“Kita tidak pernah tahu seberapa berharganya sesuatu sampai kita kehilangannya.”
- Just B, YourBie03VI CHAPTER VI
°°°
Itachi memasuki ruang keluarga di rumah besarnya, berjalan ke arah tangga menuju kamarnya namun langkah kakinya terhenti saat sebuah suara berat memanggilnya.
Itachi yang tengah berpijak pada anak tangga pertama menolehkan kepalanya, melihat kepala papanya yang duduk di sofa membelakanginya sementara mamanya duduk di sofa sebelah kanan tanpa menatapnya.
"Kemari." Suara berat sosok Uchiha Fugaku terdengar begitu tegas membuat Itachi yang mendengarnya menghembuskan nafasnya kasar.
Itachi mendekat ke arah sana, berdiri di hadapan papanya yang tengah memegang sebuah iPad di tangannya hingga sorot mata tajam laki-laki itu terarah ke arahnya, menatap lekat-lekat wajahnya.
"Kudengar kau berkelahi," ucap Fugaku membuat Itachi melirik mamanya yang acuh tak acuh, tahu betul jika mamanya sudah melaporkannya kepada papanya.
"Ya," sahut Itachi.
"Kau sebenarnya mau jadi orang seperti apa? Hanya mengacau setiap hari," ucap Fugaku membuat Itachi tertawa remeh.
"Ya benar, aku tidak berguna, setiap hari hanya bisa mengacau lalu kenapa Pah?" ucap Itachi membuat Fugaku yang melihatnya kian marah.
Mikoto ikut bereaksi, menatap tajam putranya itu. "Itachi, jaga bicaramu!!"
"Memangnya kenapa Mah?" tanya Itachi.
"Kau bisa arogan begini tidakkah kau sadar semua karena Papa? Jika bukan karena kau adalah putra seorang Uchiha Fugaku, kau bukan apa-apa. Apakah kau menyadari itu Itachi?!" ucap Fugaku tajam.
Itachi tersenyum miring. "Memangnya apa hebatnya terlahir sebagai putra Papa? Karena aku bisa berbuat seenaknya? Atau karena aku bisa membeli apapun yang aku mau?"
"Kau?!" Kali ini Fugaku berdiri, berhadapan dengan Itachi yang tak pernah merasa takut kepadanya.
"Kenapa aku Pah?" tanya Itachi.
"Kenapa aku harus punya putra tak tahu diri seperti dirimu yang tidak berguna," ucap Fugaku membuat Itachi tertawa remeh.
Itachi jelas sakit hati mendengar ucapan itu namun ia sudah cukup kebal, hatinya sudah begitu banyak terluka untuk terluka lagi lewat kata-kata itu.
"Kalau aku tidak berguna lalu apalagi Pah? Buang saja aku seperti Papa membuang adikku hanya karena ia terlahir cacat," ucap Itachi.
Plakkk. Sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di wajah Itachi, meninggalkan bekas memar dan luka disudut bibirnya.
"Jaga batasanmu Itachi?!!" teriak Mikoto.
"Kenapa Mah, Pah? Bukankah yang aku katakan itu adalah fakta? Hanya karena Asura terlahir dengan cacat jantung, Mama dan Papa membuang Asura padahal dia masih bayi. Mama dan Papa membuang Adikku karena malu punya anak yang cacat," ucap Itachi membuat Fugaku mengepalkan tangannya.
"Itachi tidak cukupkah kau membuat masalah?" teriak Mikoto membuat Itachi tertawa terbahak-bahak.
"Memangnya kenapa? Aku hanya sedikit menambah masalah di keluarga yang bermasalah ini," ucap Itachi dengan remeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School
FanficMenjadi bayi yang tak diinginkan dan terlahir cacat jantung bukanlah keinginan Sasuke, ia tak pernah ingin dibuang ke panti asuhan atau bahkan mendapatkan orang tua angkat sekalipun mereka sangat menyayanginya. Sasuke membenci takdirnya yang seolah...