episode 2

119 8 0
                                    

"LARASSSS!!!" teriak gadis gembul nan lucu itu saat sang sahabat menarik pipinya terus menerus.

"val mending diem deh gua lagi sibuk ini"

Mendengar perkataan laras valensia segera menampar wajah sahabat menggunakan bantal tak lupa menekannya.

"valll pengap sat!!!" valensia tertawa puas dan membiarkan laras menghirup udara dengan rakus.

"kalau mau bunuh orang ya bilang-bilang dong" laras menatap tajam valen namun valen selaku pelaku pembekapan terhadap sang korban tak menghiraukan protesan dari laras yang mengabdi menjadi sahabatnya itu.

"oh harus bilang" dengan seringai kecil ia menatap laras dengan mengancungkan pisau yang tadi digunakan untuk memontong beberapa buah mangga.

Laras yang melihat valen mengacungkan pisau kearah dirinya segera berteriak ketakutan.

"GAK ANJIR GUA BERCANDA, VAL LU NYEREMIN GILA"

Valensia tertawa terbahak bahak mendengar teriakan laras, ia tertawa bahkan sambil berguling-guling tak lupa air mata yang turun melalui mata sipitnya.

"hahahahaha aduhh maaf ya ketawa soalnya kamu ngelawak sih" ucap valen sembari menghapus air matanya.

"lagian nih ya gua gak mau jadi psikopat" valen segera meraih ponselnya dan mebuka apk komik.

Dengan khitmat valensia membaca satu persatu episode yang ada di apk komik itu, kadang laras melihat valen tertawa,menangis,bahkan berteriak tak jelas.

Saat valensia hendak berteriak ia segera membekap mulutnya.

"emang lu baca apa sih sampek teriak gak jelas?"

"heumpp.... hmppp...hummmppp!!!"

Tersadar akan lamunan laras menarik tangannya agar lepas dari mulut sahabatnya itu.

"sorry gua gak tau kalau lu masih gua bekep pakek tangan" ucapnya santai dengan memakan mangga muda yang dicocol dengan gula merah.

"laras gila, gua hampir sesek napas anjir"

Ia menggelap bibirnya degan kasar menggunakan lengan baju panjangnya.

"mana tangan lu bau cabe sama garem lagi kek yang punya" lanjut valensia membuat laras menatap datar dirinya.

"apa gua bener kan?" tanya valen pada laras.

Laras hanya mengangguk pasrah dan menyodorkan buah serta sambalnya didepan valen.

Valen melihat itu memakan buah yang dicocol dalam sambel sembari meneruskan komik yang ia baca tadi.

Brum...brum....

Suara montor terdengar jelas di indra mereka berdua namun valen lebih mengabaikan deru montor itu dan lebih asik meneruskan bacaan komik itu, berbeda dengan Laras ia segera berlari menuju perkarangan rumah tak menghiraukan sang sahabat yang terus menggoceh seperti orang gila karena komik yang ada di ponselnya, laras menghampiri sang pemilik montor selaku teman dekatnya itu yang sudah datang dirumah kecilnya.

Pov laras...

Gua jutek sama bocah gembul terlampau lucu disamping gua, pengen rasanya gua gigit pipinya itu. Gak bosen apa dari tadi nistain gua mulu kadang gua mikir dulu punya salah apa sampek-sampek nemu temen yang sialnya jadi sahabat gua.

"mana tangan lu bau cabe sama garem lagi kek yang punya" gua natep datar valen.

dari tadi gua ngirisin cabe nyomotin garem ya kadang gua ngusilin dia sih tapi kan gua buat rujak pasti lah tangan gua bau cabe sama garem.

YUDHANTA PUTRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang