14. Melakukannya lagi

689 69 26
                                    

Sunoo memasuki unit apartemen dengan Sunghoon mengekor di belakangnya.

Setelah menutup pintu, Sunoo melepas sepatu lalu berjalan masuk.

"Masuk kak.." katanya.

Di belakangnya Sunghoon gak menjawab dan terus memperhatikan pergerakan Sunoo.

Saat Sunoo hendak melepas jaketnya, tiba-tiba..

"Aaaah!"

Dia memekik terkejut karena Sunghoon yang tanpa peringatan mendorong tubuhnya ke dinding.

Sunoo seketika tersadar apa yang akan terjadi saat melihat wajah Sunghoon yang mendekat. Dengan cepat dia membungkam mulut laki-laki itu dengan tangan kirinya.

"Kak!"

Tapi Sunghoon segera menepis tangannya dan seolah gak peduli, dia kembali mendekati bibir Sunoo.

Sunoo pun mengalingkan wajahnya ke samping, "tunggu dulu.."

Kali ini tangan kanannya yang bergerak untuk menutup mulut Sunghoon. Tapi lagi-lagi, Sunghoon menepisnya dan membawa kedua tangan itu untuk dia tahan dibelakang tubuh Sunoo.

Dengan kondisi seperti itu Sunghoon terus mengejar kemanapun Sunoo berpaling.

"Kak Sunghoon!"

"Please!!"

"Kak!!"

Sunoo sampai harus meninggikan suaranya baru kemudian Sunghoon mau berhenti.

"Ada apa?" tanyanya dengan nada sedikit kesal.

"Lo gak mau?"

Sunoo diam saja, gak tau harus jawab gimana.

Dalam hatinya, sedikit banyak Sunoo merasa takut. Dia takut seandainya bicara apa yang dia rasakan, Sunghoon akan kecewa dan meninggalkannya.

Dia gak mau..

Dia sayang sama Sunghoon.

Sementara Sunghoon, dia akhirnya menyadari ada sesuatu yang salah. Dia terus menatap Sunoo yang tertunduk diam di depannya.

"Kenapa?" tanyanya lagi.

Tapi Sunoo masih enggan untuk bicara.

Dan seolah sadar kalo nada bicaranya belum cukup bisa melunakkan perasaan Sunoo, sambil melepas pegangannya di kedua tangan Sunoo, Sunghoon kembali bertanya dengan sangat lembut.

"Kenapa, hm?"

Dan..

Sepertinya cara itu berhasil..

Sunoo perlahan mendongak dan menatap Sunghoon. Dari sinar matanya tersirat kalau dia ketakutan.

"Gue.." katanya terbata, "sebenernya.. gue agak takut."

"Kenapa takut?"

Sunoo menunduk lagi. Gak menjawab.

Sunghoon melihatnya cuma mengehela napas. Dia lalu menarik tangan Sunoo.

"Sini.. duduk dulu," katanya. Untungnya Sunoo menurut.

Dibimbingnya Sunoo untuk duduk di sofa. Setelah itu Sunghoon berlutut di depan anak itu.

"Ada apa?" tanyanya dengan lembut. Sambil memegang kedua tangan Sunoo.

"Lo takut kenapa?"

Sunoo diam sebentar, lalu menggeleng.

"Gak tau," katanya. "Gue juga gak tau gue kenapa."

Sunghoon lalu mengulurkan tangannya dan merapikan poni Sunoo yang agak berantakan.

FIDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang