9. Hilang akal

863 82 31
                                    

Hujan turun pada Minggu malam itu. Suara tetes air yang jatuh terdengar keras menerpa jendela di kamarnya Sunoo. Diiringi siutan dan deru angin kencang menambah suram suasana.

Hari sudah sangat larut, tapi Sunoo masih betah membuka mata. Dia setengah berbaring di ranjang, dengan sebatang rokok terselip di antara dua jarinya. Pandangan matanya tertuju ke jendela besar yang kacanya berbunyi kencang terketuk derasnya air hujan. Menatapnya terus-menerus.

Dia lalu menghisap putung rokok itu dalam-dalam. Kemudian asap putih keluar, dan membumbung di udara ketika dia menghembuskan napasnya.

Drrrrtt.. drrrrttt...

Sunoo menatap ke meja nakas di sebelahnya. Layar hapenya menyala dengan nama Sunghoon tertera di sana. Melihatnya, Sunoo segera bangun dan meletakkan rokok yang tinggal setengah itu di asbak tepat sebelah hapenya.

"Sunoo?" sapa Sunghoon begitu Sunoo menerima panggilan itu.

"Iya, halo?" sapa Sunoo balik.

"Eh, belum tidur ternyata?"

"Ada apa, kak?"

"Enggak ada apa-apa sih sebenernya.. gue telfon cuma mau ngingetin, jangan lupa besok senin dateng, ya?"

Sunoo diem sebentar.

"Senin?"

Ganti Sunghoon yang diem denger Sunoo nanya gitu.

"Jangan bilang lo lupa.."

"Tanggal 19 nanti lo gue undang, jadi dateng ya? Gue mau ada pentas."

Sunoo mendadak teringat. Sunghoon kan pernah ngomong kalo dia ngundang Sunoo buat dateng ke acara di fakultasnya.

Reflek, Sunoo nengok ke kalender kecil di meja nakas.

Oh iya, besok tanggal 19..

"Aah, enggak kok.." katanya buru-buru. "Gue inget kak."

"Bener?"

"Hm.."

"Datang ya?"

Sunoo diem bentar dan gigit bibir bawahnya.

"Iya, gue usahakan."

"Oke. Udah gitu doang. Gue tutup, ya?"

"Iya."

"Udah malem, cepet tidur."

"Iya. Habis ini tidur kok.."

TUT!

Seketika telfon terputus, Sunoo langsung ngelempar hape itu ke kasur lalu ngacak-ngacak rambutnya. Mendadak frustasi.

"Gimana, dong? Gue harus gimana?"

Entah kenapa dia ngerasa nyesel main ngomong iya aja.

Enggak, bukannya Sunoo gak mau ketemu Sunghoon. Dia mau kok, mau sekali.

Cuma.. semenjak kejadian dia keluar berdua sama cowok itu, Sunoo jadi bingung gimana harus bersikap setiap kali mereka ketemu. Bawaannya pasti grogi.

Harusnya dia tolak aja kan undangannya Sunghoon...

___

Tepat hari Senin keesokan harinya, jam sembilan lewat enam menit, Sunoo sudah berdiri di depan cermin besar. Sudah berpakaian rapi.

Memandang pantulan dirinya sendiri. Memastikan dirinya gak terlalu overdressed, tapi juga jangan sampai underdressed.

Kira-kira pas ditengah-tengah.

FIDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang