√100

3 2 2
                                    

Kini upacara hari Senin, dalam rangka Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2022/2023. Cuaca yang begitu cerah mendukung suasana upacara dipagi hari.

Tampak langit berwarna biru yang memberikan kesan sangat indah, serta awan yang berbentuk beranekaragam diatas sana.

"Silahkan kalian baris sesuai kelas kaliam masing-masing yang sudah ditentukan oleh para guru, bukan gugus ya" kataKak Mars kepada Peserta Didik Baru.

"Siap kak" jawab Peserta Didik Baru serentak.

"Ikuti upacara dengan tertib, tenang dan tanpa suara ya", ujar kak Nesha

Upacara berlangsung, semua peserta upacara juga sudah berbaris ditempatnya masing-masing. Begitu pula dengan para guru yang terlihat didepan. Dan Petugas upacara dalam rangka Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2022/2023 akan memulai upacara.

Suara dari petugas upacara yang tegas, dan jelas membuat semuanya peserta menyimak, karena bagi mereka itu bagus dan keren. Paskhas, Pasukan Khas dari SMA Adiwiyata, yang biasanya sebagai petugas upacara dalam sekolah maupun luar yang harus melewati sesi seleksi terlebih dahulu.

Semuanya mengikuti upacara dengan tertib, teratur, tenang, dan tidak berisik. Para peserta juga menggunakan atribut semuanya seperti topi dan dasi yang melekat pada diri para peserta, yang membuat kesan rapih.

Pada saat pembina upacara memberikan amanat, banyak yang mulai merasakan pusing dan sudah lelah berdiri lama saat upacara. Kaki pegal serta kesemutan, itulah yang sekarang dirasakan oleh Novela.

Bruk

Tiba-tiba seseorang siswa jatuh, untuk saja petugas PMR sekolah sigap dan siaga langsung mendatangi siswa tersebut, saat petugas tersebut membawa siswa yang pingsan melewati Novela, mata Novela tidak sengaja melihat siswa tersebut yang sangat Novela ketahui, Aksara. Siswa yang pingsan itu adalah Aksara.

Amanat dari pembinaan yang tidak kunjung selesai, akhirnya Novela mundur menuju belakang barisan, yang dimana sudah banyak petugas PMR yang berjaga-jaga.

"Kak, aku pusing, perut aku juga sakit" , ucap Novela kepada salah satu petugas PMR.

Petugas tersebut langsung membawa Novela ke UKS yang letaknya dekat dengan lapangan upacara, beruntung juga UKS tersebut lumayan luas dan ternyata banyak berisi siswa-siswi di dalam UKS.

"Kak, tadi yang pingsan ada di mana ya?" tanya Novela.

Petugas tersebut menuntun Novela untuk duduk lesehan di UKS karena jika di atas hanya untuk yang pingsan sebab yang pingsan itu juga banyak, mungkin peserta didik belum terbiasa upacara lama, dan sebelumnya.

"Sepertinya di UKS sebelah, dek. Yang khusus untuk laki-laki, kalau UKS ini khusus untuk perempua", jelas Petugas PMR yang bernama Nadira.

"Oh ya, makasih kak", ucap Novela yang dibalas anggukan oleh Nadira, lalu Nadira memberikan teh hangat yang langsung diminum oleh Novela.

"Kak aku udah mendingan boleh aku keluar?" tanya Novela saat sudah merasa lebih baik.

"Iya silahkan, tapi tehnya diminum habis terlebih dahulu, lain kali makan terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah ya" ujar Nadira yang dibalas anggukan oleh Novela.

♪♪♪

Novela berada di depan UKS laki-laki, kakinya yang membuat ia melangkah ke sini, ya hanya berjarak sedikit antara UKS perempuan dan laki-laki.

"Kenapa, dek? kamu sakit? di UKS yang sebelah ya, itu UKS perempuan, ini UKS laki-laki" ujar petugas PMR laki-laki yang sedang bertugas membawa siswa yang sakit, UKS laki-laki tidak begitu banyak hanya beberapa saja.

Novela menggelengkan kepalanya, "Aku mau jenguk temen aku kak, boleh?" ucap Novela kepada petugas laki-laki tersebut, yang bernama Abimanyu.

"Boleh, asal tidak menggangu yang lainnya ya" ucap Abimanyu, yang dibalas anggukan oleh Novela.

Novela memasuki UKS laki-laki, ada beberapa petugas PMR perempuan yang sedang melaksanakan tugasnya. Dapat Novela lihat, Aksara yang sedang berbaring, Novela melangkahkan kakinya menuju Aksara yang sedang memejamkan matanya.

"Sa", panggil Novela kepada Aksara, yang membuat Aksara membuka matanya.

"Kenapa sakit, Sa?" tanya Novela

Aksara merubah posisi yang tadinya berbaring kini duduk dengan dibantu oleh Novela, "Manusia sakit wajar kan, El. Begitu juga dengan aku, bisa saja sakit" ujar Aksara.

Tiba-tiba Abimanyu datang menghampiri Aksara dan Novela.

"Aksara, ini ada titipan katanya kamu belum makan pagi", ucap Abimanyu, menyerahkan sebungkus plastik kepada Aksara.

Aksara menerimanya, lalu membukanya ternyata isinya bubur ayam yang bawang gorengnya banyak, kesukaan Aksara.

"Makasih, Kak Abi" ucap Aksara.

Kemudian, Aksara memberikan bubur ayam itu kepada Novela, "Suapin" ucap Aksara

Novela mengambil alih bubur ayam tersebut, dan duduk pada bangku yang tersedia di UKS, "Sini" ucap Novela menyuapi dengan telaten

"El, udah sarapan?" tanya Aksara, yang dibalas anggukan oleh Novela.

"Yah, harusnya belum biar bisa sarapan bareng" ucap Aksara.

"Gak mau, buburnya aja cuma satu" ucap Novela.

Aksara hendak menjawab ucapan Novela namun, Novela menyuapi Aksara lagi, sehingga mulut Aksara penuh bubur ayam.

"Dimakan dulu, dihabisin atau makan sendiri" ujar Novela.

Aksara memegang tangan Novela, "Suapin, iyaa dihabisin ", ucap Aksara, membuat Novela kembali menyuapi Aksara.

"Makasih, El" ucap Aksara yang dibalas anggukan oleh Novela.

"Aku mau ke kelas, kamu disini atau ikut ke kelas?" ucap Novela.

"Mau ikut, aku udah mendingan, kan disuapin sama kamu" ujar Aksara diakhiri kedipan mata.

"Aksara genit haha" ucap Novela diakhiri tawa, Aksara dan Novela tertawa bersama.

"Ayok ke kelas" ajak Novela sambil membantu Aksara berdiri.

Novela dan Aksara melangkah kakinya menuju kelas, setiap perjalanan mereka tertawa bersama dengan obrolan yang menurut Novela mengasikan.

"El, siniin tangan kamu, biar aku gak jatuh" ucap Aksara, lalu tangan Aksara yang menggenggam tangan Novela, menambah kesan bahasa mereka seperti pasangan serasi, padahal itu alibi Aksara yang ingin menggenggam tangan Novela.




LUKA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang