15. Tak diketahui

676 62 8
                                    


Sunghoon sore itu ada di rumah. Dia lagi ngajarin adeknya matematika. Di tempat biasanya dia dan Heeseung belajar.

Jadi Eunchae itu beda lima tahun sama Sunghoon. Kalo Sunghoon kuliah semester tiga, adeknya baru kelas dua SMA.

Masih tengil-tengilnya kalo kata Sunghoon.

Sunghoon mencoret-coret buku tulisnya Eunchae.

"Jadi gini.. liat ya gue gak mau ngulang lagi loh!" Dia menggebrak meja, memaksa Eunchae buat fokus.

"Iyaaa.."

"Ini yang atas lo biarin aja. 15 kali 11 pangkat 5 dikali 5 pangkat 7."

"Hm.." Eunchae mengangguk.

"Ini bawahnya yang harus lo ubah. 30 ini, lo tulis 15 kali 2, terus 22 lo tulis 2 kali 11. Dipangkatkan 5."

Eunchae mengangguk lagi. Segini sih dia masih paham.

Terus Sunghoon menunjuk ke buku cetak.

"Nah lo liat kan sifat-sifat eksponen nomor lima?"

"Hm.."

"Lo sederhanakan dulu. Jadinya gini.."

Sunghoon menyederhanakan penjabaran soalnya tadi. Dan Eunchae masih setia mantengin bukunya. Tapi dilihat-lihat kalau kakaknya yang menjelaskan kok kayak gampang banget gitu.

"Ini hasilnya kan sama, atas sama bawah. Kalo pembagian atas dan bawah nilainya sama, berarti hasilnya 1. Iya gak?"

"Hm.." Eunchae mengangguk, sementara pikirannya mulai merasa agak blank.

"Berarti ini atas dan bawah, lo coret, hasilnya 1. Nah ini yang 4 pangkat 7, dibagi 4 pangkat 5. Kalo dibagi basicnya sama, berarti bisa pangkatnya dikurangi. Jadi ini dikurangi..."

"Hm.." sampai sini dia udah mulai burem melihat angka-angka dibukunya. Sunghoon yang sadar langsung noyor kepalanya Eunchae.

"Lo jan ha hem, ha hem, aja lo!"

"Iya gue ngerti kok!!" Bohong Eunchae. Dalam hati berdoa semoga habis ini dia gak disuruh ngerjain soal sama kakaknya.

"Hasilnya 4 pangkat 2. Berapa?"

"Nembelas," jawab Eunchae.

Sunghoon melingkari pilihan ganda E.

"Jawabannya E. Udah."

Eunchae menghela napas. "Gak ada cara yang gampang lagi?"

Sunghoon seketika menatap datar ke adeknya itu.

"Lo kalo mau gampang lagi liat aja diri lo sendiri," katanya nyelekit.

"Anjir.."

"Yaudah, itu cara paling gampang."

Dalam hati Eunchae ngedumel. Gampang dari mana itu? Itu dia bisa ngerjain separuh rumus aja kayaknya udah untung-untungan.

"Kerjain nomor dua coba. Sama nih tipe soalnya.."

Nah kan? Bener aja..

Eunchae menghela napas.

Dan mulai mengerjakan..

..dari nulis soal..

Menjabarkan..

Setelah itu.. udah lupa.

Eunchae melirik kakaknya yang lagi mainan hape. Ini kalo dia tanya lagi pasti bakal diomelin. Soalnya belum ada dua menit Sunghoon menjelaskan. Harusnya masih anget itu di otak.

"Lo tuh pinter hitung-hitungan kenapa gak kuliah IPA aja, kak?" Akhirnya Eunchae sok-sokan tanya-tanya. Biar ngulur waktu.

"Lo juga bego hitung-hitungan kenapa masuk IPA?" bales Sunghoon sambil masih fokus ke ponselnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang