"selamat malam, draco."
dan disinilah draco berada, menara astronomi dengan dumbledore yang menyapanya lembut, suaranya tidak bergetar sama sekali seolah memang ia tidak khawatir mengapa draco mengacungkan tongkat sihirnya pada lelaki tua itu.
draco mengerang, pupil matanya bergetar dan ia takut setengah mati. dipegangnya tongkat itu dengan erat, melucuti tongkat paling sakti yang pernah ada di dunia sihir. elder wand milik dumbledore telah terlempar jauh entah kemana.
"aku bisa membantumu draco.." dumbledore menatap wajah draco, kedua belah tangannya terangkat tanda pria itu memang tidak main-main dengan ucapannya, "kau bukan pembunuh.."
kau bukan pembunuh.
kalimat yang ia ulang berkali-kali sebelum tidur, sebelum mimpi buruk menghampiri setiap malamnya yang kelam, kalimat yang membuatnya seperti orang gila di kamar mandi prefek asrama, kalimat yang draco dengar dari mulut pansy.
dari suara menyakitkan gadisnya.
"tidak kah kau mengerti?" draco menatap dumbledore nanar, menahan sekuat yang ia bisa untuk tidak menangis di depan pria yang seharusnya ia bunuh, "aku harus melakukan ini, aku tidak punya pilihan! aku harus membunuhmu, atau dia yang akan membunuhku!"
dumbledore terdiam lama, netranya sering kali mencuri pandang ke arah tangga. melirik harry potter yang tengah pucat wajahnya disana, draco tahu tidak hanya mereka berdua saja yang ada di menara ini.
"kau membunuhku pun, tidak menjamin voldemort tidak akan membunuhmu." dumbledore berkata tenang, "tugasmu ini, adalah sebuah hukuman yang diterima ayahmu, bukan?"
"jangan katakan apapun lagi!" seru draco.
ingatannya melayang jauh, mulai dari betapa bahagianya ia ketika menerima surat dari hogwarts di tahun pertamanya, saat itu draco berteriak kegirangan dan narcissa memeluknya dengan bangga, lucius hanya memberikan senyum tipis dan menepuk bahunya dua kali, mengatakan bahwa ia akan menjadi bagian dari slytherin.ketika dumbledore memberikan ucapan-ucapan selamat pada anak-anak tahun pertama, draco menatapnya tak berkedip. itulah kali pertama ia melihat secara langsung orang bernama albus dumbledore. orang yang diberi gelar order of merlin.
ditahun kedua, pandangan itu tidak lagi sama. ayahnya terlibat entah apa saat itu, draco tidak mengerti. tapi yang jelas, ayahnya telah melakukan satu kesalahan, membuat emosi lucius tak terkendali sehingga draco yang belum mengerti juga turut menghina-hina dumbledore sepanjang tahun kedua.
sikap tempramen ayahnya, tatapan dingin lucius, serta narcissa yang hanya bisa diam membuat draco marah dengan keadaan pada tahun-tahun berikutnya. draco tahu bahwa ia menjadi sangat menyebalkan pada tahun ketiga, melampiaskan semua tekanan keluarganya pada hampir semua orang dengan membully mereka.
dan satu-satunya orang yang tidak pernah menghakiminya kala itu, adalah dumbledore.
sampai hari ini."percaya padaku, draco." dumbledore bersuara lagi.
draco menghela nafas, "sudah tidak ada waktu, aku sudah sejauh ini. aku tidak boleh mengecewakannya."
"maka dengan itu pula kau mengecewakan ibumu, mengecewakan teman-temanmu, mengecewakan orang-orang yang dirimu percaya, mengecewakan—" dumbledore berhenti sejenak untuk mengambil nafas, "—gadismu."
detik itu juga tongkat sihir draco jatuh ke lantai dingin menara astronomi.
*
pansy mondar-mandir dengan panik, sejak tadi madam pomfrey juga menunjukan raut wajah serius sembari mengucap mantra-mantra penyembuh secepat kilat pada luna dan cho.
pansy tidak tahu bagaimana jelasnya penyebutan yang terdengar panik dari bibir pomfrey, tapi yang pasti sesuatu yang mengerikan sedang berusaha dikerahkan untuk menghentikan atau paling tidak untuk memudarkan rasa sakitnya di crucio.
ia tahu rasanya bagaimana. ia pernah dihukum saat ia menentang keluarganya yang memilih untuk menjadi pengikut voldemort, dan yang lebih menyedihkan hukuman itu berasal dari ayahnya, mungkin ini juga salah satu faktor pansy berani memohon pada ayahnya untuk melepaskan luna lovegood dan cho chang.
padahal draco sudah memperingatinya untuk jangan sampai atensinya menarik perhatian pelahap maut, untungnya mr. parkinson tidak jadi menyeretnya, pansy tidak bisa membayangkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
fall over ✔
Fanficpansy tidak pernah tahu, bahwa mencintai draco malfoy akan membuat hidupnya serumit ini. [karakter sepenuhnya milik J.K Rowling]