Kini semua telah berkumpul di debutante lady Lily Belina. Hanya tinggal menunggu satu tamu penting yang akan datang
Pintu terbuka lebar, membuat semua riuh rendah melihat tamu penting itu
Tak tak tak (suara heels)
Lily Belina mendekati dia sambil tersenyum manis dan memberi salam kepada nya"Salam yang mulia pangeran saga's"
Ya! Tamu yang di tunggu telah datang---Devano saga's
"Hm" singkat nya
Lily mendongak menatap wajah tampan itu "Suatu kehormatan bagi saya, pangeran datang ke acara debutant saya" senang Lily
"Ya" singkat nya lagi
Ia tersenyum kikuk saat di jawab singkat, banyak orang menatapnya dengan pandangan bingung dan mengejek..
"Boleh saya duduk" basa basi pangeran Devano
"Ah i-iya boleh, ma-aaf" ia mempersilakan pangeran duduk di bangku khusus untuk nya
Acara debutant pun telah dimulai dan para tamu hadirin berdansa secara berputar untuk menganti pasangan saat lantuan lagu berganti-gantian
Devano menikmati lagu yang diputar lalu ia melihat orang yang menghampiri nya dengan tatapan memohon kepada nya
"Maaf yang mulia~mau kah anda berdansa bersama purtiku" ucap pria baya---Ayah Lily yaitu Panther
Lily yang ada di samping ayahnya tersenyum malu-malu "tidak apa yah, jika pangeran tidak mau" ucap Lily
Sang empu hanya terdiam seraya melihat sekeliling aula mencari sesuatu yang dicari nya tanpa sadar ia tersenyum tipis, Lily yang melihat pun menjadi-jadi untuk berharap berdansa bersama dengan orang disukai semua gadis bangsawan
"Hm" ayah dan anak pun tersenyum senang mendengar jawabannya
Keduanya berdansa bersama dengan ekspresi yang berbeda-beda, Lily malu-malu melirik kearah wajah Devano yang terlihat datar itu
Tangannya menyentuh dada milik Devano "pangeran~kau sangat tampan" bisiknya
"Aku tau..dan cepat lepaskan tanganmu itu, membuat bajuku kusut saja" ketus nya
Saat lagu berganti, dengan berat hati Lily melepaskannya dan berganti dengan pria lain. Sedangkan Devano menikmati keindahan gadis yang berdansa dengannya---Elena.
Dengan senyuman licik, Devano mempererat pelukannya seraya tangan satunya menyentuh rambut halus yang ada ditelinga Elena
"Apa yang tuan lakukan" bisik Elena dengan raut panik
"Hm? Tidak ada" jawab Devano santai
Ia semakin panik saat alunan lagu berganti namun keduanya masih dalam posisi berdansa bersama
"Tuan, lepaskan saya..lagu udah berganti. Nanti ada yang curiga please" melas Elena
"Baiklah, tapi sebelum itu--"
Cup
Ia mencium sehelai rambut coklat yang diambilnya lalu melihat reaksi---Elena terkejut dengan tindakan pangeran kepada-nya, untuk saja tidak ada yang melihat adegan tersebut
Saat ingin protes tiba-tiba saja pangeran Devano melepaskan pelukan dansa nya lalu ia pergi dengan senyuman menjengkelkan bagi Elena
'sialan' batin Elena kesal
Prang
Elena berbalik untuk melihat suara pecahan itu, wajahnya terkejut melihat sang pelaku
"G-gila, dia muncul" gumam Elena
"Siapa?" Tanya seseorang
"Kaget! Kau ini Tina"
"Aduh aduh sakit, ampun lena~" mohon Tina, Elena pun menghentikan pukulannya
Tina mengelap keringat nya dan melihat kedepan "itukan" ucapnya terkejut seraya menunjuk ke arah dia
Elena mengangguk cepat "Raisa yovanka" bisiknya
Semua tamu melihat ke arahnya, sang pelaku hanya tersenyum mengejek ketika melihat sosok yang dicarinya datang kepadanya
"Apa yang kamu lakukan, lady Yovanka" ucap Lily
Plak
Raisa menampar wajah Lily hingga membuatnya terjatuh ke lantai
"A-apa ini, apa salah aku" tanya Lily gemetaran memegang pipinya yang panas
"Apa salah mu? Aku kasih tau ya! Kau 'kan yang menaruh ramuan ke cangkir ku!!" bentak Raisa meluapkan amarahnya
"Apa maksudmu, Raisa" tanya Panther
"Anak mu ini, memberiku minuman yang sudah dicampurin ramuan yang membuat tubuhku panas" jawabnya menunjuk-nunjuk wajah Raisa
Banyak suara bisik-bisik para tamu mendengar ramuan panas yang diberikan oleh lady Raisa yovanka
"Kau dengar itu, ramuan gairah~"
"Tidak ku sangka, jika lady Belina jahat"
"Sst, kita tidak tahu yang mana yang benar"
"Iya tuh"
Lily mendengar ucapan para tamunya "T-tidak ayah, aku hanya memberikan minuman anggur kepadanya. Tidak ada maksud lain ayah" bela Lily meyakinkan ayahnya
Panther memijat hidung pelipisnya "maaf atas kejadian ini, saya sebagai tuan rumah meminta maaf kepada Lady Yovanka"
"Tid-"
"Lady Yovanka" suara berat terdengar di aula
"Pangeran saga's" ucapnya lalu ia melilitkan tangannya seraya tersenyum manis
"Apa yang kau lakukan, kau merusak pesta nya" ucap Devano dan melepaskan tangan Raisa
"Aku hanya--"
"Maaf yang mulia, ini hanya pertikaian kecil antara kedua gadis" potong cepat Panther
Devano mengangguk mengerti lalu ia pamit undur diri meninggalkan semuanya
"MAAF SEMUANYA, PESTA NYA SAYA AKHIRI... TERIMAKASIH ATAS KEHADIRAN KALIAN" ujar panther
karena peristiwa pertikaian antara Raisa dan Lily, acara pun diakhiri hingga semuanya pulang
***
see you in the next chapter 👻
KAMU SEDANG MEMBACA
JADI MAID [ on going ]
Historical FictionBUKAN NOVEL TERJEMAHAN ‼️ Murni hasil karya saya sendiri *** 'Elena grace' jika menyebutkan nama gadis tersebut, akan terjadi sesuatu dengannya...diharapkan untuk segera 'kabur'. Mempunyai wajah cantik justru membuatnya tidak berhenti untuk menggoda...