|| C H A P T E R 7 ||

50 45 4
                                    

✧✧Happy Reading✧✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✧✧Happy Reading✧✧

Malam tadi Luka benar-benar hancur. Dia menghabiskan satu bungkus rokok dalam semalam. Bahkan dirinya tak memberi jeda untuk paru-parunya menghirup udara segar. Semalam Luka juga kurang tidur, bagaimana bisa dia tidur ditempat kotor dan tak ada ventilasi seperti ini.

Tidur dengan posisi duduk, apakah itu nyaman? Tidak. Ya, itu yang dirasakan Luka semalam. Apakah cukup tidur dalam jangka waktu hanya 3 jam? Selain tidak enak ketika di pagi harinya, tapi itu juga tidak baik untuk kesehatan.

Pagi ini Luka terbangun dari tidur malamnya yang hanya berlaku selama 3 jam. Pukul 2 dini hari, Luka baru sempat memejamkan matanya, meskipun dalam posisi terduduk. Kini waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Luka keluar dari gudang tersebut dengan pelan. Jujur saja, tubuhnya benar-benar sakit. Nafasnya pun terasa berat pagi ini. Dadanya sesak. Tenggorokannya juga terasa gatal. Sesekali Luka terbatuk-batuk, sakit.

"Mandi, langsung berangkat sekolah." terlihat Abian yang sedang sarapan di meja makan. Matanya tak menatap sedikitpun ke arah Luka. Setidak peduli itukah ayahnya, melihat kondisi Luka pagi ini?

Luka membalasnya dengan anggukan ringan. Remaja itu beralih menuju ke kamarnya untuk mandi. Dengan langkah yang gontai karena menahan tubuhnya yang terasa sakit semua.

'Andai kamu seperti Lucas, ayah ngga akan perlakukan kamu seperti ini.'

*****

Luka mengendarai motor NMAX hitamnya dengan pelan. Jujur saja, tubuhnya terasa begitu sakit. Dadanya mendadak sesak. Luka berusaha keras untuk tetap melajukan motornya menuju sekolah, meskipun terlihat begitu pelan.

Ditengah-tengah remaja itu membelah jalanan yang begitu ramai, tiba-tiba dada kirinya terasa begitu sakit. Sehingga mau tidak mau dia harus menghentikan motornya ditepi jalan. Motornya berhenti tepat disamping jalan raya yang dimana terdapat taman disana. Luka mendudukkan dirinya di kursi kayu yang berada di taman tersebut.

Dia cengkram dengan kuat dada bagian kiri, sehingga seragam yang dirinya kenalan berubah menjadi kusut akibat cengkeramannya. Entah kenapa dadanya terasa seperti ditusuk oleh benda tajam. Sesekali, Luka meringis kesakitan akibat tidak dapat menahan sakit di dadanya. Tubuhnya sedikit membungkuk kedepan menahan nyeri pada seluruh tubuhnya yang terasa sakit.

"LUKA!!" teriak pemuda dari arah kanan cowok itu.

Dua pemuda menghampiri Luka dengan berlari kecil. Terlihat raut muka pemuda tersebut seperti panik, berbeda dengan gadis yang berada di belakangnya. Gadis tersebut terlihat menatap iba kearah Luka yang meringis kesakitan.

[𝐖𝐎𝐔𝐧𝐝 𝐎𝐖𝐍𝐄𝐑] ; 𝐋𝐔𝐊𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang