"Maaf agak lama, kak."
Sunoo minta maaf ke Sunghoon saat dia baru saja sampai di pertigaan lampu merah Minggu siang itu.
Mereka berdua memang janjian ketemu disitu. Soalnya tadi Sunoo bilang kalau dia mau ke mesin ATM dulu. Mau tarik tunai.
"Gak kok. Santai aja," jawab Sunghoon. Sambil mereka berjalan beriringan di trotoar menuju ke stasiun bawah tanah yang gak jauh dari situ.
Dilihatnya Sunoo yang agak ngos-ngosan.
"Lo pasti buru-buru ya tadi?"
Sunoo mengangguk sambil garuk-garuk leher. Lalu dengan malu dia ngomong, "tadi di jalan gue sempet disemprot ibu-ibu, gara-gara gak sengaja ketabrak."
"Eh? Kok bisa?" tanya Sunghoon.
Pendengarannya tiba-tiba menangkap suara derum kendaraan dan saat dia menolah ke belakang, ada motor pengantar makanan yang hendak lewat di sebelahnya Sunoo. Posisinya Sunoo saat itu ada di pinggir jalan besar.
Reflek Sunghoon meraih pinggang Sunoo dan menggiringnya ke sisi sebelahnya. Bertukar posisi menjadi dia yang ada di pinggir jalan. Memastikan posisi Sunoo aman.
"Tadi kan gue udah bilang, take your time. Santai aja," kata Sunghoon lagi, dia melirik ke motor tadi. Ternyata berhenti di depan restoran ayam.
"Gue takut lo nunggu kelamaan," kata Sunoo.
Sunghoon menghela napas. "Enggak kok. Gue juga baru datang."
"T-money lo gak ketinggalan, kan?" tanyanya kemudian.
"Ada, gue bawa."
Sunghoon mengangguk, lalu menautkan jemari mereka. Setelah itu sambil gandengan mereka berdua menuruni tangga menuju ke bawah tanah.
______
Tidak butuh waktu lama, karena jarak dari stasiun ke mall tidak begitu jauh, dan mereka juga berangkatnya tepat waktu, empat puluh lima menit kemudian Sunghoon dan Sunoo sudah membeli dua buah tiket dan duduk manis menonton film yang sedang di putar.
Tapi kayaknya cuma Sunoo yang terlihat duduk manis.
Dari sejak sepuluh menit film diputar, Sunghoon bener-bener susah buat konsentrasi.
Bukannya kenapa..
Cuma.. dia lagi takut banget..
Dia tuh ternyata salah milih film.
Jadi kan Sunghoon, karena jarang ke bioskop otomatis pengetahuannya tentang perfilman jadi cetek banget.
Nah karena gak tau film apa yang lagi bagus, dia jadi punya ide tuh, selama menunggu si pacar yang lagi otewe tadi, Sunghoon chat-chatan sama adeknya. Niatnya minta rekomendasi film horor.
Kenapa film horor?
Gak tau, sotoy aja Sunghoon. Dia mengira kalau orang yang suka film horor bakal kelihatan keren gitu.
Maksudnya... Dia kan pengen keliatan keren dimata Sunoo.
Akhirnya dari segelintir film horor yang tayang minggu itu, adiknya Sunghoon menyarankan buat nonton Thanksgiving.
Gas ajalah Sunghoon.
Sebenernya dari poster yang tertempel di dinding teater yang mereka lewati tadi udah jelas terlihat gambar orang bertopeng megang kampak yang berlumuran darah. Tapi gak tau kenapa Sunghoon mengira itu film horor biasa.
Jadi tuh kalo horor biasa kan, Sunghoon walaupun takut, bisalah dia tahan-tahan sedikit.
Awal film diputar memang terlihat kayak horor pada umumnya, Sunghoon juga masih berani nonton dengan jumawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
FIDES
Fanfiction"Gue minta maaf.." "Gak masalah, jangan dipikirin-" "Enggak, gue serius. Ini terjadi dan bakal terus terjadi. Gue takut lo gak tahan-bukan! Sebenernya gue gak mau lo ngalamin hal kayak gini. Gue sayang sama lo, gue gak mau nyakitin lo, gue juga gak...