mengganggu namun Sakura hanya tertawa pelan melihatnya.

"Kalian lihat tidak betapa malunya si Itachi Itachi itu tadi? Mukanya sampai merah karena kalah berduel dengan Sasuke," ucap Naruto yang masih ingat betul dengan wajah malu Itachi.

Sakura tertawa pelan. "Benar, dia terlihat sangat malu. Mungkin akhirnya ia tahu bagaimana rasanya dipermalukan di depan umum."

"Dari awal aku sudah yakin Sasuke bisa menghajarnya," ucap Naruto sambil menirukan gerakan tinju Sasuke.

"Pasti dia merasa sangat kecewa saat ibunya memarahinya," ucap Sakura membuat Naruto buru-buru menganggukkan kepalanya setuju.

"Dia terlihat sangat tidak terima," sahut Naruto.

"Sudahlah berhenti membahasnya," ucap Sasuke yang masih kesal. Rasanya memukulinya sampai babak belur saja tidak cukup atas apa yang dilakukannya pada Sakura.

"Omong-omong bukankah ibunya cantik sekali," ucap Sakura membuat Naruto terdiam selama beberapa saat memikirkannya.

"Lumayan tapi jauh lebih cantik Ibu, Bunda dan Mami," sahut Naruto karena baginya tiga perempuan hebat itu jauh lebih cantik.

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang