16. Zou

3 1 0
                                    

"Abigail?" tanya Atalaric untuk memastikan apakah Abigail membohonginya atau tidak.

Atalaric yang tidak dapat jawaban dari Abigail secara perlahan, memajukan wajahnya untuk memastikan Abigail dan ternyata benar Abigail diam dan sudah menutup matanya dengan dengkuran halus.

Senang? Tentu karena moment ini yang dinantikan oleh Atalaric.

"Akhirnya kita bisa sedekat ini lagi ya Zou," gumam Atalaric yang senang dan sangat terharu.

Badan Abigail menjadi tegang ketika Atalaric memanggilnya bukan 'Abigail' tetapi 'Zou'.

Atalaric merasakan badan Abigail segera memeriksanya dan benar Abigail sudah membuka matanya kembali.

Sebenarnya dari awal Abigail hanya menutup matanya dan berniat untuk membohongi Atalaric agar Atalaric bisa pulang tetapi malah ia yang terkena kejutan ini.

Abigail merubah posisinya menjadi berhadap-hadappan dengan Atalaric dan menatapnya dengan sendu.

"Pak Atalaric manggil aku Zou?" tanya Abigail dengan pelan.

Atalaric hanya bisa diam dan tidak berani berbicara tentang apapun saat ini.

Tiba-tiba mulutnya menjadi sangat berat untuk terbuka dan suaranya menjadi hilang, bahkan tubuhnya sudah menjadi kaku layaknya ada yang menahan.

Atalaric kaget dan juga sedikit panik tetapi ia tutupi dengan rawut wajahnya yang datar.

"Kamu belum tidur?" tanya Atalaric untuk membuat perhatian Abigail terkecoh.

"Jawab dulu pak," mohon Abigail

"Tidur lagi yuk," ujar Atalaric dengan berusaha mengelur punggungnya Abigail.

Abigail mulai memberikan jarak antara dia dan Atalaric. Ia ingin sekali mendengar sekali lagi atas apa yang telah ia dengar.

"PAK JAWAB AJA!" teriak Abigail agar Atalaric bisa mengulang kata-katanya.

Atalaric terdiam sejenak dan dengan satu kali nafas menyebutkan kata yang dimana Abigail ingin dengar.

"Zou?" panggil Atalaric dengan ragu.

Abigail yang mendengarnya memberikan pelukan secara cepat dan erat, bahkan tubuh Atalaric menjadi sedikit tertidur karena ulahnya.

Atalaric bahkan membalas pelukkannya tak kalah erat.

"Kak Tala," ujar Abigail dengan tangis bahagianya dan juga pelan.

Catatan! Untuk flashback kali ini gak aku italic ya, biar kalian mudah membacanya! Enjoy~

FLASHBACK ON

Atalaric kecil, tepatnya usia dia masih lima belas tahun.

Saat ia ingin bermain di taman perumahannya, ia menemukan seorang gadis kecil yang sedang terduduk sendirian dan tengah menangis.

Walaupun Atalaric masih kecil, Atalaric ini sudah terkenal dengan beberapa ilmu baik dari pendidikannya maupun tingkah lakunya yang baik dan benar.

Ia berinisiatif menemui gadis itu dan mulai mendudukkan dirinya di samping gadis itu.

"Hai?" sapanya dengan ramah.

Entah hantu mana yang merasukinya karena Atalaric yang masih kecil memang sudah terkenal dengan sifatnya yang sangat dingin tak tersentuh. Keturunan Noah Wilson.

Gadis itu dengan perlahan melihat siapa yang mengajaknya mengobrol. Ia takut dan matanya tidak bohong, buktinya ia terus mengeluarkan air matanya.

Atalaric yang selalu mengantongi saputangan itu mengeluarkannya dan mulai dengan pelan mengelapnya penuh dengan kasih sayang.

My Ex Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang