"Sayang!"Pria berusia dua puluh empat tahun itu berlari ke arah wanita yang tengah menikmati hari liburnya di ruang tengah―setelah menaruh asal barang bawaannya itu.
Ia memeluk tubuh wanitanya dari belakang, sampai sang pemilik tubuh ikut tertarik ke belakang―menempel pada dadanya―karena pelukannya yang terlalu erat.
"Aku pulang, sayang!"
Melepaskan rindu, pria itu menggesekkan wajahnya pada bahu sang wanita, wajahnya tampak begitu bahagia setelah bertemu dan memeluknya wanitanya. Padahal saat masih dalam perjalanan, ia tampak menyeramkan.
Wanita yang dipeluk tiba-tiba itu mengerutkan keningnya, ia menoleh ke belakang; melihat wajah si pria yang sedang berada di bahunya.
"... JAUH-JAUH!"
Dengan cepat ia keluar dari pelukan erat itu tanpa memedulikan pergantian raut yang ada pada wajah suaminya. Ia mengusap-usap bagian bahu bekas kepala suaminya, lalu duduk kembali di depan sofa―di samping sang suami.
Bukannya bagaimana, namun akhir-akhir ini ia merasa malu dan salah tingkah tiap kali diberikan hal seperti ini oleh suaminya. Padahal dulu ia bisa langsung meninju perut suaminya dengan siku tanpa rasa malu atau salah tingkah―tapi sekarang, entah kenapa rasanya berubah.
"Hooo~ salting. Suka, ya?" percaya diri dulu aja. Mana tau beneran, kan? Wong si Neng suka salah tingkah akhir-akhir ini.
"Najis."
"Mukamu gak bisa boong tuh,"
"Siapa yang suka lo, sih?! GEER!"
FrostFire geleng-geleng kepala, ia merangkul bahu istrinya agar sang istri bisa lebih dekat padanya―lalu, kepalanya kembali ia taruh di bahu istrinya dengan hidung yang aktif mencium wangi pada tubuh sang istri.
"Wangimu juga gak bisa boong, [Name]."
FrostFire kenal sekali wangi yang menempel pada tubuh istrinya, karena itu wangi parfum miliknya; yang sering ia pakai ketika pergi.
Untuk apa istrinya ini memakai parfum miliknya? Jawabannya pasti karena ia suka wanginya―atau rindu pada dirinya ketika dirinya sedang bekerja.
Iya, dia sudah mulai aktif bekerja setelah berlatih selama satu sampai dua bulan.
"Salah ambil parfum!"
"Masa? Salah ambil atau salah ambil~?"
Dia kembali bersuara―dengan nada yang kembali menggoda [Name]. [Name] kan jadi sebal sekaligus terpojokkan.
Berbeda dengan FrostFire yang malah terkekeh dan mengarahkan wajahnya agar menatap lurus dirinya.
"Gemes banget! Marahnya sambil merah gitu, ini malu campur marah, ya? IIH GEMES, KAYAK KUCING GARONG!"
Kucing gawrong lebih tepatnya.
FrostFire terlalu gemas dengan istrinya, rasanya lucu saja ketika melihat istrinya dengan raut sebal―makanya, dengan cepat dirinya mengambil kesempatan untuk mengecup pipi sang istri―sebelum akhirnya ia ditinju hingga terdorong ke belakang.
Katanya sih, ninjunya reflek.
"APAA-APAAAN #*-$_(!?"
"SALTINGNYA BISA GAK SIH DIKONDISIKAN??"
"SIAPA YANG SALTING??!"
"KAMU!"
"?? ENGGAK!"
Heran FrostFire tuh, padahal mukanya udah merah banget kayak tomat. Mana pipi bekas dicium FrostFire masih dipegang, cuma dipegang, loh. Gak dielus atau diusap biar kembali suci gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
sinting; b. frostfire [√]
Fanfiction╰──> ˗ˏˋ BoBoiBoy FrostFire x Reader 𝘍𝘳𝘰𝘴𝘵𝘍𝘪𝘳𝘦 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 ... 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘫𝘢𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘳 𝘮𝘪𝘯𝘪𝘮𝘢𝘳𝘬𝘦𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘶𝘪. 𝘙𝘦𝘧𝘭𝘦𝘬, 𝘮𝘶𝘭...