berharap

46 8 2
                                    


💙💙💙

Leona berjalan dengan pelan sambil menikmati pemandangan sore kota yang begitu sibuk, walaupun begitu pikirannya masih pada maheesa dan tesa namun dia sisi lain dia menyadari bahwa dia dan maheesa baru saja berkenalan dan sangat mustahil ia langsung menyukai Leona, hanya dia saja yang terlalu berharap.

" Benar gue tu terlalu berharap hahaha, memang benar gue bodoh" ucap nya pada dirinya sendiri.

" Bodoh,bodoh Leona bodoh" ucap nya sambil tertawa hampa

" Loh udah gila na?" Ucap seorang dari belakangnya

" Hevan?, ngapain loh disini"

" Rumah gue kan dekat sini" balas nya

" Oooo" tanpa mempedulikan hevan yang ada di belakangnya dia kembali berjalan

" Ngapain loh bilang bodoh bodoh sambil ketawa lagi,loh gila ya" ucap nya sambil berjalan di samping Leona

" Iya gue gila Van" ucap nya dengan sedih

" Punya masalah apa na, gue siap dengerin cerita loh" ucap hevan

" Gak ada van, gue cuma gabut aja plus stres sama tugas" ucapnya dengan senyum

" Yakin loh gak papa"

" Iya "

" Ya udah gue temenin loh pulang ya" tawar nya

" Gak usah deh van gue bisa pulang sendiri kok"

" Gak ada penolakan na,loh tunggu sini gua ambil motor dulu" tanpa memperdulikan jawaban Leona hevan langsung bergegas pergi mengambil motornya, setelah itu dia kemudian menghantar Leona pulang.

"Halo tuan anda dimana?" Ucap seorang dari seberang sana

" Aku sedang diluar" ucap maheesa

" Apa kau pergi menjalankan misi sendiri tanpa ku"

" Maafkan aku,aku merasa tidak enak selalu merepotkan mu"

" Apa yang kau katakan, sekarang kembali lah,aku akan mengurusnya"

" Baiklah" maheesa kemudian menghantarkan tesa pulang setelah itu dia kembali ke rumah

" Mandilah setelah itu sarapan aku sudah menyiapkan sarapan untukmu" ucap Arvin

" Baiklah,apa kau akan pergi"

" Iya " setelah itu Arvin kemudian pergi bersama dengan anggota yang lain, mereka sampai di rumah wanita itu tanpa berlama-lama mereka langsung masuk setelah menutup CCTV sekitar tempat itu.

" Siapa kalian?" Ucap wanita itu dengan wajah panik

" Silahkan ikut kami nona"

" Kalian siapa, kalian mau apa" ucap nya sambil bergerak mundur

" Halo, nona,,nona?" ucap seorang dari handphone wanita itu, mendengar itu Arvin langsung mematikan lampu di ruangan itu dan membius wanita itu

" Ayo bawa dia cepat" mereka kemudian pergi membawa wanita itu, Arvin kemudian mengambil handphonenya

" Halo nona,nona Ket"

Tut

Arya mengerutkan keningnya bingung saat telpon dari klien nya terputus, tiba-tiba pesan masuk

" Maaf tuan saya memiliki urusan mendadak jadi saya tidak bisa menghadiri rapat besok, mungkin saya akan pergi selama beberapa bulan,saya minta maaf,saya akan menyerahkan semuanya kepada sekertaris saya terima kasih tuan Arya"

This is impossible S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang