03

58 12 2
                                    

"Han?" panggil Ziah pada adik kandungnya itu. Reyhan menoleh.

"Iya kak? Ada apa, eum?" tanya Han lembut sembari mengelus pucuk kepala kakak perempuannya itu dengan sayang. Ziah menggelengkan kepalanya.

"Gak jadi," ucapnya pelan. Reyhan mengernyit.

"Loh? Kenapa sih kak?" tanya Han lagi. Namun bukan jawaban yang Han dapatkan, ia malah mendengar suara isakan dari kakaknya yang cantik itu.

"Hiks...."

"K-kak Jiah? Kakak gapapa?" tanya Han kalut. Ziah menggelengkan kepalanya kuat-kuat dan semakin terisak. Han segera memeluknya dengan tulus.

"Sst, kakak jangan nangis lagi ya? Han jadi sedih liat kakak sedih kaya gini," ucap Han sembari mengelus punggung kakak perempuannya itu lembut. Ia melirik ke arah ponsel kakaknya.

Jadi kak Jiah abis liat story dari bang Haje? Pantes jadi sedih gitu, lah aku yang liatnya aja sesek napas kok.

Han membaca story Line yang dibuat oleh Haje yang berisikan kata-kata sindiran.

Haje ❤️
30 menit yang lalu

Dunia kita berbeda, masing-masing aja.

Han menggelengkan kepalanya saat membaca itu. Gak seharusnya Haje sampai segitunya pada kakak perempuannya, pikirnya. Ia tahu, memang Ziah yang salah. Tapi setidaknya berikan kesempatan Ziah untuk meminta maaf dan berjanji untuk menjadi lebih baik.

Sebenernya bang Haje ngapain kakak gua sampe dia seterpuruk ini?

"Udah ya, kak. Kalo bisa mah story bang Haje dibisuin aja. Dari pada kakak sedih terus liat story dia?" bujuk Han. Ziah mengangguk pelan. Ia menatap manik mata indah adik kandungnya itu saat ia meregangkan pelukannya.

"Han...."

"Iya kak?" tanya Han. Ziah menunduk.

"Salah gak sih kalo kakak sekarang kesel sama dia? Kakak kan udah minta maaf, tapi dia malah bilang 'terserah apa alesannya'. Dan sekarang dia diemin kakak tapi dia malah bikin story yang buat kakak jadi sedih terus," tanya Ziah lirih dan mulai terisak lagi. Han memandangi wajah ayu kakak kandungnya itu dan mengelusnya dengan sayang.

"Gak, kak. Kita juga punya hati. Meskipun kita salah, setidaknya hati kita juga sakit ketika kita dimaki kaya gitu," ucap Han menjawab pertanyaan kakak perempuannya itu. Ziah menunduk.

"Jadi gak salah ya?" tanyanya. Han mengangguk pelan sembari tersenyum.

"Sebenernya kenapa sih kak sama hubungan kalian? Setau Han kalian baik-baik aja dan harmonis-harmonis aja deh," pikir Han. Ziah terdiam sebelum menjawab pertanyaan adik kandungnya yang tampan itu. Ia menghela napas beratnya.

"Sebenernya, semua itu gara-gara kakak gabung ke grup chat," jawab Ziah yang masih memandangi kancing piyamanya itu dengan pikiran yang menerawang.

...

"Ih itu awas!"

Terdengar suara teriakan dari Ziah saat ia sedang menonton sebuah film bergenre thriller di dalam kamar tunangannya, Haris Jenindra. Sudah suatu rutinitas jika Ziah main ke rumah Haje dan menonton film bersama di kamarnya.

Line!
Line!
Line!
Line!

Ziah sempat melihat siapa yang mengiriminya pesan line sebanyak itu. Ternyata notifikasi itu adalah grup chat Line miliknya karena ia telah bergabung dalam grup chat fans Stray Kids yaitu Stay. Tanpa Ziah sadari, raut wajah Haje sudah tak mengenakan dan tatapan tak sukanya ia layangkan pada ponsel milik tunangannya yang cantik itu.

Volcano • Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang