BAB 1 - WHO IS YOU?

543 293 430
                                    

Jadi bagaimana jika kau dibesarkan di keluarga yang konservatif di tengah-tengah bebasnya pergaulan Eropa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi bagaimana jika kau dibesarkan di keluarga yang konservatif di tengah-tengah bebasnya pergaulan Eropa?

Mungkin itulah yang dialami oleh Evelyn Young, seorang gadis yang seumur hidupnya hanya dekat dengan satu laki-laki.

Laki-laki yang membuatnya melangkah seperti orang gila menembus lautan manusia di jalanan London yang selalu sibuk seperti biasa. 

Gerutuan kesal tidak dapat ia tahan untuk tidak menerjang dari mulutnya—ketika bots-nya tertanam di dalam tumpukan salju yang jatuh lebih lebat dari hari-hari biasanya. Nampaknya hari ini benak-benar tidak berpihak kepadanya. Menyebalkan!

Katakanlah dia memang bodoh. Ia payah dan Eve menyadari itu. Tapi dia Keanu Lawrence—laki-laki berdarah campuran Asia dan Eropa—satu-satunya orang asing yang ia perbolehkan memasuki hidupnya. Merenggut waktu-waktu berharganya. Satu-satunya orang yang sanggup memberikan getaran pada hatinya.

Ia menyempatkan diri untuk mengambil sebuah napas di tengah-tengah detakan jantungnya yang di luar kendali. Sambil menanamkan keyakinan bahwa entah kapan laki-laki itu pasti akan menyadari isi hatinya.

Desahan kesal tidak luput terlepas dari mulutnya ketika Keanu Lawrence telah berpindah ke seberang sana, melangkah cepat seperti biasa. 

Nampaknya tumpukan salju sama sekali tidak menghambat langkah kakinya yang lebar. Meninggalkan Eve yang masih berdiri di tepi jalan, menunggu lampu lalu lintas berubah warna.

Embusan napas lega lepas bersamaan dengan berubahnya lampu lalu lintas. Dan nyatanya hal-hal kecil seperti itu cukup membangkitkan ribuan semangat dalam menggapai orang yang disukainya.

Kakinya kembali membawanya membelah jalan dengan langkah tanpa beban. Tapi tiba-tiba saja sebuah tubrukan kecil yang terjadi antara dirinya dan seseorang kembali menghambat langkahnya. Gadis itu berdecak kesal dan kembali menggerutu. 

Tapi ia tidak memiliki lebih banyak waktu untuk melepaskan umpatan kesalnya saat manik matanya bertemu tanpa sengaja dengan mata gelap yang menghisap separuh kesadarannya.

Tunggu dulu ... apa ini? Mengapa suara disekelilingnya menjauh, seolah terisap oleh situasi yang tidak asing. Seakan ada yang menurunkan volume dengung rendah di sekitarnya.

Perasaan familier, mata yang sepertinya pernah ia lihat ribuan kali, dan benang merah yang terhubung tanpa sanggup ia jelaskan dapat ia rasakan dalam satu waktu, memaksa kepalanya untuk menelusuri ingatan-ingatan yang tersusun dalam kepingan momennya.

Sebelum otaknya menemukan sesuatu yang samar, dengung yang semula samar itu meninggi begitu saja, membuatnya tersentak dan diselimuti oleh kebingungan yang hebat.

"Maaf," suara laki-laki itu mampu memecahkan lamunannya.

Gadis itu mengangguk sebelum ia sanggup berpikir apa-apa.

Setelah mendapatkan reaksi dari Eve, laki-laki itu berlalu begitu saja, seperti tidak ada perkara apa pun yang menghambat perjalanannya menuju suatu tempat.

Hold My Hand in Summer ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang