01. sarapan

2.2K 304 102
                                    


"Cieee~ yang nikah sama pelanggan sini,"

Setelah cuti seminggu, [Name] sudah kembali masuk kerja―di minimarket―lagi. Walau FrostFire pernah bilang, mending berhenti aja kerja di situ, tapi [Name] gak mau. Tes-nya aja dia sampe enam kali di cabang yang berbeda.

"Apasih?"

"Duh, gimana seminggunya? Jalan ke mana kalian berdua?"

[Name] memutar matanya malas, sebentar lagi minimarket akan buka, dan mereka harus persiapan, namun mereka malah menggoda [Name] yang bahkan tak ada niatan untuk menikah di umur sekarang atau mungkin selamanya―/heh

"Tadi pagi dianter ayang, ya?"

"Najis ayang."

Teman-temannya tertawa, menyenangkan sekali menggoda [Name] bagi mereka. Dari dulu selalu [Name] yang menjadi target mereka untuk digoda.

"Lucu banget pas selesai akad dicium jidatnya, hahaha! Tapi mukamu muka gak ikhlas gitu."

"Ya siapa sih yang mau dicium cowo yang baru dikenal beberapa minggu lalu. Sinting."

Iya, teman-teman minimarket [Name] diundang oleh FrostFire ke nikahan mereka, inget, FrostFire yang ngundang, bukan [Name]. Mana mau [Name] ngundang, makanya FrostFire inisiatif ngasih undangan.

Mereka juga ngefoto pas akad, pas [Name] terpaksa--salim sama FrostFire, dan FrostFire yang bahagia banget pas cium dahi [Name].

Maunya nyosor bibir, tapi nanti si doi ngereog.

"Tapi cowokmu lumayan, [Name]. Ganteng, kaya, masih muda, beuh..."

"Tapi sinting."

Temannya tertawa, ia menepuk-nepuk bahu [Name] pelan sebelum kembali berbicara,

"Dia butuh Istri kedua, gak?"

"Heh, congormu!"

[Name] geleng-geleng kepala ketika mendengar ucapan temannya―sebelum teman yang lain menegurnya.

Tak lama, suara telepon berbunyi; orang yang paling dekat keberadaannya dengan si suara tersebut langsung mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelpon.

"Eh, [Name], ada yang nelpon."

"Siapa?"

"Di kontakmu tulisannya 'si sinting', siapa?"

Dua orang temannya yang tahu hanya terkekeh, salah satu dari mereka bersiul untuk menggoda [Name], membuat [Name] semakin sebal dan segera mengambil ponselnya.

Dia menjawab panggilannya, namun, tiba-tiba ponselnya direbut dan tombol mik dipencet oleh temannya yang merebut.

"Psst, kita mau denger." bisiknya.

"Ayo ngomong, [Name]."

"Haish ... halo?"

"Eh, Sayaaang! Kamu udah sarapan? Tadi aku liat kamu langsung pergi, padahal sama Bibi udah disiapin sarapan. Kuanter, mau?"

FrostFire mode kalem.

Temannya yang tadi kembali bersiul, sedangkan dua lainnya menahan tawa dan menahan diri untuk tidak menggoda [Name].

"Loh, masih di rumah?"

"Iya. Nih aku makan ketoprak, tadi beli pas jogging pagi. Mau gak?"

"Gak kerja lo?"

"Aku udah resign. Kamu aja yang kerja, Yank."

FrostFire terkekeh, [Name] menahan emosi, teman-temannya yang dengar langsung diam, membantu, tidak bisa berkata-kata. Cowok mana yang habis nikah malah resign?

sinting; b. frostfire [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang