Volcano • Hwang Hyunjin

19

Ziah terlihat sedang melihat video live dari Dispatch yang memperlihatkan situasi bandara internasional Incheon, Korea Selatan, karena salah satu boy group yang ia suka itu akan datang setelah kembali pada suatu acara Fanmeeting yang di adakan di Jepang. Boy group itu bernama The Boyz dan bias Ziah pada boy group tersebut adalah Sunwoo.

Saat ia sedang fokus dengan kedatangan The Boyz, tiba-tiba saja suara notifikasi pesan Line berbunyi dan terlihat ada pesan yang baru saja dikirim dari kekasihnya, Haris. Ziah mendengus kasar.

Haje ❤️
Besok mau ikut ke PIK?

Ziah
Tapi aku mau ke kampus dulu|
deh, Je.
Paling-paling nanti nyusul. |

Haje ❤️
Ya udah mending gak usah, kasian nanti kamu pulangnya.

Ziah
Lusa aja ya, abis bimbingan aku ke rumah kamu kaya Minggu lalu.

Haje ❤️
Ya udah.

Ziah
Tapi pengennya mah nonton, Je. |
Udah lama banget kita gak nonton. |

Haje ❤️
Nonton mulu yang dipikirin, beresin aja dulu skripsinya.

Ziah
Iya sih. Ya udah deh.
Read

Ziah mengendikkan bahunya acuh dan kembali menonton live YouTube dari akun Dispatch Korea yang sedang memperlihatkan kedatangan The Boyz. Tak lupa, sembari menonton, ia sembari mengecek ulang berkas yang akan ia bawa besok untuk mengambil surat validasi agar ia bisa melakukan penelitian skripsinya pada sekolah yang dahulu menjadi sekolah SMA-nya.

Saat semuanya sudah ia masukkan ke dalam tas ransel miliknya, ia tersenyum bahagia melihat biasnya di dalam boy group The Boyz yang bernama lengkap Kim Sunwoo itu berjalan dengan outfit airport yang catchy. Rasa lelahnya seolah hilang begitu saja setelah melihat idolanya itu. Terlebih ia tahu jika besok adalah hari ulang tahun Sunwoo yaitu 12 April.

Di saat ia sedang mengagumi ketampanan Sunwoo, tak terasa matanya semakin mengantuk dan membuatnya tertidur sembari telungkup. Ponselnya masih menyala dan seolah ponselnya yang sedang melihatnya tidur. Karena pintu kamar Ziah masih terbuka, Reyhan yang berniat ingin meminjam hardisk eksternal milik kakaknya itu terenyuh melihat kakak perempuannya itu tidur. Ia langsung memasuki kamar Ziah dan berjalan mendekat ke arah ranjang.

Reyhan tersenyum melihat kakaknya yang sangat lucu ketika tidur, sama seperti dirinya. Ia langsung mematikan ponsel Ziah menjadi mode sleep dan menchargernya di atas nakas milik kakaknya itu dan dilanjut dengan menarik selimut milik Ziah agar kakaknya itu tidak masuk angin. Reyhan berjongkok di depan wajah Ziah yang tertidur pulas. Ia tersenyum lagi.

Chup

"Met bobo ya kak Jiji, Reyhan sayang banget sama kakak," ucapnya manis setelah mengecup pipi chubby kakaknya itu. Ia segera keluar kamar Ziah tanpa mematikan lampu kamarnya karena ia tahu jika Ziah itu tidak suka kegelapan saat tidur.

🔥🔥

Esoknya, Ziah terlihat sudah berada di lobi fakultasnya itu dan duduk di sofa yang ada di sana. Ia terlihat sedang memainkan ponselnya sembari menunggu dosennya yang menjabat sebagai ketua prodi itu membalas pesannya, karena ia ingin ada keperluan mengenai surat validasi yang akan ia buat sebagai pengantar agar ia dapat melakukan penelitian di sekolahnya. Karena ada rapat mendadak dan ia belum konfirmasi sejak semalam, ia akhirnya rela menunggu rapat dosen yang katanya akan berakhir dalam dua jam lagi. Ia mengetahui informasi tersebut dari siswi magang yang berjaga di pusat informasi lobi fakultasnya.