"Hijrah-lah dulu baru setelah itu istiqamah-lah, berjuang-lah dulu lalu setelah itu bertahan-lah." - Sonia Sekar Sari
***
Adila berjalan menuju kerumahnya karena angkot yang ditumpangi hanya bisa mengantar sampai di halte dekat jalan masuk ke kompleks perumahannya.
“Hari ini kok gue sial banget yah, seharian ngga lihat kak El, mau hijrah tapi di olok-olok sama si Dafa, terus Pak angkot juga nganterin sama depan jalan masuk aja, ahhh....... Gila nih gue lama-lama” ucap Adila sambil beberapa kali berteriak tak jelas.
“Mama, Adila pulang” teriak Adila saat sampai di depan rumahnya.
“Kebiasaan banget sih kamu Dil, jangan suka teriak-teriak gitu” tegur Erina karena kelakuan adiknya.
“Maaf kak, kelepasan” balas sambil menampilkan susunan gigi rapinya.
“Assalamualaikum” timpal Erina lalu berjalan masuk kembali ke dalam kamarnya.
“Waalaikumusalam kak” jawab Adila lalu masuk kedalam rumah.°°°
“El” panggil Hanan, tapi tak ada jawaban dari orang yang dipanggil.
“El... Ellll.....” teriak Hanan karena tak kunjung mendapat respon.
“Gue ngga budek Nan, ngga usah teriak gitu” balas El.
“Salah sendiri, dari tadi gue panggil tapi ngga ada respon” balas Hanan kesal.
“Lagi mikirin apa sih? Dari tadi gue lihat lo senyum-senyum sendiri” tanya Hanan.
“Perasaan lo aja kali Nan” balas El cuek.
“Yah memang perasaan gue, masa perasaan lo” kesal Hanan.
“Nah, itu tahu” timpal El datar.
“Yaa Allah, ampuni dosa hamba Mu ini” ucap Hanan frustasi, sementara El hanya melihat tingkah sahabatnya.“Heran gue sama diri gue sendiri, bisa-bisanya gue berteman sama lo El” ucap Hanan yang masih kesal.
“Jadi lo ngga suka berteman sama gue Nan?” sahut El.
“Ehh...” beo Hanan.
“Yah udah, pulang sana, gue juga ngga mau berteman sama lo Nan” usir El.
“Jahat banget El sama sahabat sendiri” ucap Hanan.
“Yang ngga mau berteman sama gue tadi siapa?” balas El.
“Yaudah gue salah, pernah menang gue kalau udah debat sama lo El” pasrah Hanan lalu beralih mengambil snack di depannya, sementara El tersenyum kecil melihat Hanan.El lalu fokus kembali dengan tugas yang dikerjakannya sedari tadi bersama Hanan.
Sedari tadi El sedang memikirkan Adila, sejak bertemu dengan Adila beberapa hari lalu ia sering tak sengaja melihat tingkah Adila yang mampu menarik perhatiannya dan tentu saja itu membuat senyum atau bahkan tawa menghiasi wajah tampannya itu.
Beberapa hari yang lalu El tak sengaja mendengar pembicaraan Adila dengan temannya, El teringat dengan respon Adila yang cukup mengemaskan di matanya.
“Gue mau hijrah” ucap El sambil tertawa kecil, ia tak habis pikir dengan apa yang ia dengar waktunya.
“Sangat mengemaskan” ucap El lagi sambil tersenyum, sementara Hanan hanya menatap heran dengan tingkah aneh sahabatnya.Sementara di salah satu tempat lainnya nampak Adila yang sedang mengumpulkan keberanian untuk menyampaikan keputusan hijrahnya kepada Mama.
“Bismillah aja dulu, insyaa Allah ada jalannya” ucap Adila lalu berjalan menemui Mamanya.
“Ma, kayaknya Adila pengen hijrah” ucap Adila sambil memeluk Mamanya.
“Dek, kamu serius?” tanya ibu Dania.
“Adila serius Ma, kayaknya Adila pengen hijrah” jawab Adila sambil tersenyum penuh semangat.
“Masyaa Allah, Alhamdulillah nak, kalau Adek mau hijrah insyaa Allah Mama akan dukung” ucap ibu Dania sambil menatap haru anak bungsunya.
“Insyaa Allah Ma, Mama doain Adila yah” balas Adila dengan senyum manis.
“Masya Allah, anak Mama” ucap ibu Dania sambil membalas pelukan anaknya.“Hijrah boleh Dek, malah bagus banget tapi niatnya harus karena Allah bukan karena manusia” ucap Erina yang tadi hanya diam menyimak obrolan Mama dan adiknya.
“Hehehe.... Iya kak, Adila belajarnya sedikit-sedikit yah” balas Adila cengengesan
“Dasar kamu Dek” timpal Erina.
“Didukung dan di doain kak, Adila mau berubah nih” balas Adila yang hanya dibalas senyum oleh Erina.
“Sudah-sudah, sekarang kita makan saja” ucap ibu Dania sambil menyendok nasi ke piringnya.
“Aii ... Aii ... Kapten” teriak Adila lalu tertawa yang tentu saja membuat ibu Dania dan Erina geleng-geleng kepala.***
Alhamdulillah, Bab 3 udah author publish lagi nih. Semoga suka ceritanya...
P.S : Untuk yang sedang berada di proses hijrahnya tetap semangat dan jangan pantang menyerah. Insyaa Allah jalan yang sudah kamu tempuh itu sudah baik maka lanjutkan terus.
#Stay Istiqamah ✊
KAMU SEDANG MEMBACA
A & El [End]
RomanceMenunggu?! Aku yakin bahwa semua orang di muka bumi ini pernah merasakan bagaimana rasanya menunggu, Menunggu Waktu, Menunggu Seseorang, Menunggu Kepastian, Atau Menunggu hal lainnya. Aku & Kamu akankah bertahan untuk saling menunggu? Menunggu satu...