dejavu

35 4 0
                                    


5 tahun kemudian

Pagi yang indah untuk seorang Leona dia bangun seperti biasanya setelah merapikan tempat tidurnya dia langsung pergi mandi,hari ini dia memiliki kelas pagi setelah lulus SMA dia langsung mendaftar ke perguruan tinggi dan mengambil jurusan farmasi.

" Pagi na" ucap sang kak

" Pagi" ucap nya sambil tersenyum, beberapa tahun terakhir Leona sedikit berubah dia menjadi pendiam tidak banyak bicara lebih banyak menghabiskan waktunya dengan belajar bahkan dia sangat benci dengan keramaian setiap kali di ajak oleh teman-temannya berkumpul dia selalu menolak, mereka menyadari perubahan yang terjadi pada Leona walaupun jarang bergabung dengan teman-temannya mereka masih memiliki hubungan yang baik karena sewaktu waktu teman-temannya akan  berkunjung ke rumahnya

" Ma Leona berangkat ya"

" Iya sayang hati-hati" setelah berpamitan dengan ibunya dia kemudian berangkat ke kampus Dengan menggunakan mobil saat sampai dia memarkir mobilnya dia bergegas ke kelas selama perjalanan banyak yang menegurnya dan bahkan memuji ia cantik namun dia hanya tersenyum saja di kampus dia terkenal cantik dan pintar namun tidak mudah bergaul bahkan di kampus dia hanya berteman dengan teman-teman lama nya saja.

Setelah kejadian lima tahun yang lalu Leona menjadi tertutup setelah kepergian maheesa dia sudah tidak mendengarkan kabar laki-laki tersebut banyak pertanyaan yang selalu terputar di otaknya apakah maheesa selamat atau tidak pria itu menghilang bagai asap satu-satunya peninggalan maheesa adalah cincin itu lah yang selalu mengobati rasa rindu Leona kepada nya saat dia merindukan sosok maheesa dia selalu menggunakan cincin tersebut.






Hari ini sebelum pulang dari kampus Leona akan pergi bertemu Arvin dia sudah lama tak bertemu dengan tangan kanan maheesa itu mereka berdua sering berhubungan lewat telpon sekedar bertanya informasi maheesa karena sampai sekarang Arvin masih berusaha mencari keberadaan maheesa,setelah kejadian lima tahun yang lalu Arvin memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya dan hari ini dia kembali untuk urusan pribadi Leona tak ingin menyia-nyiakan hal tersebut karena ada beberapa hal yang ingin ia tanya kepada arvin.

" Dengan nona Leona ya?" Ucap Arvin menghampiri Leona yang sedang duduk menunggu Arvin

" Iya,tuan Arvin" Leona menyapanya dengan berjabat tangan

" Maaf nona membuat anda menuggu lama"

" Iya tidak masalah,kau tidak perlu memanggil ku Nona panggil Leona saja"

" Baiklah" mereka berdua kemudian duduk Leona memulai percakapan nya

" Arvin ada yang ingin aku tanyakan, bagaimana keadaan om Daniel?"

" Dia sekarang masih dalam tahanan,dia divonis penjara seumur hidup karena sudah melakukan banyak kasus terutama penyekapan para pebisnis"

" Jadi bagaimana keadaan mereka sekarang?" Tanya Leona

" Mereka sudah dibebaskan,dan syukur nya tidak ada yang terluka parah, karena selama ditahan tuan muda selalu merawat mereka"

" Huffff" Leona menghela nafasnya

" Aku rasa mereka pasti sangat merindukan maheesa" ucap Leona Arvin mengangguk

" Mereka berharap bertemu dengan nya lagi"

" Aku juga" ucap Leona dengan sedih

***

" Hai na loh ngapain" tanya hevan dia menghampiri Leona yang sedang duduk di perpustakaan sambil melamun

" Hah?,gak ngapa-ngapain" ucap nya

" Loh disini ngapain gak ada kelas ya pagi ini?" Tanya Leona kembali

" Ada jam sepuluh baru kelas gue dimulai,loh mau ke kantin gak?" Leona menggelengkan kepalanya

" Ya ampun na tiap gue ajak loh selalu nolak,kali ini aja deh" ucap hevan, Leona berpikir sebentar dan menerima tawaran hevan

" Gue udah lama banget gak ngumpul sama yang lain, walaupun sekampus tapi gak pernah ketemu cuma loh aja yang sering gue ketemu" ucap hevan saat mereka berdua dalam perjalanan ke kantin,memang benar mereka sudah jarang bertemu karena terpisah Leona hevan gio dan Neli itu satu kampus tapi beda jurusan sedangkan floren,Satya, Anara, Yohan mereka berbeda kampus.

" Loh mungkin pernah ikut mereka ngumpul sedangkan gue udah gak pernah" ucap Leona

" Loh gak kangen mereka ya na" tanya hevan, sebuah pertanyaan yang biasa namun itu dapat membuat Leona terdiam dan berhenti berjalan,hevan melihat ke arah nya

" Loh kenapa na?" Dia mendekati Leona

" Van gue banyak berubah ya,gue sombong ya sama kalian gue jahat ya van" itu kata-kata yang di ucapkan oleh Leona sehingga membuat hevan terdiam

" Maksud loh apa na,loh gak jahat "

" Tapi gue rasa gue selalu menjauhi kalian setiap kalian ngajak gue buat ngumpul gue selalu nolak gue jahat ya van" setelah mengucapkan itu leona menangis dia tau bahwa dirinya sudah benar-benar berubah entah mengapa setiap kali melihat teman-temanya dia selalu teringat maheesa oleh sebab itu dia selalu menolak tawaran mereka bukan karena tidak mau namun dia masih memiliki trauma.

" Udah na jangan nangis, loh gak jahat kita paham sama yang loh rasakan kita gak pernah bilang loh jahat kita selalu sayang sama loh, kalau kita bilang loh jahat gak mungkin kita datang ke rumah loh buat ngumpul kita tau kalau loh gak mau keluar makanya kita yang datang kita sayang sama loh na" ucap hevan

" Hiks.... maafkan gue ya van"

" Iya na udah gak usah nangis bagaimana kalau nanti malam kita ngumpul di rumah loh mau gak"

" Gak usah di rumah gue lah,di luar aja gue pengen jalan-jalan"

" Serius" Leona mengganguk

" Ok gue bakal kabari yang lain"

***

Setelah selesai kelas terakhir Leona kemudian bersiap untuk pulang tiba-tiba handphonenya berbunyi

" Halo kak, kenapa?"

" Na kakak boleh pinjam mobil kamu sebentar gak, soalnya mobil kakak mogok"

" Kakak dimana sekarang?"

" Kakak di depan kampus mu,kakak hari ini pengen pergi membeli keperluan buat acara Minggu depan"

" Oooo ya udah kakak pake aja"

" Kamu gimana, kelas nya udah selesai?"

" Udah tapi Leona pulang bareng floren aja, sekalian mau jalan-jalan juga sama yang lain"

" Oooo ya udah kalau gitu"

" Kakak ada bawa kunci cadangannya gak?'

" Ada "

" OOO ok deh

" Iya, kakak tutup ya"

" Ok"

Tut

Leona kemudian pergi berjalan ke parkiran dia duduk disana menuggu floren menjemput nya, namun tiba-tiba cuaca menjadi mendung angin bertiup kencang langit menjadi gelap perlahan hujan turun di sertai Guntur

Leona memeluk tubuhnya kedinginan dia juga ketakutan karena petir dan Guntur hujan semakin deras dia sudah menggigil kedinginan selain itu ketakutan karena bunyi Guntur semakin kuat, namun di antara derasnya hujan sebuah motor berjalan dia kemudian berhenti di tempat Leona berteduh, Leona tidak melihat ke arah orang itu dia hanya menunduk sambil memeluk kakinya karena dingin, orang tersebut duduk di samping Leona dia menatap Leona dan tersenyum

" Kenapa gak lari, terus sembunyi di pohon lagi?" Ucap pria itu sambil tersenyum, Leona terdiam suara itu sangat tidak asing di telinganya dia mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah pria itu.

" Gak ini cuma khayalan gue doang" batin Leona

💗💗💗

Satu part lagi cerita ini bakal tamat ya,jadi jangan lupa vote ya supaya aku semangat buat up😊

This is impossible S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang