episode 26

21 2 0
                                    

Setelah kejadian itu valensia menjadi pendiam jika bersama ardian dan yudhanta.

Yudhanta serta ardian dibuat pusing oleh sikap valensia yang tidak biasanya dan itu membuat mereka menyesal.

Hal itu terjadi hingga 2 minggu.

Tidak heran jika dirumah ardian dan yudhanta sering bertengkar bahkan saling memukul satu sama lain.

Melihat hal itu andrian tidak tinggal diam, andrian akan menghukum mereka, bukannya jera mereka semakin menjadi dan hal itu di dengar oleh sang nenek serta kakek mereka.

Kini kakek dan nenek mereka sampai dirumah andrian.

"dimana cucu kesayanganku?"

"mereka sedang keluar ibu" ucap andrian yang tidak mengalihkan pandangannya pada tablet yang berisi investasi perusahaannya.

"ibu mereka siapa?" amel yang datang pun bertanya.

Amel heran kenapa ibunya tiba tiba membawa dua gadis, entah mengapa firasat amel mengatakan bahwa hal ini akan terjadi hal buruk.

"kamu akan tau nanti"

Tidak lama kemudian suara deru montor terdengar.

Mereka menoleh saat melihat dua pria tampan dan satu gadis dibelakang mereka.

"ngapain nenek kesini?" tanya ardian datar.

"nenek hanya ingin berkunjung"

"sejak kapan dirumah papa ada dua hewan?" tanya yudhanta tidak kalah datar.

"mereka calon kekasih kalian" jawab santai sang kakek.

Tanpa menghiraukan mereka ardian menuntun valensia untuk duduk disofa samping bunda mereka.

Valensia merasa tidak enak saat nenek dan kakek mereka menelisiknya bahkan dua gadis cantik itu juga menatapnya sinis.

"wanita ini siapa?" tanya sang nenek tidak suka.

"kekasihku"

Mendengar perkataan sang cucu dirinya marah dan menatap benci valensia.

"jadi kamu yang membuat cucu kesayanganku saling bertengkar dan memukul satu sama lain" mendengar hal itu valensia hanya menunduk.

"gadis bodoh sepertimu berani sekali menginjakan kaki di rumah ini...kamu pakai pelet apa sampai sampai kedua cucu saya memperebutkan dirimu yang tidak seberapa itu"

Valensia yang dulu pernah dirundung merasakan dejavu yang begitu kuat.

"berapa harga dirimu?" sang nenek mengeluarkan nominal sebesar 5 juta dan melemparkannya pada valensia.

"setidaknya 5 juta cukup membayarmu sekarang pergi dan tinggalkan kedua cucu saya...saya sudah memilihkn calon yang baik untuk mereka"

"saya tidak pernah menginginkan kedua cucumu itu...saya tau saya hanya gadis biasa, gadis kampungan yang tidak faham akan tata krama kelas atas...namun setidaknya anda bisa menghargai saya bukan seperti ini. Saya juga memiliki harga diri disini"

Hancur sudah pertahanan valensia dia menatap nenek dari yudhanta dengan sorot terluka.

"jangan merasa paling tersakiti, masih ada orang yang lebih tersakiti dari kamu"

"saya memiliki trauma" lirih valensia.

Mendengar lirihan valensia kakek dari yudhanta berdiri dan menampar valensia dengan kuat hingga membuat sudut bibir valensia robek.

"trauma bisa disembuhkan! Cepat pergi kamu hnya gadis rendahan yang menjijikan!"

"jangan menganggap trauma mudah disembuhkan setelah orang yang menderitanya sudah mengalaminya, hal itu benar benar menyakitkan untuknya. Anda benar masih ada orang yang lebih tersakiti dari saya, namun semua orang memiliki kapasitas perasaan masing masing dan anda tidak bisa menuntunnya!!"

YUDHANTA PUTRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang