Sejak kemarin Jennie sudah merasakan tubuhnya kurang sehat, namun ia membiarkannya saja bahkan semalam pun kepalanya pusing dan seluruh tubuhnya panas dingin tapi ia malah diam saja tidak membangunkan Liam
Hingga finalnya pagi ini, Jennie bangun dari tidurnya dan merasakan mual yang amat sangat dan tanpa babibu ia langsung berlari menuju bathroom, muntahnya sudah di ujung sekali mendesak meminta dikeluarkan
Liam dibangunkan oleh suara Jennie yang mual-mual, ia membuka mata sepenuhnya lalu pergi ke bathroom, di bathroom ia melihat Jennie yang tengah memuntahkan isi perutnya di wastafel
"Sayang" Liam mengambil seluruh rambut Jennie dan memegangnya dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya lagi ia pakai untuk mengurut tengkuk sang istri
"Huekkk" Jennie terus memuntahkan isi perutnya, tangannya mencengkram pinggiran wastafel
Setelah beberapa menit, muntah Jennie pun berhenti ia membasuh bibirnya lalu mengelapnya dengan tissue
"Aku lemes banget" Ucap Jennie, Liam dengan pengertian ia langsung menggendong tubuh sang istri lalu menidurkannya di kasur
"Bentar ya aku ambil air anget dulu"
Tak lama Liam kembali dengan segelas air hangat di tangannya, ia lalu membantu Jennie untuk minum
"Badan kamu panas sayang" Liam menyentuh dahi dan leher Jennie
"Iya, gak enak banget rasanya" Jawab Jennie
"Aku panggil dokter ya"
"Gak usah ah nanti juga sembuh"
"Jangan gitu dong sayang, kamu tadi muntah muntahnya juga lumayan banyak. Nurut ya sama aku ?" Liam mengelus kepala Jennie alhasil istrinya itupun menganggukan kepalanya setuju
Liam pun mengambil ponselnya, ia menelfon dokter pribadi nya yang notabene nya adalah teman Liam sendiri
"Nanti jam 8 Jackson kesini" Ucap Liam, Jennie mengangguk
"Ngomong ngomong kamu mual muntah, kamu hamil yang ?" Tanya Liam
"Engga siapa yang hamil" Jawab Jennie
"Ya siapa tau, kan waktu awal hamil kamu morning sickness kaya gitu"
"Babe aku gak hamil, kamu lupa ? Aku pasang alat kontrasepsi kan. Lagian Lili masih kecil, aku pengen fokus ngurusin dia"
"Tapi aku kangen badan kamu waktu hamil, sexy banget" Liam tertawa kecil sedangkan Jennie mendengus kesal
"Mesum"
"Bukan mesum sayang, aku bicara fakta loh kamu waktu hamil sexy banget aura nya tuh beuhhh mantep banget"
"Ckk dasar, sembunyi di balik memuji istri padahal mesum"
"Ah yaudahlah terserah" Liam mempoutkan bibirnya membuat Jennie tertawa
"Aku kangen tau liat kamu pake dress yang body fit banget terus di bagian perutnya bulet banget karena ada baby nya, uh gemesnya istri aku"
"Gemes ketekmu, aku tersiksa tidur gabisa tengkurap sayang. Tau gak selama hamil aku tuh kangen banget tidur tengkurap, mana pinggang, kaki juga suka pegel"
"Hahaha udah kaya nenek nenek"
"Nyebelin ih, kamu cobain sana hamil rasain tuh bawa bawa baby dalem perut belum lagi morning sickness lah inilah itulah. Jadi perempuan itu berat sayang berat ingat harus digaris bawahi B-E-R-A-T oke ?"
"Iya oke oke cintaku okeee"
Jennie menyipitkan matanya ketika Liam fokus menatap dirinya tapi bukan ke arah wajahnya melainkan ke arah dada nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa Jane Manoban (Completed)
FanfictionTentang keseharian seorang balita gemas dengan mommy dan musuh bebuyutan-nya yaitu sang daddy. ー start : january 2023 end : march 2023