Sudah 3 hari Lisa mengalami demam dan kondisi anak itu naik turun, Liam yang turun tangan dan dibantu oleh Hana karena jujur saja ternyata ia kerepotan menjaga Lisa yang tengah sakit sendirian
Liam sudah membawa Lisa ke dokter tentu saja, itupun tidak dalam sepengetahuan sang istri karena Jennie yang sibuk bekerja bahkan ia sama sekali tidak peduli dengan kondisi Lisa sekarang
"Hwaaaa hiks hiks hwaaaaa" Lisa menangis kencang setelah balita itu muntah-muntah
"It's okay, it's okay" Liam mengelus dada Lisa menenangkan anaknya itu sedangkan Hana sibuk kesana kemari mengambil baju ganti Lisa, minyak telon, membersihkan bekas muntahan, mengambil air hangat dll
"Tuan, baby Lili nya tidurkan dulu saya mau olesi perutnya dengan minyak telon" Ucap Hana, Liam mengangguk ia menidurkan Lisa di box tidur anak itu, Hana menyingkap tshirt yang Lisa pakai ia mengoleskan minyak telon ke permukaan perut buncit si balita
"Daddy hiks daddy"
"Iya iya sayang, daddy disini" Liam kembali menggendong Lisa setelah perut anak itu diolesi minyak telon
"Hana tolong bilang kepada Bibi Na buatkan bubur pakai suwir ayam, biar Lili mau makan" Ucap Liam
"Baik tuan" Hana pun keluar dari kamar Lisa
"Heengg hiks hiks eenhhh"
"Sshh iya sayang iyaa, gak enak badannya" Liam mengelus ngelus punggung Lisa
"Mimi hiks mimiii"
"Shh iya iya ini mimi sayang" Liam mengambil sippycup berisi asi lalu memberikannya kepada Lisa
"Hwaaa nda enyakk" Lisa mendorong sippycup yang dipegang Liam
"Ya udah baby minum air putih aja ya, minum air putih" Liam memberikan air putih beruntungnya Lisa mau meskipun anak itu hanya meminum seperempatnya
"Enhhh hiks mommyy"
"Ssh iyaa baby anak pinter, sama daddy dulu ya. Mommy nya masih kerja sayang"
"Hiks mau mommy hiks mommy"
"Iya nanti sama mommy oke, sekarang sama daddy dulu" Liam mengecup dahi Lisa ia memejamkan matanya mendengar tangisan lirih sang anak yang menginginkan Jennie di sisi nya
Lisa menyenderkan kepalanya ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Liam
"Baby anak pintar, sayangnya daddy sabar dulu ya ? Mommy nya masih kerja"
"Hiks iyaaa" Jawab Lisa, Liam terus mengecup dan mengelus lembut sang anak
"Baby ganti baju dulu ya, bajunya kena muntahan nih" Ucap Liam, Lisa mengangguk dan Liam dengan telaten menggantikan baju Lisa dengan baju yang di sediakan Hana tadi
"Hiks hemmpphh daddy"
"Iya sayang iya, cintanya daddy, sayangnya daddy, sebentar ya" Selesai mengganti baju sang anak, Liam kembali menggendong Lisa dan menimangnya
Lisa terdiam anak itu menikmati usapan lembut sang daddy di punggungnya, hal itu membuatnya sedikit merasa nyaman di tengah tengah tubuhnya yang demam dan tak enak ini
.
Seharian ini Lisa enggan untuk makan, bahkan yang biasanya bubur diberi suwir ayam adalah makanan favoritnya Lisa kali ini menolaknya, susu pun hanya diminum sedikit anak itu hanya terus merengek merasakan tak enak pada tubuhnya
Hingga finalnya sekarang jam dinding menunjukan pukul 8 malam, Lisa tengah muntah habis habisan di kamar entahlah sejak diberi obat untuk ketiga kalinya balita itu terus mengeluarkan isi perutnya yang isinya hanya sedikit itu karena Lisa tak makan banyak
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa Jane Manoban (Completed)
Fiksi PenggemarTentang keseharian seorang balita gemas dengan mommy dan musuh bebuyutan-nya yaitu sang daddy. ー start : january 2023 end : march 2023