Hatchim!"Sakit lo?"
Hari ini FrostFire terlihat aneh, ah, bukan. Dari tadi malam ia sangat aneh. Bahkan tetangga dan Bibi yang bekerja di sini sampai heran, tumben tak ada keributan dari mereka.
Biasanya FrostFire gelud dulu sama [Name] biar diizinin tidur berdua tanpa pembatas lagi, tapi tadi malam―dia memohon pada [Name] dengan nada lesu.
"[Name], khusus malem ini ajaa. Boleh, ya? Aku gak kuat ... mau peluk."
Akhirnya, karena merasa kasihan, [Name] iyain saja, deh. Ia biarkan FrostFire memeluk dirinya semalam, namun―tak seperti yang lalu, FrostFire tidak memeluk [Name] seperti guling, benar-benar dipeluk seperti istri /heh mana ada.
Pokoknya tadi malem dia lemes banget! Terus hari ini, tumben banget [Name] bangun duluan. Biasanya juga FrostFire bangun duluan terus jogging pagi. Dulu, sih, dia itu agak malas gitu, tapi ada insiden berat badannya naik drastis―akhirnya dia coba hidup sehat.
[Name] sudah selesai mandi, FrostFire baru bangun, mana bersin lagi. Hidungnya merah.
"Kayaknya iya, deh...."
"Ngapain lo kemarin?"
"Engga tau ... ugh, pusing, [Name]."
"Rebahan atau nyender deh. Muka lo emang hari ini beda banget, gue agak bingung."
Setelahnya, [Name] meninggalkan FrostFire di kamar untuk menaruh handuk dan mencari termometer di tempat obat. Rumah mereka memang belum sepenuhnya beres, jadi yang bau alat atau obat rumah sakit gitu campur aja udah di satu tempat.
Ketika sudah ketemu, baru [Name] kembali naik ke kamar mereka, dia langsung mengukur suhu suaminya yang terlihat lesu dan tak berniat mengganggunya.
Nah, kalo kayak gini kan [Name] sukak.
Tit.
Bunyi tanda suhu sudah terukur terdengar, [Name] membalikkan termometernya dan melihat angka yang ada di situ,
"39,4° loh, Frost."
"Ih...?" dirinya ingin protes pada termometer, namun tak ada tenaga. Akhirnya ia memilih untuk diam saja dan berbaring di ranjang.
"Mau tidur lagi?"
FrostFire mengangguk. Ia menatap istrinya yang tampak sedikit khawatir--membuat dirinya gemas dan ingin menggodanya.
"Gapapa, sore pasti sembuh."
"Ya sudah, kusuruh Bibi beli bubur nanti. Hari ini aku masuk jam dua belas siang, nanti ada apa-apa minta Bibi."
"Kamu mau kerja? Gak kasian liat suamimu sakit begini?"
"Enggak, tuh."
Mau sakit hati, tapi sakit demamnya yang sekarang lebih sakit daripada sakit hati.
"[Name], tolong dong ... sekalii aja. Kamu di sini, ya? Izin dulu, enggak usah kerja. Aku butuh kamu. Banget."
"Kenapa sih emangnya? Kamu cuma demam, kok. Kamu sendiri yang bilang bakal sembuh nanti sore."
"Uh ... tapi aku gak bisa ditinggal sendirian pas sakit, [Name]."
[Name] mengerutkan keningnya, "lah? Dari dulu kalo sakit emang selalu ditemenin?" tanyanya yang langsung diangguki oleh FrostFire. "Dari dulu kalo sakit selalu ditemenin Bunda―kita berenam selalu ditemenin Bunda."
Iya, Bunda tercintaah nya FrostFire.
"Sampe umur berapa?"
"... Sampe sebelum nikah sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
sinting; b. frostfire [√]
Fiksi Penggemar╰──> ˗ˏˋ BoBoiBoy FrostFire x Reader 𝘍𝘳𝘰𝘴𝘵𝘍𝘪𝘳𝘦 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 ... 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘫𝘢𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘳 𝘮𝘪𝘯𝘪𝘮𝘢𝘳𝘬𝘦𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘶𝘪. 𝘙𝘦𝘧𝘭𝘦𝘬, 𝘮𝘶𝘭...