Malam yang indah begitu banyak bintang yang bertebaran di langit dan suara air mancur terdengar mengisi keramaian di permukiman rumah rakyat biasa.
Semua orang berbondong-bondong datang ke festival yang berada dipasar, banyak bangsawan datang menyamar sebagai rakyat biasa untuk menikmati festival yang di adakan 3 bulan sekali.
Seorang gadis berpakaian biasa berwarna biru polos sedang duduk di bangku dengan tangan memegang makanan yaitu pentolan yang ia beli di festival tadi.
"Nona, sepertinya mereka belum kunjung datang" ucap bobot yang berada di sampingnya
"Iya, kau benar bot. udah 5 menit lebih tapi belum juga muncul, apa yang terjadi?" bingung Elena sembari menghabiskan pentolannya
Setelah selesai dengan makanan nya ia pun beranjak dari tempat duduknya lalu bergegas untuk pergi bersama robot nya.
Elena menerobos kerumunan orang "bot, kau tau dimana lokasi nya?" tanya nya cepat
Robot mengangguk cepat "belok kiri"
Dengan langkah kaki terburu-buru menuju ke lokasi namun naas ia menabrak orang berlawanan dengan nya
Bruk
"Aduh, pinggang ku berbunyi" ringis nya lalu memandang wajah yang menabraknya ternyata seorang gadis dengan wajah tertutup syalnya
Gadis itu membungkukkan badannya "maaf nona saya tidak sengaja, tadi saya terburu-buru jadi tidak tau kalau ada orang didepan saya"
"Sekali lagi saya minta maaf"
Elena menghela nafasnya lalu beranjak untuk berdiri "tidak apa-apa, saya juga salah karena tidak melihat ke depan"
"kalau begitu saya pergi dulu" lanjut Elena meninggalkan orang itu
Gadis itu menyeringai di balik syalnya
"Tak terduga, Elena"
***
Nafasnya tersengal-sengal
"Hosh hosh hosh"Keduanya berhenti sejenak membelakangi dinding, Elena sedang mengatur nafasnya perlahan-lahan sedangkan robot sedang melihat sekitarnya
"Nona, itu dia!" seru bobot, Elena pun menoleh kearah kanan yang ditunjukkan oleh robot nya
Ia terkejut melihat itu "Tina" kata nya pelan
"A-ada hubungan apa dengan dia, bukankah adegan yang sebenarnya itu Lily dan Devano. Kenapa dia?"
Di depan sana terdapat dua lawan jenis yang sedang duduk bersama di bangku usang, dari pandangn Elena ia melihat Tina sedang berbicara dengan seorang pemuda tapi sayang pemuda itu membelakangi nya.
"Bot, apa pemuda itu Devano?" tanya Elena
Robot menghela nafas "saya juga tidak tau nona, pemuda itu tidak terdeteksi di sistem saya, sebenarnya siapa pemuda itu?"
"Kalau aku tau..gak bakal aku bertanya sama kau, bot!" cibir nya lalu mengeplak kepala robotnya itu
"Aduh aduh, sakit nona..kebiasan burukmu semakin parah~"
"Apa kau bilang!!"
"Bercanda nona jangan dibawa serius, emm sebaiknya kita kembali ke asrama nona..takutnya terjadi hal-hal yang tak diinginkan" ajak bobot
Elena melirik kearah kanannya lagi dengan senyuman hambar lalu kembali melihat robotnya "iya kita harus kembali, lagi pula ini udah waktunya tidur huhuhu"
Robot mengangguk *teleportasi*
Brak
Suara kayu terdengar ditelinga dua orang berbeda jenis itu
"Siapa disana!?" teriak Tina kebingungan
Pemuda itupun pergi untuk mengecek apakah ada orang yang menguping pembicaraan mereka
Nihil! tidak ada satu pun yang ia lihat di sana, hanya kayu yang tergeletak di lantai. pemuda itu kembali ke tempat Tina
Tina menaikan alisnya "apa ada sesuatu?" tanyanya
Pemuda itu menggelengkan kepalanya "tidak ada, mungkin angin tidak sengaja menjatuhkan kayu tua disana" jawabnya santai
"Aku harap begitu" ia pun beranjak dari bangkunya
"Jangan lupa sepakatan kita, Tina" peringat pemuda itu
"Jangan khawatir, semua berjalan dengan mulus" jawabnya
Pemuda itu tidak menjawab ucapan Tina lalu meninggalkan Tina sendirian, menggunakan sihir teleportasi.
Tina tersenyum tipis
***
Udah lama gak up, sorry ya readers. Banyak kesibukan hehe...
Masih ada yang baca kan?☝️
see you in the next chapter 👻

KAMU SEDANG MEMBACA
JADI MAID [ on going ]
Historical FictionBUKAN NOVEL TERJEMAHAN ‼️ Murni hasil karya saya sendiri *** 'Elena grace' jika menyebutkan nama gadis tersebut, akan terjadi sesuatu dengannya...diharapkan untuk segera 'kabur'. Mempunyai wajah cantik justru membuatnya tidak berhenti untuk menggoda...