14. Tumbang

1 0 0
                                    

Saat pagi hari telah tiba, Ella yang daritadi memanggil putrinya terus-menerus tidak mendapatkan hasil.

Sudah berkali-kali bahkan beberapa maid di dalam mansion hanya bisa meringis ketika Ella terus saja berteriak.

Kenapa Ella tidak menyuruh salah satu maid untuk membangunkan Abgail? Karena ia mau anaknya itu tidak terlalu manja walaupun sikapnya ini juga bisa membuat Abigail manja.

Intinya kata Ella sih agar berbeda aja dari yang lain. Saat ia capek maka ia berhenti dan tiba-tiba kalau terjadi telat dan sebagainya Abigail bisa belajar untuk apapun itu.

"ABIGAIL!"

"ABIGAIL ZOUCH BANGUN!!!" teriak Ella yang mengema keseluruh penjuru mansion.

Steven yang mendengar Ella teriak terus menerus meringis dan mulai menghampirinya. "Ada apa?"

"Abigail daritadi aku teriakkin gak dijawab Stev," keluh Ella yang membuat Steven tersenyum tipis.

"Aku yang hampiri saja, sebentar ya?"

"Iya, bangunkan dia soalnya putrimu itu ada kelas," jelas Ella.

"Iya."

Steven langsung mendatangi kamar putrinya itu. Ia berharap kalau Abigail sudah bangun dan segera menyusul untuk sarapan bersama.

TOK! TOK! TOK!

"Abigail?" panggil Steven dari luar kamar Abigail.

Steven yang merasa anaknya masih belum bangun berinisiatif membuka pintunya dan melihat putrinya itu sangat nyeyak tapi sedikit gelisah.

"Abigail," panggil Steven yang menguncang pelan badan Abigail.

Abigail berkeringat dan juga gelisah dalam tidurnya, padahal suhu kamarnya sudah dingin.

Dugaan dari Steven tentang anaknya yang sakit ternyata benar saat Steven menaruh telapak tangannya ke dahi Abigail.

"Walah demam ternyata," gumam Steven.

Steven segera menghampiri Ella dan menyuruh istrinya segera cek anaknya.

"Abigail demam Ella. Apa kita harus membawanya ke rumah sakit?" khawatir Steven.

Ella mendengar hal tersebut menggelengkan kepalanya. "Tidak usah. Abigail tidak menyukai rumah sakit, mendingan kamu panggil Zayn saja kesini."

Dengan segera Steven memanggil Zayn untuk segera ke mansionnya. Walaupun muka Steven datar tidak berekspresi panic tapi dalam hatinya sangat khawatir dengan Abigail.

"Zayn segera kesini anakku sakit," tegas Steven. Belum Zayn menjawab Steven sudah mematikan sambungan telepon itu terlebih dahulu.

Siapa Zayn? Zayn merupakan dokter pribadi dari keluarga Zouch, dokter kepercayaan yang sudah mengabdi ke keluarga Zouch bertahun-tahun. Zayn merupakan darah murni dari dokter.

._._._._.

Sementara itu kita kembali ke Atalaric. Atalaric daritadi hanya memandangi handphonenya berharap ada sebuah notifikasi yang ia harapkan selama ini.

Ia telah memberikan pesan kepada tetangga depannya itu sebanyak puluhan, mulai dari sapaan sampai ke pertanyaan yang membuat siapapun membacanya geleng-geleng kepala.

Pesan pertama ia buka dengan sapaan, seperti 'Selamat pagi Abigail.'

Lalu, pesan kedua ia kirimkan setelah 5 menit dari pesan pertama tidak dibaca maupun direspon bahkan tanda-tanda aktif aja tidak ada.

'Abigail? Sudah bangun?'

'Abigail bangun, sudah siang'

Pesan berikutnya masih sama, menanyakan bagaimana keadaannya Abigail yang sama sekali tidak merespon. Atalaric khawatir tapi di satu sisi ia kesal.

My Ex Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang