19. Insiden

1 0 0
                                    

Hari demi hari telah dilewati oleh dua anak-anak itu. Abigail dan Atalaric tidak terpisahkan pada masanya itu.

Kemana Abigail pergi pasti ada Atalaric disana. Mereka berpisah ketika mereka sama-sama masuk jam sekolah.

Pergi dan pulang yang menemani Abigail sudah bukan lagi orang tuanya tetapi Atalaric.

Walaupun jarak sekolah keduanya tidak searah dan jauh tapi namanya budak cinta, Atalaric rela melakukannya.

Atalaric rela telat untuk di hukum terus-menerus karena telah mengantar gadisnya dahulu.

Gurunya sudah memperingatinya tetapi ia hiraukan.

Steven yang mendengar apa yang dilalui oleh Atalaric juga tidak tinggal diam.

Ia masih sadar diri dengan posisinya yang sebagai ayah dari Abigail.

Ia telah mencoba berdiskusi tetapi namanya juga Atalaric Wilson.

Atalaric yang memang keras kepala sejak dini membuat orang sekitarnya menjadi cemas dan juga lelah di waktu yang bersamaan.

"Ata, saya harap kamu fokus dahulu pendidikan mu itu baru Abigail. Saya tidak akan menjauhkan kalian berdua," ujar Steven jujur.

Steven merasa apa yang dilakukan oleh Atalaric itu berlebihan karena usianya yang masih sangat muda dan juga Abigail merupakan seorang anak yang masih memiliki semuanya. Tidak kekurangan apapun.

Atalaric mendengar kata-kata itu terus-menerus menjadi sedikit malas dan muak pastinya.

Bukan Steven saja tetapi ayahnya, Noah Wilson, juga mengucapkan hal yang sama.

"Itu benar. Aku dan Steven tidak akan menghalangi tapi kamu harus sadar dengan tindakan mu yang berlebihan itu Atalaric," tegur Noah.

Mendengar kata 'berlebihan' membuat Atalaric marah. Ia tidak menerima hal itu.

"Tidak ada yang namanya berlebihan dari usahaku maupun dari tindakan ku itu," desis Atalaric.

"Terserah saja lah, aku sudah tidak kuat dengan mu Ata," lelah Noah.

"Bagus," jawab Atalaric yang membuat Noah jengkel.

Steven yang memperhatikan hanya tersenyum tipis. Sifat ayah dan anak itu memang sangat amat sama. Tidak ada perubahan.

"Memang kalau pohon jambu pasti akan berbuah jambu juga," ujar Steven dengan kekehan kecilnya.

"Diam kamu," ujar Noah.

._._._._.

Senin sudah menyambut mereka, para tokoh dari cerita ini.

Ritual yang selalu terjadi pada hari pertama dalam hari-hari lainnya adalah diantar oleh orang tua masing-masing.

Terdengar agak lucu tapi memang itu kenyataannya.

Setelah mengalami perdebatan yang lumayan lama dengan Atalaric tentunya, akhirnya benang merahnya di temukan. Kesepakatannya ya seperti hari ini.

Setiap hari Senin mereka akan libur dahulu untuk acara jemput-antar maupun hal yang lain yang akan berduaan.

Ini terjadi agar ada yang namanya me time.

Atalaric tadinya menolak tapi karena rayuan Abigail, ya batal. Abigail mengodanya sehingga ia luluh.

"Aku juga mau namanya waktu sendiri, aku terkadang bosan dengan Kak Tala tau!" seru Abigail waktu itu.

Semua yang mendengarnya kaget bukan main tapi lega juga.

My Ex Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang