|| C H A P T E R 16 ||

15 16 7
                                    

✧✧ Happy Reading ✧✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✧✧ Happy Reading ✧✧

1 Minggu berlalu begitu saja. Masa sulit, pusing, capek, semua telah mereka lalui. Ujian kenaikan kelas telah selesai. Selama satu minggu mereka menghadapi masa sulit tersebut. Kini semua telah berlalu. Saatnya mereka menunggu hasil akhir dari semua perjuangan yang telah mereka usahakan.

Siang ini sekumpulan remaja tengah berkumpul disebuah cafe didekat RHS. Sekumpulan remaja yang tak lain adalah inti RHCbasball, Amora, Jessie dan Freya. Hubungan pertemanan mereka makin hari makin akrab, jadi tak jarang jika mereka terlihat sedang asik bercanda bersama.

"Akhirnya kelar juga!" Deon menghembuskan napasnya berat. "Sumpah, gue seneng banget udah kelar ni ujian."

Hans melirik Deon malas. "Seneng lo? Ngga mikirin hasilnya nanti?" Hans tersenyum miring kearah Deon yang menatapnya malas.

Ya, pasalnya sekumpulan remaja itu sedari tadi hanya diam melamun. Memikirkan hasil ujian. Memikirkan nilai raport mereka. Memikirkan peringkat mereka, dan segalanya tentang sekolah. Mereka pikir beban pikiran mereka sudah berlalu, tetapi kenyataannya mereka harus memikirkan permasalahan yang baru.

Seperti Luka yang kini terlihat cemas. Remaja itu sedari tadi tak berhenti menggigit kuku jarinya. Entah apa yang dipikirkan oleh Luka, tapi yang jelas dia seperti sedang memikirkan sesuatu yang amat sangat berat.

"Mikirin apa si, Luk?" tanya Aga yang menyadari gerak-gerik Luka yang terlihat cemas.

Luka menatap Aga dan berhenti menggigiti kukunya. "E-em... Ngga mikirin apa-apa kok, santai aja." jawabnya panik.

"Oh ya, besok pembagian raport kan? Lo semua mau diambilin ortu?" tanya Jessie yang menatap satu persatu temannya.

"Ck! Gue paling nyewa orang buat ngambil. Ya, kalian tau lah ortu gue sibuk." jawab Deon malas.

"Gue si ortu."

"Gue juga."

"Nah sama."

"Gue juga ortu deh, kayaknya."

"Kalo gue belum tau, antara ortu atau bang Amar."

Pertanyaan Jessie sudah dijawab oleh beberapa temannya. Kecuali Luka dan Attena. Keenam temannya tengah menunggu jawaban dari kedua cowok tersebut. Namun, tak ada jawaban sama sekali yang keluar dari mulut mereka berdua.

"Lo gimana, Ten? Ortu lo masih di luar?" tanya Hans kepada Attena yang hanya dibalas dengan anggukan kecil.

"Kalo lo gimana, Luk?" tanya Deon kepada Luka yang sedari tadi hanya diam.

[𝐖𝐎𝐔𝐧𝐝 𝐎𝐖𝐍𝐄𝐑] ; 𝐋𝐔𝐊𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang