12. Terungkap

1 0 0
                                    

Hari demi hari telah dilewati oleh para tokoh di cerita ini. Banyak sekali perubahan yang terjadi, semenjak kejadian kemarin tepat pengakuan serta permintaan dari Xavier dan juga Abigail.

Mereka berdua jadi menyadari dan semakin yakin kalau pilihan yang mereka buat tidak salah bahkan kea rah benar dan sangat nyaman untuk mereka.

Saat ini kedua insan itu kembali bertemu demi memutuskan apa yang seharusnya diputuskan.

FLASHBACK ON

"Aku memang sama mantanku masih suka berinteraksi layaknya tidak terjadi apapun. Jujur, mengenai perasaanku saat kemarin itu benar dan aku sama mantanku gak balikkan juga-"

"C-cuman yang kamu bilang benar Ail," ucap Xavier dengan nada sedihnya.

Abigail menatap Xavier dan menunggu keputusan apa yang akan diambil. Mereka sama-sama menatap satu sama lain dan merasakan bagaimana rasa sedih itu ada dalam cerminan mata mereka.

"Kalau gitu kita jaga jarak dulu ya Ail?" tanya Xavier pelan.

"Jaga jarak biar aku dan kamu itu sama-sama tau apakah perasaan kita ini benar," jelas Xavier.

Abigail yang mendengarkan keputusan Xavier entah mengapa merasa lumayan lega dan sedih pastinya. Abigail merasa sebagian dari dirinya berkata sangat lega tapi sisanya tidak.

Begitu juga dengan Xavier, ia merasa lega tetapi ada perasaan tidak rela tapi tidak apa. Menurutnya ini keputusan yang tepat untuk mereka berdua.

"Oke," putus Abigail dengan cepat.

Setelah itu mereka memutuskan untuk segera pulang, Xavier mengatar Abigail tentunya. Selama perjalanan hanya diam yang menyelimuti kedua insan ini.

Mereka larut dalam pikiran masing-masing dan terus berharap akan adanya akhir yang bahagia.

FLASHBACK OFF

Abigail dan Xavier kali ini memutuskan untuk bertemu dan membicarakan hal ini dirumah Abigail sendiri, lebih tepatnya di taman belakang.

Ella yang kebetulan tadi bertemu mereka membawakan berbagai cemilan dan juga jus yang telah ia buat.

"Di nikmati ya Xavier," perintah Ella dengan senyum ramahnya. Xavier membalas senyuman Ella sebagai jawabannya.

Abigail melihat Ella yang diam saja memberikan kode untuk mamanya itu segera pergi. Abigail tidak mau mamanya menjadi saksi hubungan tidak jelasnya ini. Ella yang melihat kode sang anak cuman tersenyum geli.

"Ma!" kesal Abigail karena mamanya tidak mau beranjak dari tempatnya.

Ella segera tertawa pelan dan mulai meninggalkan mereka berdua untuk memberikan ruang privasinya.

"Jadi?" ujar Abigail yang tidak ingin basa-basi.

Xavier yang diam dari tadi mulai memberikan senyuman manisnya. "Kamu sendiri gimana?" tanyanya kembali.

"Aku memilih kesepakatan awal, mari menjadi teman," jawab Abigail mantap tanpa adanya keraguan didalamnya.

Puas, itu yang dirasakan Xavier. "Aku juga sama."

"Tapi Ail jangan teman dong," rengek Xavier.

Menurutnya hubungan mereka tidak bisa dikatakan sebagai teman saja karena mereka lebih dari ini, sudah sangat dekat tapi emang jalur jodohnya gak barengan aja.

"Hah?" bingung Abigail.

"Sahabat Ail! SA-HA-BAT!" tekan Xavier.

Abigail baru sadar kalau orang yang di depannya ini suka membuat hal kecil menjadi tidak kecil. Soalnya kalau kata Abigail sih, mau teman mau sahabat intinya lu orang terdekat gua udah gitu.

My Ex Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang