khawatir

48 6 0
                                    


Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka sampai di tempat tujuan, maheesa masih mengendong Leona di pundaknya

" Udah turunin gue" ucap Leona, Maheesa kemudian menurunkan di rumah tempat mereka beristirahat suasana alam begitu sejuk karena berada di pengunungan, dan juga banyak terlihat para pengunjung lain yang datang berlibur

" Kaki loh masih sakit na" ucap hevan

" Iya van"

" Coba sini gue lihat " hevan mencoba membantu Leona dengan melihat kaki nya

" Ini gak keseleo kok,cuma ini keram aja" dia kemudian mengambil obat keram dan menggosok pada kaki Leona

" Udah bentar lagi sakit nya pasti hilang"

" Makasih ya van" karena sudah tengah hari mereka memutuskan untuk makan siang

" Kita makan dulu ya setelah itu baru nanti jalan-jalan" setelah selesai mempersiapkan makanan mereka makan bersama-sama di ruang terbuka

" Enak banget makan sambil menikmati pemandangan hutan " ucap maheesa

" Gimana perasaan loh udah tenang" tanya satya

" Lah emang maheesa kenapa?" Tanya Anara

" Dia lagi badmood makannya bawa jalan-jalan" balas Satya

" Wwwiiiiii loh ternyata lebih perhatian ya sama maheesa ketimbang floren jangan-jangan kalian berdua gay" floren menatap Satya tajam setelah mendengar ucapan neli

" Gak bener yang,loh jangan sembarang ya nel" ucap satya kesal, floren hanya diam sambil menatap Neli dan Satya dengan malas

" Loh kenapa lagi hee,ada masalah di rumah lagi ya?" Tanya Anara

" Gak ada apa-apanya gue cuma lagi malas aja di rumah, pengen jalan-jalan aja" balasnya sambil tersenyum

"Cerita dong hee,kita siap buat dengar cerita loh" ucap floren

" Gak ada, ya udah gak usah dibahas ayo kita pergi"

" Pergi kemana?" Tanya Yohan

" Kemana,ya jalan-jalan lah bego" ucap maheesa ketus, mereka semua melanjutkan perjalanan menuju tempat untuk menikmati satwa liar dan tumbuh-tumbuhan yang ada di sana bersama-sama dengan pengunjung yang lain mereka diajak jalan-jalan sambil memperkenalkan hewan yang ada di tempat itu

" Sat coba loh lihat ni mirip banget sama loh" ucap gio menunjuk beberapa monyet yang ada di atas pohon

" Kurang baik loh gi bilang aja kalau yang di sana itu saudara loh" Satya menunjukkan gorila yang sedang duduk

" Cari mati loh sat"

" Siapa yang duluan"ucap nya kesal, mereka terus berjalan mengelilingi kebun tersebut
Sudah hampir sejam mereka kemudian beristirahat Leona duduk sambil melamun entah mengapa dia terus terpikirkan ucapan teman-teman nya tentang maheesa mengapa sosok maheesa ini sangat misterius bagi leona.

" Flo ada yang pengen gue tanya"

" Apa yang loh mau tanya na?"

" Yang kalian maksud dengan maheesa itu kenapa?"

" loh gak tau ya, maheesa itu anak broken home ayahnya seorang mafia dan ibunya sudah meninggal, ayahnya gak pernah memperlakukan maheesa dengan baik dia suka banget menyuruh maheesa untuk melakukan perbuatannya keji, kalau maheesa gak mau dia bakal dipukul, karena ulah ayahnya maheesa itu jadi incaran banyak orang" jelas floren panjang lebar, setelah mendengarkan ucapan floren Leona merasa bersalah kepada maheesa

"Kesian banget,kok ada ya orang tua yang tega banget sama anaknya"

" Gue juga heran na,dia itu gak pernah dapat kasih sayang dari orang terdekat nya, makanya maheesa itu agak dingin, bahkan loh tau maheesa itu gak pernah suka sama siapa pun dia aja gak pernah bilang sayang ke orang lain selain mama dan adiknya" leona tertegun mendengar ucapan floren

This is impossible S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang