Kini jam menunjukan pukul setengah 12 malam, devana memasuki kamar lia untuk membangunkan dua gadis manis tersebut.
Saat masuk devana disuguhi pemandangan valensia dan lia saling memeluk, lia seakan melindungi valensia sedangkan valensia seakan menenangkan lia bahwa didunia ini dirinya akan selalu berada disamping lia.
"terimakasih telah hadir dalam hidup kami val" lirih devana.
Devana berjalan menghampiri mereka, lalu membangunkan lia.
"lia ayo bangun" devana menepuk pelan pipi lia.
Tak lama kemudian lia mengerjapkan matanya melihat siapakah yang membangunkannya.
"oh kak deva ada apa?" ucapnya serak.
"ayo bangun ini hampir jam 12"
Lia mendudukan dirinya lalu menoleh kesamping yang memperlihatkan valensia tertidur lelap dengan mulut terbuka.
"hehe gemas" ucap lia setengah sadar.
Devana melihat itu mengelengkan kepalanya.
"bu bos bangun" ucap lia sembari menarik pipi valensia.
"ughhh iyaa" dengan rambut yang acak acakan valensia bangun lalu mengerjap pelan, tangan buntal itu mengusap kedua matanya.
"jangan diusap nanti bisa merah" devana mengenggam tangan valensia.
"iyaa maaf" valensia mulai berjalan kearah tepi kasur.
Devana yang melihat itu pun membantu valensia berdiri.
"ayo cuci muka" devana menuntun valensia berjalan menuju kamar mandi.
Setelah dirasa selesai devana merias wajah valensia, tidak perlu tebal cukup memakai bedak bayi dan liptin peach sebagai sentuhan terakhir.
Devana melihat itu kagum sendiri, kulit valensia seperti bayi kenyal dan halus tak lupa alis tebal alami dan bulu mata panjang nan lentik.
Saat semuanya telah selesai tepat jam 12 kurang 20 menit lagi mereka berangkat menuju jalan yang semakin lama semakin ramai.
Sesampainya disana mereka disambut oleh anggota lain dari black shadow.
bima membuka helmnya dan melihat sekitar "dimana ketua dan wakilnya?"
Mendengarnya arga menunjuk 8 orang yang berada di depan, bima yang paham mengangguk kecil.
"oh ya mana bu bos?" tanya citra semangat.
"itu" bima menunjuk para pihak bawah yang sedang mengerubuni seseorang.
Citra yang melihatnya segera menarik ren dan itu membuat bima mengerang marah.
"sabar" arya menepuk pundak bima untuk menenangkan sahabatnya itu.
Dari kejauhan para dominan melihat sang ketua serta wakil ketua dan beberapa rombongan lain yang mereka tebak adalah lawan mereka berjalan kearahnya.
"haha siap kalah dude?" tanya rizki.
"dalam mimpimu" jawab samu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YUDHANTA PUTRA
ActionSebuah kisah yang mengharuskan seorang gadis gendut mengemaskan bertemu sang ketua geng black shadow Akankah kisah mereka berakhir Happy ending or sad ending