Rencana

104 18 0
                                    

Setelah terjadi pertemuan antara keluarga Adijaya dan keluarga Abi Talib, akhirnya keesokan harinya keluarga Abi Talib datang ke rumah kediaman Adizaya.

Kedatangan keluarga Abi Talib kerumah Adijaya tidak lain yaitu untuk membicarakan perjodohan antara Araf dan Una

Sore itu keluarga Abi Talib tibalah di kediaman Adijaya "tok...tok...tok," terdengar ketukan pintu dari luar

"Sebentar.." saut bunda dari dalam sambil bergegas membukakan pintu dan melihat siapa yang datang sore-sore.

Bunda pun membukakan pintu
"Assalamu'alaikum"...ucap salam keluarga Abi Talib "Wa'alaikumsalam, ehh ternyata kalian yang datang, silahkan masuk." Ujar bunda mempersilahkan masuk.

"Terimakasih"...
Jawab keluarga Abi Talib

Bunda pun mempersilahkan duduk dan bergegas mengambil minum untuk keluarga Abi Talib.

Adijaya pun keluar dari dalam kamar sambil berkata "Bun, siapa yang datang??"
"mereka yah" jawab bunda sembari menyuguhkan air minum. "Silahkan diminum" ujar bunda

"Ehh... ternyata kalian, mari-mari." ujar ayahnya Una

"Terima kasih... ngomong-ngomong, apakah kedatangan kami kesini mengganggu waktu kalian??" ujar Abi Talib

"Tentu saja tidak, justru dengan senang hati kami menyambut kedatangan kalian."
Jawab Adijaya

Adijaya pun merasa penasaran apa maksud dari kedatangan keluarga Abi Talib. Beserta istri dan Araf anaknya.
"Jika boleh tau, apa maksud kedatangan kalian kemari??" tanya Adijaya

"Emm... jadi begini Di, kedatangan kami kesini bermaksud untuk melamar anakmu Una. Untuk anakku Araf"... Jawab Abi Talib

Una yang sedari tadi mendengar percakapan Abi Talib dari balik pintu kamar pun sontak kaget

Una pun menghampiri mereka sambil berkata "aku tidak mau dijodohkan ayah."

"Ehh jangan berkata seperti itu sayang, tidak sopan" kata ayahnya pada Una

Una pun duduk samping ayah dan bundanya dengan wajah kesal. Perbincangan pun berlanjut, sampai Adijaya pun menyetujui perjodohannya

Hari-hari yang biasa mendadak penuh kejutan mana kala Una harus menikah dengan santri yang dipilih ayah dam bundanya.

Rencana perjodohan ini tak pernah ada dalam bucket list, jangankan menikah dengan orang yang baru kenal, menjalani hubungan asmara dengan lelaki yang sudah dikenal saja Una masih sering memilih-milih.

Begitupun Araf, santri pilihan ayah dan bundanya yang bakal jadi imam dalam hidup Aluna.

Araf adalah pria berparas tampan ia memiliki postur tubuh tinggi. Pria yang biasa bersikap dingin ini mampu menjadi sosok yang hangat bagi Aluna.

Tetapi fisik yang dimilili Araf tidak mampu membuat Una menerima perjodohan yang di rencanakan ayahnya dengan keluarga Abi Talib.

Hri-hari pun berjalan seperti biasanya, namun berbeda bagi Aluna karena dia memikirkan cara agar tidak dijodohkan.

1 minggu kemudian...
Terlihat matahari barusaja terbangun dari tidurnya

Keluarga Abi Talib merencanakan untuk datang ke rumah Adijaya untuk kedua kalinya. Yaitu untuk memastikan apakah Aluna sudah mau bersedia menerima lamaran dari Araf atau tidak.

Keluarga Abi Talib pun bersiap-siap dan bergegas menuju rumah Adijaya.

Dan kebetulan hari itu hari minggu, jadi Adijaya dan Aluna ada di rumahnya.

Sesampainya di kediaman Adijaya. Abi Talib dan istrinya serta anaknya yaitu Araf turun dari mobil...

"Tok...tok...tok, Assalamu'alaikum" ucap salam tetapi tidak ada yang menjawab Abi Talib pun mencoba lagi

Tok...tok...tok, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam" Sautnya sangat jauh karena bundanya Aluna sedang memasak di dapur

Bundanya Aluna pun bergegas membuka pintu setelah di bukakan pintu Bundanya Aluna sedang memasak di dapur

Bundanya Aluna pun bergegas membuka pintu setelah dibukakan pintu Bundanya Aluna tersenyum bahagia karna yang datang keluarga Abi Talib

"Kalian... Silahkan masuk, mari-mari"

Terlihat ayahnya Una yang sedang meminum kopi di ruang tamu

"Air untuk mereka," Ucap Adijaya.

"Baik yah," jawab bundanya Aluna.

Perbincangan antara keluarga Adijaya dan Abi Talib pun berlangsung cukup lama sampailah pada momen Abi Talib bertanya soal perjodohan anak-anak mereka

"Jadi Di, maksud kedatangan kami kesini lagi, itu untuk menanyakan tentang perjodohan anak kita Di, apakah Aluna sudah bersedia menerima Araf anak kami??" Tanya Abi Talib

Ayahnya Una pun yaitu Adijaya melamun seketika, sambil berpikir harus jawab apa pada keluarga Abi Talib, tentang anaknya yang tidak mau dijodohkan

Perbincangan itu pun terus berlanjut dan keluarga
Abi Talib masih bertanya tanya karena Aluna belum memberikan jawaban pasti pada keluarga Abi Talib, tentang apakah dia bersedia dijodohkan atau tidak...

ALUNA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang