Tina sedang merapikan peralatan dapur seraya menyiapkan makanan yang telah dihidangkan untuk makan malam nanti, maid yang membantu nya pergi untuk melakukan tugas lainnya.
Saat ini Tina sedang duduk di kursi yang ada di dapur dengan cemilan ringan yang dia buat, di balik pintu ada seseorang masuk dengan wajah yang tidak mengenakkan.
"Kau kenapa Elena? Apa tugas mu bermasalah? kau jadi aneh sekali" tanya Tina bingung
Elena menoleh seraya makan cemilan "kau tau"
"Tidak" potong Tina cepat
"Ish, dengerin dulu! Jangan dipotong ucapan ku" kesalnya
Tina terkikik geli lalu menggangguk
"Kau tau 'kan, aku habis di beri tugas oleh madam Hyuna. Nah, tugasnya itu harus bersihin kamar si pangeran. Aku gak masalah kalau pangeran nya tidak ada di dalam"
"Tapi dia ada. hey! Aku malu saat bernyanyi-nyanyi di kamarnya. Lalu menaiki sofanya sambil melompat-lompat. Malu huhuhu" lanjut Elena mengingat kejadian memalukan itu dan ia tidak menceritakan yang 'itu' ehem.
Sontak Tina terkejut, tak lama ia tertawa "aduh perut ku keram, kau serius Lena~" ucap Tina setelah selesai tertawa
Ia memutar bola matanya malas "buat apa aku cerita kalau ujung-ujungnya berbohong, gak berguna" ketusnya
"Aku hanya bercanda~"
"Sudah lah aku tidak mood lagi bercerita"
Keduanya terdiam dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Elena melihat banyak makanan di meja dapur
"Hey Tina, semua makanan ini buatan mu? terus nanti mau di taruh di meja makan?"
"Sebagiannya benar, kau ngiler ya"
"Tidak, biasa aja"
***
Matahari sudah terbenam dan bulan menggantikannya, semua makanan telah tertata rapi di meja bundar yang besar itu. Para anggota kekaisaran telah berkumpul bersama untuk makan malamdiantara nya kaisar bersama permaisuri dan kedua selirnya. lalu putra mahkota anak pertama berusia 19 tahun dan adik kecilnya laki-laki berusia 5 tahun yaitu pangeran ke 5 keduanya anak dari permaisuri. putra pangeran kedua berusia 17 tahun anak dari selir pertama, dan terakhir anak kembar laki-laki dari selir kedua yang berusia 16 tahun, pangeran 3 dan 4.
Suasana di meja makan terasa dingin membuat para maid ketakutan kecuali Elena yang hanya duduk di lantai jauh dari meja makan tersebut. tangannya membawa piring berisi kue kering dengan toping coklat untuk di makannya
Terdengar suara dentingan sendok mengetuk-ngetuk piring yang sudah kosong, semua menoleh kearah pemilik suara
"Devano saga's" panggil kaisar. suara itu membuat orang ketar-ketir akan terjadi sesuatu pada nya
"kenapa ayah" jawab Devano santai
"kapan kau akan menikah, tidak lama lagi kau akan naik tahta dan saat itu lah kau harus mendapatkan pendamping hidup mu" tanya dan desak kaisar bersamaan
"Tunggu waktu yang tepat ayah" balasnya
"Kapan? Kau selalu saja mengulangi kalimat itu" sindir kaisar mengejek kepada putranya
Devano mengabaikan sindiran yang di beri untuknya dan melanjutkan makannya yang masih tersisa
Dibalik itu semua ada orang yang menahan amarahnya 'menjijikan' batin seseorang
Makan malam pun selesai dan kembali dengan kesibukan mereka masing-masing, kegiatan ini hanya dilakukan pada malam saja.
Elena juga udah selesai dengan makanan nya dengan cepat ia membantu Tina yang kesulitan membawa piring kotor dan gelas secara bersamaan
"Berikan kepada ku, aku bisa membawanya" dengan senang hati Tina memberi sepuluh piring kepadanya
"Gak sebanyak ini juga kali, Na" dengus Elena namun ia tetap mengambil piring itu
"Itung-itung kau dapat berkah membantu ku, jadi jangan banyak protes. Buru ikut aku" ajak Tina dan diikuti oleh Elena yang berada di belakang punggungnya
Keduanya telah sampai di dapur, sangat jelas terlihat banyak maid yang sedang membersihkan peralatan dapur
Tina menyenggol lengan Elena, untuk saja piring yang dipegangnya tidak jatuh.
Elena melotot kesal "hey! Hampir saja ini piring jatuh, aku gak sanggup membayarnya jika piring itu benar-benar jatuh...belum juga sehari kita bekerja di sini ralat tes" jelas Elena panjang lebar
"Kau cerewet sekali! Cepat kasih piringnya, mereka dari tadi menunggu mu" seru Tina
Ia pun memberikan piring kotor itu kepada maid 'asli' yang bertugas membersihkan peralatan dapur seraya tersenyum dengan sopan, tidak lupa ia berterima kasih kepada nya.
Tiba-tiba saja tangannya di tarik oleh---siapa lagi kalau bukan Tina. Keduanya pun pergi dari dapur dan Elena pasrah entah kemana ia di bawa pergi.
***
Kedua gadis itu telah kembali ke asramanya dan duduk di kasur masing-masing
"Lena~ aku mohon jangan marah" melas Tina ketemannya yang sedang merajuk
"Siapa suruh menyetujui permintaan devano" ketus Elena menekankan kata devano
Tina sangat gemas dengan temannya karena terlanjur gemas ia mengeplak lengan Elena
Plak
"Tina!!" sungguh kali ini ia benaran marah, siapa yang senang dipukul secara tiba-tiba.
"Aduh, aku gak sengaja Elena. beneran!! Aku reflek tadi karena kau menyebut nama nya tanpa embel-embel pangeran" takutnya melirik kekanan dan kekiri untuk memastikan tidak ada yang mendengar ucapan Elena itu.
"Tenang saja tidak ada yang bisa mendengar pembicaraan kita, lagian kita ada dilantai tiga" balas Elena enteng
Tina mengernyitkan bingung
"Apa hubungannya sama lantai tiga" tanya nyaDengan santai ia menjawab pertanyaan Tina "ada dong hubungan nya"
"Apa?"
"Karena lantai tiga itu atas sekali, jadi kecil kemungkinan tidak ada yang mendengar. benerkan? Elena gitu loh" ujarnya bangga
Tina tersenyum manis sangat manis hingga membuat Elena merinding
"Aku bercanda Tina dan ya seharusnya marah kan aku..kenapa jadi kau yang marah" kata Elena membalikkan topik sebelumnya
"Tina aku serius kali ini, kenapa kamu menyetujui permintaan dev---pangeran saga's" tanya Elena dan hampir saja ia kembali mengucapkan nama tersebut
"Kau tau? Kita hanya rakyat biasa, Len. Tidak enak jika kita menolak permintaannya"
"Iya aku tau, tapi masalahnya permintaan dia itu tidak masuk akal, Na. masa aku yang disuruhnya bukan kau" keluh Elena frustasi
Sebenarnya Tina juga bingung dengan sikap aneh pangeran mereka yang menyuruh temannya, Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Jangan dipikirkan lagi, mari kita tidur...ini udah tengah malam Elena" ujar Tina dan di anggukan oleh Elena. Keduanya pun memposisikan dirinya keposisi yang nyaman lalu tertidur pulas
***
Sesuai janji 2 chap 👻
see you in the next chapter 👻
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI MAID [ on going ]
Historical FictionBUKAN NOVEL TERJEMAHAN ‼️ Murni hasil karya saya sendiri *** 'Elena grace' jika menyebutkan nama gadis tersebut, akan terjadi sesuatu dengannya...diharapkan untuk segera 'kabur'. Mempunyai wajah cantik justru membuatnya tidak berhenti untuk menggoda...