Siapa yang tidak suka berjalan-jalan dan bersantai di taman yang indah? Itu adalah salah satu tempat terbaik untuk melepas penat setelah minggu-minggu panjang. Membayangkannya saja sudah membuat hati berdebar-debar dan bahagia.
Karena itulah gadis berambut cokelat tak lain ialah---Elena yang sudah berada di taman bunga tepat disebelah asramanya, maid.
Akhir-akhir ini ia merasa pusing dan di buat bingung oleh keadaan, sebab yang seharusnya terjadi malah sebaliknya tidak terjadi bahkan berbeda dari yang seharusnya terjadi. Pusing~!
Elena bersandar di pohon seraya menikmati hembusan angin yang menyentuh kulit nya membuat suasana malam menjadi dingin.
Ia memeluki tubuhnya untuk mengurangi rasa dinginnya. "Cuaca hari ini cukup dingin, grr"
"Niat ingin melepas penat, eh malah membuat beban ku saja~!" Untung saja Elena membawa selimut dan menutupi kaki mulusnya
Ia menatap lekat bunga yang mekar di samping nya "udah sebulan lebih...kenapa belum juga kembali~" sendu nya sembari mencabut bunga itu
"Diam" Elena mengernyitkan bingung mendengar suara itu lalu ia mengintip di balik pohon untuk memastikan siapa pemilik suara tersebut.
"Apa yang ingin kau lakukan" ujar orang itu yang membelakangi dirinya jadi Elena tidak mengetahui siapa orang itu
"Jangan berpura-pura tidak tau, kita akan melakukan itu...oh tidak lebih tepatnya mempermainkan dirinya~" jawab sebelahnya
"Aku tidak sabar menunggunya" jeda nya
"Rista"
"Tentu saja itu akan menjadi hari yang ditunggu tunggu, apa yang harus aku bilang em---Tina HAHAHAH" tawa nya
Elena menutup mulutnya tidak percaya apa yang dilihatnya, Tina menghianatinya? Atau hanya sekedar bercanda? Ia bingung harus percaya atau tidak.
Tanpa sadar ia menyentuh ranting yang ada di belakangnya, berbunyi.
Tiks
Kedua gadis itu berbalik mendengar suara itu. Oh tidak! Apa aku akan ketahuan...habis lah riwayat ku~!
"Siapa disana!"
"Aku tau ada orang disana! Keluar kau, kau pasti telah mendengar percakapan kami!!"
Elena mengigit bibirnya cemas, ia menutup matanya saat kedua gadis itu mendekatinya
Deg
"Kau" jeda Rista
"Apa yang kau lihat Rista?" tanya Tina saat sudah berada disampingnya dan ia menoleh untuk melihat apa yang terjadi
"Anjing?" Bingung Tina dan ia melihat ada selimut yang familiar. Diam-diam ia mengambil selimut tipis itu menggulungnya lalu menaruhnya ke dalam saku celana nya
"Hm, seperti nya kita salah menduga" jawab Rista menormalkan wajah terkejut nya tadi
"Kalau begitu kita kembali ke asrama, takutnya nanti ada yang curiga melihat kita" ajak Tina
"Ide yang bagus"
Di lain tempat
(Kamar asramanya)Elena masih diposisi yang sebelumnya---menutupi mata nya.
"Nona, nona" suara robot terdengar di telinga nya, ia melepaskan tangan yang tadi menutup matanya untuk melihat siapa dia
"Botbot" kaget Elena
"Iya nona, ini saya"
Udah berapa lama ia tidak melihat nya, sekarang robot yang telah meninggalkan selama sebulan lebih kini muncul dihadapan nya namun dengan perubahan sedikit berbeda.
Telinga yang panjang lebar seperti kelinci dan bentuk tubuh kurang lebih 7 cm, yang terpenting wajah nya yang semakin lucu dimata Elena.
Elena menyambar untuk memeluk sang robot, melampiaskan rasa rindunya.
"Tega banget sih, ninggalin aku hiks, katanya hanya 2 hari tapi udah lebih dari yang di katakan~!"
Botbot merasa bersalah "maaf kan saya nona, saya tidak tau kalau perbaikan sistem akan selama ini" jawab nya
"Aku mengerti setidaknya lain kali kau mengabarkan ku, aku kira kau udah kembali ke asal mu"
"Iya nona" kata bobot senang
Elena teringat sesuatu
"Oh iya! Apa aku tadi ketahuan?" tanya-nya bingung"Tenang saja nona~ saya yang sudah membawa kesini dengan cara mengganti tubuh anda yang disana menjadi seekor anjing yang bermain ranting" jelas botbot
Ia menghembus nafas lega "syukur lah, aku kira bakal ketahuan. Untung ada kau, botbot" kembali memeluk sang robot seraya tiduran di kasur empuknya
Robot hanya pasrah, mereka pun tertidur pulas dengan posisi yang sama.
***
Siang begitu cerah dan menyejukkan membuat sang empu belum terbangun dari tidurnya. Tiba tiba ia terusik mendengar suara ketukan pintunya, dengan berat hati ia bangun.
Tok tok tok
Elena setengah sadar seraya mengucek mata nya "hoam~~ ada apa ya, pagi-pagi udah ngetuk pintu aja"
Orang itu terkekeh kecil mendengar ucapan nya "tapi ini udah siang, Elena~" jawab nya santai
Seketika ia kembali sadar, tapi lebih terkejut melihat sosok yang ingin ia hindari kini ada di hadapannya sekarang.
"O-oh hai Tina, udah lama tidak menyapamu" canggung nya
Tina menyikut lengan Elena "kau ini baru juga sehari tidak bertemu, seperti bertahun-tahun aja reaksi mu" canda Tina
"Oh iya! Ini aku mau kembalikan selimut mu" tangannya memberikan selimut itu kepada Elena
Tubuhnya menegang saat menerima selimut itu "bagaimana bisa selimut ku berada di kau, Tina?"
"Semalam aku berada di taman bunga, saat ingin duduk di sandaran pohon. Aku melihat selimut mu berada disana"
Tina memicingkan matanya
"Em, apa kau ada disana semalam?" Tanya nya"S-semalam? Hahaha tidak tuh, selimut yang kau ambil udah tertinggal pagi kemarin. Aku lupa jika tertinggal disana" bohong Elena dan menutupi rasa gugupnya
Tina mengangguk mengerti
"Ayo kita kembali bekerja, madam Hyuna mencari mu dari tadi""Baiklah, aku taruh selimut ke kamar dulu"
setelah menaruh selimut nya keduanya pun berjalan melewati setiap lorong yang ada menuju ke tempat tujuannya sekarang
***
see you in the next chapter 👻
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI MAID [ on going ]
Historical FictionBUKAN NOVEL TERJEMAHAN ‼️ Murni hasil karya saya sendiri *** 'Elena grace' jika menyebutkan nama gadis tersebut, akan terjadi sesuatu dengannya...diharapkan untuk segera 'kabur'. Mempunyai wajah cantik justru membuatnya tidak berhenti untuk menggoda...