hitam & putih

51 9 0
                                    


🖤🖤🖤

Leona sedang duduk di meja belajar nya sambil termenung memikirkan ucapan maheesa,Leona bingung apa yang harus dia katakan ke maheesa ini terlalu cepat untuk dirinya terlebih lagi dia masih trauma dengan kejadian di sekolah lamanya itu.

" Loh kenapa dek?" Ucap Arya yang baru saja masuk ke kamar sang adik

" Hah?" Lamunan Leona buyar saat sang kakak memangil namanya

" Kenapa ngelamun?" Leona tak menjawab dia hanya menggeleng

" Loh punya masalah ya?"

" Gak ada " ucap Leona

" Jangan bohong "

" Apa si kepo banget " ucap leona dengan kesal menatap sang kakak yang duduk di kasur nya sambil memakan seblak

" Woiii kak kalau makan jangan disini lah nanti kasur gue kotor" ucap Leona

" Tenang aja ini gak bakal tumpah" baru saja dia mengucapkannya seblak tersebut telah tumpah

" Kak!!!!!!!" Terik leona dengan marah,Arya langsung berlari ke luar

" Jangan kabur ya!!" Saat dia membuka pintu kamarnya Arya sudah berdiri dengan sebuah pel dan ember berisi air di tangannya dia menatap Leona sambil tersenyum,Leona hanya berdecak kesal

" Buruan di bersihkan "

" Siap nona " ucap sang kakak dengan sikap hormat, sehingga membuat Leona tertawa melihat tingkah kakaknya, mereka berdua kemudian membersihkan kamar leona bersama-sama, mama Leona kemudian datang ke kamar sang anak

" Kamu ngapain si ar lari-lari sambil bawa pel?" Ucap mama

" Tadi arya gak sengaja tumpahin  seblak di kasur leona" ucap Arya

" Siapa suru makan di kamar" ucap mama

" Emang kakak lari-lari ya ma?" Tanya leona

" Iya kaya di kejar hantu aja" ucap mama nya sambil tersenyum

" Kalau gak gitu habis rambut aku rontok di tarik Leona" mendengar itu mereka bertiga tertawa, setelah selesai membersihkan kamar leona dan Arya pergi keluar,karena hari Minggu Arya membawa sang adik berjalan-jalan di sekeliling rumah mereka.

" Loh punya masalah apa?" Tanya Arya lagi

" Gue lagi bingung kak, kemarin teman gue ngukapin perasaannya,gue bingung harus bilang apa ke dia"

" Apa susah nya si, kalau loh suka tinggal terima tapi kalau gak yaudah nolak aja"

" Tapi gue gak tau apa gue suka atau gak?"

"Kalau loh mau tau loh suka atau gak ke dia, coba deh cara ini"

" Cara apa?"

" Santet dia" ucap arya sambil tertawa

" Gila loh kak"

***

Di sebuah ruangan yang gelap terlihat banyak orang-orang terbaring dengan keadaan lemah mereka semua adalah tawanan Daniel ayah maheesa, mereka adalah orang-orang yang maheesa tangkap, mereka semua selalu disiksa dan tidak karuan makan sehingga membuat mereka sakit.

Pintu penjara terbuka memperlihatkan maheesa dia bersama arvin membawa seorang dokter, saat masuk para tawanan tersenyum menatap nya, maheesa kemudian masuk ke salah satu ruangan terlihat seorang wanita paruh baya duduk termenung.

" Nona bagaimana keadaan mu sekarang?" Tanya maheesa,dia menatap maheesa kemudian tersenyum

" Akhirnya kau datang,aku sangat merindukanmu" ucapnya dengan air matanya yang keluar

" Aku juga merindukanmu" ucap maheesa sambil memeluknya, dokter kemudian merawat semua tawanan yang ada disana setelah itu maheesa membawakan mereka makanan.

" Terima kasih maheesa kau sangat baik,aku tak menyangka Daniel memiliki anak sebaik diri mu" ucap salah seorang tawanan, mereka sangat menyukai maheesa karena hanya maheesa yang memperhatikan mereka baik dari kesehatan dan kebutuhan lain nya,dia tidak pernah tega menyiksa mereka karena pada dasarnya mereka tidak bersalah hanya ayah yang selalu menjebak mereka,karena mereka tau semua rahasia licik ayahnya,dia tau akan hal itu namun dia tidak bisa berbuat apa-apa, sebagai rasa bersalah nya dia memperlakukan mereka semua dengan baik tanpa sepengetahuan ayahnya,dan para penjaga di sana juga tidak pernah memberitahukan kepada Daniel, karena mereka juga menyayangi maheesa.

Drrrrtttt

Suara telpon maheesa berbunyi dia mengangkat telpon tersebut

" Halo ya"

" Halo kau dimana sekarang?"

" Aku di rumah"

" Ayah punya misi untuk mu, ayah ingin kau menangkap seorang, ayah sudah mengirimkan foto dan alamat tempat dia bekerja" mendengar itu maheesa menjadi sedih

" Baik ayah " dia kemudian pergi tanpa arvin ketahui,dia melakukan nya karena takut jika ayahnya tau selama ini dia berbohong pasti mereka akan mendapatkan hukuman, maheesa telah sampai di tempat wanita itu berkerja,dia menunggu wanita itu pulang berkerja, beberapa jam berlalu dia kemudian keluar dari kantor nya, maheesa langsung membuntutinya saat sang wanita di tempat yang sepi maheesa kemudian mempercepat langkahnya namun langkah nya berhenti saat melihat tesa di seberang jalan sedang di ganggu oleh beberapa laki-laki

" Tesa" tanpa berpikir panjang maheesa langsung menolong nya dia sudah melupakan misinya tersebut

" Tesa " tesa memandang nya dengan senang

" Sayang" ucapnya langsung memeluk maheesa, para laki-laki saling bertatapan dan perlahan mundur berniat untuk kabur

" Tunggu" maheesa mendekati mereka

" Ku peringatkan jangan coba-coba mengganggu dia lagi, paham!!!!" Ucap maheesa membentak mereka sehingga membuat mereka ketakutan

" Baik tuan " ucap mereka dan langsung berlari

" Makasih banyak maheesa sayang" ucap tesa sambil memeluknya

" Sama-sama " ucap maheesa,dari kejauhan seorang melihat mereka berdua dengan senyuman kecut

" Ternyata ini semua cuma bohong hahaha aku memang mudah sekali terpengaruh oleh kata-kata manis nya" ucap Leona yang baru pulang berbelanja melihat keduanya berpelukan

Next part?

This is impossible S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang