My Ex Crush [END]

09. Sengaja

Tok tok tok!

Abigail yang baru saja ingin berdiri ditahan langsung oleh Atalaric dengan gerakan tangannya.

"Masuk!" seru Atalaric dari dalam ruangannya.

Orang yang disuruh masuk langsung bergerak maju kedalam ruangan dan menaruh makanan yang telah disuruh oleh Atalaric tadi.

Abigail yang melihat makanannya sudah datang langsung membereskan pekerjaannya dengan rapi agar meja yang tadi ia pakai bisa menjadi tempat mereka makan.

"Oke, kamu boleh keluar sekarang!" perintah Atalaric.

Orang yang disuruh keluar langsung meninggalkan ruangan tersebut disertai perasaan yang aneh.

Baru kali ini tuan Atalaric sedikit ramah biasa pakai gerakan tangan aja, batinnya.

Kita balik lagi ke dua A ini. Mereka sekarang sedang sibuk menata makan siangnya agar terlihat bagus dan juga nyaman pastinya.

Namun, saat Atalaric ingin memakannya Abigail menahan.

"Ehhh!"

Atalaric menatap heran Abigail, "Kenapa?"

"Maaf pak saya ijin motret-motret dulu boleh?" tanya Abigail yang sebenarnya tidak enak.

Atalaric menganggukan kepalanya dan langsung menurunkan makanan yang tadi ia pegang.

Atalaric membiarkan Abigail memotret makanannya dari sisi manapun dan juga dari berbagai konsep. Padahal kalau yang lain begini sudah dipastikan orang itu ia marahi.

Abigail yang tidak enak karena kelamaan memotret makan siangnya langsung menyuruh Atalaric segera makan.

"Oke sudah pak. Maaf sebelumnya kalau saya kurang sopan," ujarnya Abigail dengan nada sesalnya tapi sekaligus bahagia.

Atalaric menganggukan kepalanya, "Iya tidak apa-apa."

Setelah itu mereka makan siang dengan sangat hikmat dan juga hanya ada suara dari video yang Abigail putar. Sebelumnya Abigail sudah minta ijin untuk hal itu ke Atalaric.

Atalaric tidak merasa keberatan karena ia tau kalau Abigail tidak menyukai kesunyian sedangkan ia tidak bisa berbicara saat makan.

Atalaric makan dengan cepat lain halnya dengan Abigail yang tergolong lama. Lama dikarenakan video yang ia tonton. Ada yang sama kayak Abigail?

Atalaric yang sudah selesai dengan acara makannya, membantu Abigail untuk bersih-bersih seperti menggumpulkan sampah yang tadi ia hasilkan dari makan siang.

Ia menatap Abigail dengan lembut dan penuh kasih sayang. Gemas, menurut Atalaric itu kata yang cocok bagi Abigailnya.

Abigailku? Secepatnya akan menjadi Abigailku, batin Atalaric.

Atalaric mengangkat tangannya dan mengusap kepala Abigail dengan pelan. Abigail yang mulutnya masih penuh dengan makanannya menatap Atalaric dengan kaget.

"Maaf Abigail. Lanjutkan makan mu dengan pelan-pelan," jelas Atalaric yang tidak enak dan segera menarik tangannya tadi.

Abigail hanya berdeham dan mulai fokus lagi ke acara makan-makannya.

Makan siang yang diberi Atalaric sangat sesuai dengan selera Abigail yaitu Cheese Chicken Katsu Set.

Atalaric mengambil benda pipihnya dan dengan diam-diam membuka kamera handphonenya untuk memotret pemandangan yang ada didepannya ini.

Moment yang tidak bisa ia dapatkan lagi, mungkin. Ia juga tidak yakin.

Puas sudah Atalaric hari ini, ia terus mengatur folder-folder yang ada di benda pipihnya itu dan membuat folder khusus untuk moment ini.