Semua hadir di ruang makan untuk makan malam bersama dan mencari tempat duduk masing-masing dengan bebas tanpa aturan yang ada
Elena dan Tina sibuk mencari tempat kosong yang tidak berisik agar tidak menggangu aktifitas keduanya
"Ketemu! Disitu Tina"
"Akhirnya~"
Setiap meja telah di siapkan makanan dan minuman, tidak mewah tapi bisa untuk di nikmati.
Terdengar bisikan-bisikan para rakyat yang tidak menyukai ini
"Makanan nya tidak enak"
"Gak pantes buat dimakan"
"Menjijikkan"
"Kenapa kita diberi makanan seperti ini, cocok untuk rakyat jelata"
Kedua gadis itu mendengar semuanya
"Tidak tau diri, masih mending di kasih makan" cibir Tina
"Lupa sama jati diri mereka, padahal semuanya hanya rakyat biasa yang ingin bekerja. Tidak ada yang penting dari itu" di lanjut Elena sambil menikmati makanannya itu
Tina mengangguk membenarkan perkataan Elena "Iya tuh" jawabnya
"JANGAN BANYAK BICARA, CEPAT MAKAN DAN KEMBALI KETEMPAT MASING-MASING"
"SIANG NANTI KALIAN AKAN KUMPUL DI AULA, MENGERTI!!" lanjut madam tegas
"MENGERTI MADAM" jawab semuanya tanpa terkecuali
Makanan dan minuman pun habis lalu semuanya bubar kembali menuju asrama nya untuk beristirahat sebelum memulai latihan siang nanti
Click
Pintu kamar terbuka, keduanya masuk dan menutup kembali pintunya
Elena melompat ke arah kasur empuknya "nyaman nya~"
Melihat itu Tina menggeleng kan kepala nya, dia tidak habis pikir dengan kelakuan teman sekamarnya ini
"Jangan seperti itu, nanti kau akan terjatuh Elena" ucap Tina khawatir
"Iya, tapi gak janji hehe" balas Elena cengar-cengir
"Terserah mu, aku mau tidur. Jangan lupa besok kita harus bangun cepat" ujar Tina mengingat kan Elena
"He'em"
Keduanya menarik selimut dan memejamkan matanya tidak lama kemudian mereka telah tertidur pulas dengan kasur yang berbeda itu
***
Malu-malu mentari pagi mengintip di sela sela jendela
Gadis itu terbangun dari tidurnya sembari mengucek matanya dan menguap"Udah pagi aja" gumamnya
Ia pun beranjak dari kasur dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan wajah nya hingga bersih
"Coba aja nih dunia ada pasta gigi, bau gak ya nih mulut ku" ujar Elena pelan
Elena pergi keluar untuk melihat-lihat keadaan asramanya
"Banyak amat pintu kamar"
"Gila luas banget lorongnya"
"Anjir ada taman bunga disini"
Ia mengagumi setiap keindahan yang di lewati nya
"Makin betah kalau gini, aku harus lolos nih walaupun aku udah tau bakal lolos sih" ujarnya santai sambil duduk di bangku taman bunga itu
"Jangan harap" celetuk seorang gadis yang berada di belakang nya
Reflek Elena menoleh kearah gadis itu "kalau bisa kenapa, iri ya?" Ujar Elena memanasi orang yang sekarang berada di depannya
"Ngapain aku iri sama kau, gak guna. Pasti aku yang akan lolos" sombong gadis itu
"Haduh, mimpi ntar jatuh nangis lagi" lanjut Elena
"Kau" geramnya dan ingin menampar wajah Elena, tiba tiba saja tangan nya di genggam dari belakang
"Y-yang mulia, i-ini tidak sepe-rti yang anda lihat yang mulia kaisar" gugup gadis itu berkeringat dingin
Sebenarnya kaisar ingin melihat keadaan asrama perempuan yang ingin bekerja di istana nya, tetapi saat ingin mengakses ke dalam taman bunga. Dia melihat pertikaian antara kedua rakyatnya lalu mendatangi keduanya dengan wajah yang datar
Kini Elena tersenyum kemenangan dan membungkuk untuk memberi salam
"Salam yang mulia kaisar"
"Apa yang terjadi di sini" ujar kaisar sambil melirik kearah Elena untuk menjelaskan situasi sekarang
Elena mengangguk mengerti "maaf sebelumnya yang mulia, saya hanya duduk disini untuk beristirahat sejenak, tetapi gadis itu tiba-tiba saja marah dan ingin menampar wajah saya yang mulia" adu nya dan menoleh kearah nya dengan senyuman mengejek
Melihat itu, ia pun marah dengan tangan kanan nya yang digenggam sangat erat untuk melampiaskan amarahnya
"T-tidak y--"
"Cukup, siapa nama mu" tanya kaisar datar
"menjawab, Rista ya-ng mulia" jawab nya takut-takut
"Rista, kau akan dihukum cambukan 10 kali, apa keberatan"
Gadis itu bernama Rista, Rista tidak berani untuk menolak, ia tau bahwa kaisar hanya basa basi kepadanya
"T-tidak yang mulia, saya sanggup"
"Bagus! Sekarang kau pergi ke madam untuk melaksanakan hukuman mu" perintah kaisar
"Baik yang mulia" Rista mengundurkan diri tidak lupa dia salam perpisahan kepada yang mulia
"Apa kau terluka" tanya kaisar datar
Bukannya menjawab pertanyaan kaisar, Elena melamun dengan pikirannya. Dia melihat kaisar telah tua, diperkirakan umurnya 45 tahun
"Kau pasti terkejut dengan peristiwa tadi, baiklah saya pergi untuk kembali ke istana. Jika ada sesuatu datang lah kepada ku" ujar kaisar lalu pergi
Elena tidak menjawab ucapan kaisarnya, karena ia malas saja tanpa sebab dan pergi meninggalkan taman bunga
***
see you in the next chapter 👻
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI MAID [ on going ]
Historical FictionBUKAN NOVEL TERJEMAHAN ‼️ Murni hasil karya saya sendiri *** 'Elena grace' jika menyebutkan nama gadis tersebut, akan terjadi sesuatu dengannya...diharapkan untuk segera 'kabur'. Mempunyai wajah cantik justru membuatnya tidak berhenti untuk menggoda...