[6]

446 53 2
                                    

tahun pertama,

draco memandang aneh pada gadis dengan rambut pendek diatas bahu itu, ia tak pernah berbicara dengan yang satu ini. gadis itu hampir tak pernah sendirian, maksudnya—dia selalu mengekori dua teman perempuannya kemana pun mereka pergi.
          
"anak itu, apa dia budaknya greengrass?" tanya draco begitu saja pada crabbe dan goyle yang berada disamping kiri dan kanan draco.                                

crabble memandang lebih dulu pada anak yang ditunjuk draco, "oh, si parkinson. kurasa tidak, hanya saja aneh memang dia selalu berada dibelakang si greengrass itu, maksudku.. koridor cukup dilewati untuk tiga sekawan, seperti kita."
                                                  
draco mengangguk setuju.

"ku dengar dia tak suka jadi pusat perhatian, aneh saja untuk seorang slytherin." tambah goyle, setidaknya menurutnya.       

draco kali ini tidak menjawab, ia masih menandang dari tempatnya berdiri pada gadis itu, mereka sedang menghadang anak tingkat pertama dari asrama ravenclaw.  
                             
entah apa yang dilakukan ketiga gadis itu, draco tidak peduli.

si parkinson ini membuat draco agak merasa aneh, pasalnya gadis itu tidak benar-benar membully, ia hanya bersedekap dada dan menatap tajam, tidak mengeluarkan suara atau mengacungkan tongkat sihirnya.            

dia cukup unik... dan aneh takutkah dia? pikir draco.

*

tahun kedua,   

"hei, namamu parkinson, kan?"

yang merasa namanya disebut menoleh cepat, menemukan draco malfoy yang tengah berdiri dibelakangnya. draco menyeringai kecil, duduk disamping gadis itu tanpa permisi.              

draco tidak peduli gadis itu terlihat tidak nyaman saat ia duduk disampingnya.     

"ada apa?" tanyanya dingin.

draco nenaikan sebelah alisnya, wah. sungguh diluar dugaan, awalnya draco kira ia akan kena semprot, atau paling tidak gadis itu memberi reaksi dengan pindah ke tempat lain menandakan tak mau diganggu.             

draco berdeham, "benar kan, namamu parkinson?"
     
"kita cukup banyak mengambil kelas yang sama, heran saja kalau kau tak tau namaku."                     

kali ini draco mendelik, wah gadis ini.

sangat, menyebalkan.

"ada perlu apa, malfoy?" lanjutnya kemudian.

"kemarin aku melihatmu mengerjai anak-anak gryffindor, mereka melakukan apa padamu?"     

pansy mengangkat bahu, "tidak ada, aku hanya ikut-ikut yang lain. seru juga ternyata."
      
draco menyeringai, sepertinya mereka bisa menjadi temam akrab.

*               

tahun ketiga,

"minta maaf padaku!"

gadis dengan syal hijau slytherinnya itu mengeram kesal, "kau juga salah, mengapa hanya menuntut maaf dariku?"

"kau—"

"apa, huh?" ia maju selangkah, "jangan dramatis, masih untung hanya terinjak sepatuku, dan kau malah menarik rambutku!"

"tentu saja aku harus membalasmu!" lawannya meninggikan suara tak mau kalah, "kau—sama saja dengan asramamu, sama-sama ular."

"wah, wah, kejutan sekali si pemberani gryffindor berkeliaran di koridor asrama slytherin."         

sebuah suara mengintrupsi keduanya, gadis slytherin itu bisa melihat bahwa si anak gryffindor itu mengeram, kemudian dengan hentakan kaki pergi dari sana. pansy tahu bahwa mereka sudah menjadi musuh sejak tahun pertama.

fall over ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang