|| C H A P T E R 1 ||

82 61 41
                                    

ABSEN CUY!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ABSEN CUY!!

BTW KALIAN BISA KESINI DARI MANA NIH?

TIK-TOK? IG? ATAU REKOMENDASI DARI TEMEN?

⚠️VOTE, KOMEN DAN FOLLOW BAGI YANG BELUM⚠️

__________________________________

✧✧Happy Reading ✧✧

1 tahun kemudian...

Masih dengan perasaan yang sama seperti beberapa hari yang telah berlalu. Selepas kematian Lucas, hidup Luka berasa berubah 180°. Perceraian Abian—ayah Luka— dan Dara—bunda Luka— beberapa bulan setelah kematian Lucas, membuat hidup yang Luka jalani sudah tidak ada artinya sama sekali. Perceraian yang terjadi akibat Abian yang sering bermain kasar dengan Dara. Dara yang selalu menolong Luka ketika Abian memukul tubuh rapuh remaja itu. Perlakuan Abian memang sudah diluar kendali Dara, sehingga membuat Dara sudah tak sanggup hidup seatap dengan Abian.

Hak asuh Luka jatuh ke tangan Abian. Hal itu membuat Dara harus merelakan sang anak untuk ikut dengan lelaki kejam itu. Dunia Dara kala itu membuatnya hancur. Dara tak sanggup tinggal di kota penuh dengan kesedihan dan trauma yang selalu menghantuinya. Hingga akhirnya Dara memutuskan untuk pergi ke luar negeri untuk memulai hidupnya yang baru. Merelakan Luka hidup dengan Abian membuat Dara selalu di timang-timang perasaan takut. Namun Dara yakin lelaki itu akan mengurus darah dagingnya sendiri dengan baik.

"Luka jangan bandel kalo dibilangin ayah ya? Udah ngga ada bunda yang bakal bantu Luka lagi ketika Luka sakit. Luka harus belajar mandiri sekarang. Jangan takut ya sayang. Maafin bunda, bunda ngga bisa temani Luka lagi. Luka baik-baik disini sama ayah. Bunda pamit ya sayang?"

"Bunda bakal balik lagi kan? Bunda bakal jemput Luka dari kejamnya dunia ini kan bunda? Luka mau ikut bunda aja, Luka ngga mau ikut ayah bun,"

"Bunda janji, bunda bakal balik demi Luka. Luka tunggu bunda ya,"

"Luka selalu tunggu bunda disini. Luka tunggu janji bunda ya."

*****

Pagi ini Luka sudah berada didalam kelas dengan tangan yang ia lipat di atas meja untuk dijadikannya bantal. Seperti manusia yang tak punya semangat hidup, Luka menggunakan hoodie dan menutup kepalanya menggunakan kupluk yang berada di hoodie tersebut. Tak peduli dengan teman-teman kelasnya yang sesekali menyapa remaja itu. Suara gaduh mulai terdengar ditelinga Luka. Candaan, obrolan, bahkan tawa yang renyah terdengar jelas ditelinga Luka.

Namun kali ini suara yang sangat familiar di telinga Luka mulai terdengar. Terdengar jelas kedua teman kelasnya sekaligus partner tim basket di Rich High School. Rich High School adalah sekolah SMA yang kini Luka menempuh pendidikan didalam sana. Rich High School, bukankah sudah terdengar wow? Sekolah yang didalamnya terdapat orang-orang yang berkecukupan, dan tidak sembarang orang dapat menempuh pendidikan disana. Kecuali dengan harta dan IQ tinggi (beasiswa).

[𝐖𝐎𝐔𝐧𝐝 𝐎𝐖𝐍𝐄𝐑] ; 𝐋𝐔𝐊𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang