💙💙💙Setelah menghantarkan Leona pulang maheesa kemudian pergi menemui Arvin
" Arvin bagaimana apa kau menemui mereka?"
" Tidak,aku tak menemukan siapa pun disana hanya ada bekas perkelahian tetapi tidak ada siapapun"mendengar itu hati maheesa menjadi khawatir dia takut jika Tante olvi terluka, tanpa berpamitan dengan Arvin dia langsung pergi ke rumah Tante olvi.
" Hee kau mau kemana?" Maheesa tidak menjawab pertanyaan Arvin
"Harus kah aku pergi mengikutinya" ucap salah seorang dari anak buah Arvin
"Tidak perlu,dia pasti memiliki sesuatu yang harus diselesaikan" maheesa pergi ke rumah Tante olvi dengan perasaan tidak karuan entah apa ada dia rasakan tetapi rasa kekhawatiran terus meliputi hatinya.
Tok tok tok
"Permisi,Tante" dia mengetuk pintu namun tak ada balasan dari dalam
" Tante ini maheesa" tak lama kemudian pintu terbuka menampilkan seorang pria paruh baya berdiri di depannya.
" Maheesa ya?" Ucap nya
"iya om"
" Kamu baik-baik saja nak?" Tanya pria itu
" Iya om saya baik-baik saja"
" Ayo masuk,disini dingin" maheesa kemudian masuk dia duduk di sofa sedangkan pria itu pergi memanggil istrinya.
" Maheesa" ucap Tante olvi
" Tante, gimana keadaan Tante dan kemana perginya mereka?"
" Tante baik-baik saja, mereka sudah pergi kamu tak perlu takut lagi"
"terima kasih Tante sudah menolong saya"
" Iya sama-sama" ucap nya dengan santai, maheesa sedikit terkejut melihat mereka berdua yang terlihat santai saja padahal untuk melawan para preman itu adalah hal yang mustahil apalagi mereka hanya berdua.
" Bagaimana keadaan pacar mu apa dia baik-baik saja" ucap om Hery suami olvi
" Dia baik-baik saja" ucap maheesa
" Lain kali jika kau pergi keluar jangan pernah sendiri" ucap nya
" Baik om"
" Maheesa ada apa dengan lengan mu" olvi memperhatikan baju maheesa yang berlumuran darah
" Oooo ini,tadi saya tidak sengaja terkena pisau tapi saya baik-baik saja kok Tante"
" Baik apanya,ayo ikut om kita akan membersihkan nya"
" Tidak perlu repot-repot om,saya akan membersihkannya sendiri" tidak mengatakan apa-apa Hery langsung pergi mengambil kotak p3K, sedangkan olvi dia pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan, setelah selesai membersihkan luka maheesa mereka berdua menyuruh dia untuk makan, maheesa merasa sangat sungkan namun keduanya selalu memperlakukan maheesa seperti anak mereka berdua, lama-kelamaan rasa nyaman tumbuh dalam diri maheesa,dia sering berkunjung hanya untuk makan karena maheesa sangat suka makanan yang dia buat oleh olvi.
"Hee kalau ada waktu luang kamu bahwa dong pacar kamu,Tante pengen ketemu" ucap olvi
"Boleh, nanti hee tanya ke dia ya"
"Sip, kalau mau datang kasih tau ke Tante ya, nanti Tante masak untuk dia" ucap olvi
" Ok Tante, jangan lupa masak kari ayam ya, soalnya kari Tante enak banget"
" Boleh banget,itu gak akan ketinggalan "
Setelah bel berbunyi semua murid-murid keluar dari kelas maheesa dan Leona berjalan bersama-sama sambil bergandengan tangan sehingga mengundang perhatian murid-murid di sana
" Mereka berdua pacaran?"
" Gak tau,tapi kalau bener menurutku cocok si" bisik murid-murid di sana
" Kok gue malu ya" ucap Leona
" Kenapa?"
" Gak tau malu aja"
" Gak perlu malu,anggap aja mereka gak ada" balas maheesa menarik Leona untuk mengandeng tangan nya masa bodoh dengan orang-orang yang melihat keduanya, sampai di kantin keduanya duduk bergabung dengan teman-teman yang lain
" Ciieee ada pasangan baru ni" goda neli
" Waaa kita bertiga hebat, belum seminggu mereka udah jadian" ucap Yohan keceplosan, Satya dan floren menatapnya dengan kesal
" Maksud loh?" Ucap Leona
" Maksud gue ka-ami hebat... karena bisa memprediksikan bahwa.. kalian berdua bakal jadian,yaa benar bakal jadian" ucap Yohan dengan gugup
" Kami siapa Yo?" Tanya gio
" Kami kita lah"
" Hah?,gue gak pernah tu memprediksi kaya gitu" ucap gio
" Oooo berarti cuma gue hehehe" ucap nya berusaha untuk tidak gugup
" Gak jelas" sinis Anara
Bel berbunyi pertanda pulang sekolah
Leona sudah berada di parkiran menuggu maheesa dan dari kejauhan maheesa terlihat sedikit berlari ke arah nya namun langkahnya terhenti karena seorang wanita." Tesa,dia ngapain?" Ucap leona bergumam
"Hee aku bisa pulang bareng kamu gak?" Tanya tesa
"Maaf tes,tapi gue pulang sama Leona" balas maheesa, ketika mendengar ucapan maheesa wajah tesa langsung berubah murung
"Oooo ya udah" ucap nya, maheesa tidak menghiraukan tesa dia bergegas menuju Leona
" Sorry lama"
"Si tesa ngomong apa ke loh?" Tanya leona penasaran
" Dia mau ikut gue numpang"
" Jadi loh bilang apa?"
" Iya boleh "
"Lah terus gue" ucap Leona kesal
"Loh tunggu disini sebentar gue antar dia dulu" Leona menatap maheesa dengan kaget, dia tidak tau bahwa maheesa membohonginya
"Oooo gitu ya udah gue pulang sama hevan aja" ucap nya kemudian pergi, namun maheesa menahannya sambil tertawa
" Cemburu ya " goda nya kepada leona
" Gak,gak sama sekali" dia menepis tangan maheesa
" Na gue cuma bercanda,gak mungkin lah gue ninggalin cewek gue sendiri nanti di ambil orang" ucap maheesa selembut mungkin, langkah Leona berhenti dia menatap maheesa
" Bercanda nya gak lucu sama sekali hee" ucap nya kesal
" Iya maaf sayang" dia menarik Leona kepelukkan nya
" Maaf ya,maaf banget" Leona hanya mengangguk sejujurnya dia merasa sangat senang mendengar ucapan maheesa.
" tolongin jantung gue pengen copot" ucap leona dalam hati
Mereka berdua akhirnya sampai ke rumah leona, dia kemudian turun dari motor maheesa saat akan pergi, maheesa menghentikan langka Leona
" Na besok loh sibuk gak?"
" Gak tau ya, kayanya iya si kenapa?"
" Gue pengen ngajak loh jalan ke rumah Tante gue yang nolongin kita semalam itu loh, soalnya dia pengen ketemu sama loh"
"Beneran gue juga pengen ketemu sama dia pengen ucapin makasih,tapi besok gue udah janji sama kak Arya buat nemenin dia belanja, soalnya besok malam teman-temannya mau ke rumah"
" Ya udah deh lain kali aja"
" Maaf ya hee"
" Iya gak papa,ya udah gue pergi dulu ya bye sayang" maheesa melambaikan tangannya di balas oleh leona.
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
This is impossible S1 (End)
Fiksi RemajaSungguh mustahil untuk mencinta seseorang yang berbeda dari ku tapi kau dapat mengubahnya takdir itu " Leona enzia " Aku tak pernah bisa melukai mu karena kau cinta pertama ku,tapi maafkan aku karena diriku kau harus terluka " Maheesa dirgantara "