ayah atau leona

27 3 0
                                    


🖤🖤🖤

Sepanjang perjalanan pulang air matanya Leona terus keluar rasa sakit hatinya tidak bisa di bendung dia bingung harus bagaimana dia kemudian mengambil handphonenya dan menelpon Floren

"Halo na kenapa?"

" Flo....loh sibuk?"

" Gak kenapa kok suara loh serak,loh habis nangis ya?"

" hiks....hiks....Gue pengen ketemu Flo" tangis Leona pecah

" Loh kenapa na kok nangis"

"Maheesa Flo"

" Maheesa kenapa?" Leona tak menjawab Hanya ada suara tangisan seketika floren menjadi panik perasaan jadi tidak karuan dia bergegas kesana

" Loh dimana,gue kesana sekarang"

" Gue di taman kota" setelah mendapatkan alamat dari leona,floren langsung bergegas ke sana dia berlari sambil melihat kanan kiri dan mendapatkan Leona sedang terduduk di bangku taman sambil menagis

"Ona loh kenapa" floren langsung menghampiri nya

" Flo...hiks...hiks" Leona memeluknya

"Kenapa na?"

"Maheesa selama ini bohong sama gue"

"Bohong gimana"

"Dia sama tesa itu sudah dijodohkan"

"Hah yang bener,kok maheesa tega banget" ucap floren tak percaya

"Flo gue kecewa banget hiks hiks"

***

Pagi yang sangat cerah, namun wajah Leona terlihat sangat lesu dia berangkat sekolah dengan pikiran yang kosong bahkan karena jalan melamun dia sampai tak melihat ada orang di depannya, sehingga membuatnya menabrak seorang pria itu.

" Mbak kalau jalan itu lihat-lihat dong"

"Maaf pak saya gak sengaja" ucap Leona

Sampai di sekolah dia hanya diam maheesa melihat Leona seperti itu, ingin sekali dia menghampiri gadis tersebut namun dia tau Leona masih marah

"Na maafkan gue na" batin maheesa

Saat istirahat semua teman-teman Leona berkumpul di kantin hanya dia yang tidak ikut bahkan maheesa juga ada di sana

" Hee gue mau nanya ke loh?" Ucap floren dengan wajah serius bahkan ini pertama kalinya mereka melihat floren seserius itu

" Apa benar loh dijodohin sama tesa?" Mendengar itu membuat yang lain terkejut kecuali Satya

" Iya "

" Terus loh terima aja" ucap floren

"Gue gak pernah terima perjodohan ini"

" Terus kenapa loh tega sama Leona,loh gak tau bagaimana perasaan nya"

" Gue tau Flo,gue juga nggak mau pisah dari dia tapi ini keputusan ayah gue dan loh tau sendiri kan gimana ayah gue" ucap maheesa,dia benar-benar bingung apa yang harus dia lakukan ini pilihan yang sulit.

Sepulang sekolah Leona langsung pergi ke rumah dengan berjalan kaki entah mengapa dia ingin melakukannya padahal jarak rumahnya cukup jauh,dalam perjalanan dia melihat Cristian yang sedang berolahraga di taman

" Tian" ucap nya sang empunya namanya langsung menoleh

"Ona kok loh pulang jalan kaki,gak ada yang jemput ya?"

" Bukan gue cuma pengen jalan aja"

"Rumah loh itu jauh loh na,ya udah loh tunggu disini ya gue ambil sepeda gue dulu,gue gak bawah motor jadi pakai sepeda aja gak papa kan" Leona hanya mengangguk, mereka berdua kemudian berangkat dengan menggunakan sepeda Cristian Leona sangat senang karena ini mengingatkannya pada masa SMP mereka dulu

"Gue kangen waktu SMP yan" ucap Leona

"Gue juga,andai bisa di ulang ya na" sesampainya di rumah Leona langsung membaringkan tubuhnya di kasur matanya perlahan terpejam, tiba-tiba sebuah notifikasi muncul di handphone Leona dia melihat bahwa itu dari nomor tak di kenal, dia membaca pesan tersebut seketika matanya membulat dia berlari ke luar rumah dia masuk ke mobilnya dengan kecepatan penuh dia melajuh

Leona sedang berjalan di sebuah rumah kosong perasaannya tidak karuan dia merasa sedih dan ketakutan setelah membaca pesan tersebut dia menjadi sangat takut

" Sebaiknya kau ke sini, kalau tidak aku akan membunuh pacar mu" Kata-kata itu yang selalu terputar di benak leona

" Maheesa!!? " Leona terkejut melihat maheesa terduduk di sebuah kursi dengan kondisi yang memprihatinkan dia terikat dengan banyak luka di sekujur tubuhnya tiba-tiba dari belakang maheesa seorang dengan baju serbah hitam datang dia menodongkan senjata ke maheesa

DOOORRRRR!!!!

Pria itu menembak maheesa

" Tidakkkk!!!!!!" Leona langsung terbangun dengan wajah pucat dan keringat yang bercucuran di wajahnya ternyata itu hanya mimpi buruk dia merasa lega

" Syukur cuma mimpi"



Maheesa sedang duduk di ruang tamu sambil melamun namun lamunannya buyar saat Arvin datang

"Apa yang kau pikirkan tuan"

" Arvin apa kau bisa membantu ku?"

" Ada apa tuan"

" Ayah akan menjodohkan ku dengan tesa aku tidak ingin itu terjadi" Arvin terdiam dia juga bingung apa yang harus dia lakukan untuk membantu tuan nya itu

" Aku juga bingung tuan ini terlalu sulit"

" Arvin Tolong aku" ucap maheesa dengan wajah benar-benar putus asa,Arvin mereka tidak tega tapi dia tidak tau apa yang harus dia lakukan

"Aku akan mencoba" ucap nya

" Terima kasih Arvin"

🖤🖤🖤

This is impossible S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang